Morfologi Geram Kondisi Pemotongan I Vc = 225 mmin; f = 0,125 mmrev; a = 1,1 mm Morfologi Geram Kondisi Pemotongan II Vc = 225 mmin; f = 0,16 mmrev; a = 0,7 mm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dalam subbab ini, hasil penelitian akan dibagi menjadi dua yaitu morfologi atau bentuk geram yang terjadi dan parameter – parameter teori pemotongan Orthogonal Merchant Merchant 1944,1945 yang dihasilkan melalui perhitungan berdasarkan data yang dihasilkan dari proses pemesinan.

4.1.1 Morfologi Geram Kondisi Pemotongan I Vc = 225 mmin; f = 0,125 mmrev; a = 1,1 mm

Morfologi geram diamati menggunakan USB mikroskop digital Rax Vision. Pada gambar 4.1 disajikan morfologi geram yang dihasilkan dari kondisi pemotongan Vc = 225 mmin; f = 0,125 mmrev; a = 1,1 mm Gambar 4.1 Morfologi Geram yang dihasilkan pada kondisi pemotongan Vc = 225 mmin; f = 0,125 mmrev; a= 1,1 mm Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.1 dapat diamati bahwa morfologi geram yang terbentuk memiliki geometri seperti mata gergaji sa w-tooth . Hal yang menarik untuk diamati lebih lanjut adalah jumlah mata gergaji yang terbentuk untuk setiap satuan panjang n p , jarak antar puncak mata gergaji  dan tentu saja ketebalan geram yang terbentuk deformed chip thickness h c Pada gambar 4.1 dapat dihitung bahwa jumlah n p adalah 13 puncak untuk 1,05 mm panjang. Apabila hal tersebut disajikan dalam nisbah rasio, maka nilai rasio r p untuk geram yang dihasilkan pada kondisi pemotongan ini adalah r p = . Selanjutnya pengukuran terhadap jarak antara puncak mata gergaji  diperoleh untuk geram ini adalah 0,084 mm, manakala hc adalah 0,24 mm.

4.1.2 Morfologi Geram Kondisi Pemotongan II Vc = 225 mmin; f = 0,16 mmrev; a = 0,7 mm

Morfologi geram yang disajikan pada gambar 4.2 merupakan morfologi geram yang dihasilkan pada kondisi pemotongan Vc = 225 ms; f = 0,165 mmrev; a = 0,7 mm. Morfologi ini diamati dengan menggunakan peralatan yang sama seperti pada kondisi pemotongan pertama. Gambar 4.2 Morfologi geram yang dihasilkan pada kondisi pemotongan Vc = 225 mmin; f= 0,165 mmrev; a= 0,7 mm Universitas Sumatera Utara Dari gambar 4.2 dapat diamati morfologi geram yang terbentuk memiliki geometri yang sama dengan kondisi I yaitu seperti mata gergaji sa w-tooth chips . Pada gambar 4.2 dapat dihitung bahwa setiap 1,05 mm panjang memiliki jumlah n p sebanyak 7 puncak. Apabila hal tersebut disajikan dalam rasio, maka nilai rasio r p untuk geram pada kondisi pemotongan ini adalah . Selanjutnya pengukuran terhadap jarak antara puncak mata gergaji  diperoleh untuk geram ini adalah 0,165 mm, manakala h c adalah 0,25 mm.

4.1.3 Morfologi Geram Kondisi Pemotongan III Vc = 250 mmin; f = 0,1 mmrev; a = 0,3 mm