Secara sederhana penguraian suatu senyawa atau substrat oleh suatu enzim dapat digambarkan sebagai berikut :
E + S ES
E + P Dimana
E = enzim S = substrat
ES = komplek enzim substrat P = hasil reaksi
Michaelis dan menten berkesimpulan bahwa kecepatan reaksi tergantung pada konsentrasi komplek enzim substrat ES, sebab apabila tergantung pada konsentrasi substrat S maka
penambahan konsentrasi substrat akan menghasilkan pertambahan kecepatan reaksi yang apabila digambarkan akan merupakan garis lurus
Grafik 3 : kinetika enzim terhadap kecepatan reaksi dan konsentrasi
Sehingga secara umum dituliskan sebagai berikut E + S
ES E + P
K1, k2, k3 masing-masing adalah tetapan kecepatan reaksi pembentukan kompleks ES adalah tetapan kecepatan reaksi pembentukan kembali E dan S, Apabila konsentrasi substrat sangat
besar sehingga semua enzim membentuk komplek enzim substrat, maka kecepatan reaksi ialah maksimal.
2.2.2. Sifat Umum Vitamin C
Sifat vitamin C seperti rasa asam dan pereduksi yang kuat disebabkan adanya struktur enediol yang berkonyugasi dengan gugus karbonil dalam cincin lakton.
Vitamin C yang mempunyai rumus empiris C
6
H
8
O
6
dalam bentuk murni merupakan kristal putih, tidak berwarna, tidak berbau, dan mencair pada suhu 190-192
C. senyawa ini bersifat reduktor kuat dan mempunyai rasa asam. Vitamin C sangat mudah larut
dalam air, sedikit larut dalam alkohol, dan tidak larut dalam benzene, eter, khlorofrom, minyak dan sejenisnya.. Andarwulan, S, 1992
Universitas Sumatera Utara
Vitamin C merupakan nutrient organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi kimiawi dan umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari
makanan. Http:library.usu.ac.id
, 2009 Kadar vitamin C didalam berbagai tumbuhan sangat bervariasi. Dalam suatu buah sumber
sumber vitamin C, kadar vitamin ini lebih banyak terdapat pada bagian kulitnya dibanding bagian dagingnya, dan bagian buah yang paling sedikit mengandung vitamin C adalah bijinya.
Juga pada buah yang sama jenisnya didapati
pula perbedaan kadar vitamin C karena perbedaan lingkungan tempat tumbuh, pemakaian berbagai jenis pupuk, tingkat kematangan buah dan lain-lain.
Oleh karena itu perbedaan kadar vitamin C yang terdapat dalam suatu buah harus diperhatikan. Kumalaningsih, S. 2006
2.2.3. Metabolisme Vitamin C Vitamin merupakan senyawa organik yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk reaksi
metabolisme dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin ini tidak disentesis oleh tubuh, namun kecepatan
pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karena itu tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. poedjiadi, A.,
1994 Bila jaringan tubuh ada dalam kondisi jenuh oleh vitamin C maka dari dosis yang
diberikan parenteral, sebagaian besar akan dieksresikan didalam urine, sebaliknya bila suplai vitamin ini didalam jaringan tidak mencukupi, maka sebagian besar dari dosis vitamin C yang
diberikan akan diretensi didalam tubuh dan sedikit sekali yang dieksresikan di dalam urine, sebagian kecil di dalam tinja dan sebagian kecil lagi di dalam keringat. Sediaoetama, A. D.,
2004
2.2.4. Kegunaan Vitamin C