Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka perusahaan menggunakan fasilitas air bersih industri yang ada di kawasan industri ini. Fasilitas pengelolaan air
bersih ini dilakukan terpadu sehingga perusahaan hanya mengeluarkan biaya operasional kebutuhan air industri. Tarif air bersih di kawsaan ini sebesar Rp.15.000
per m
3
. Pengolahan ini meliputi penyaringan sampah dan kotoran yang terbawa bersama air. Selanjutnya air dipompakan ke lokasi pabrik untuk diolah dan
digunakan sesuai dengan keperluannya.
7.4 Kebutuhan Listrik
Perincian kebutuhan listrik diperkirakan sebagai berikut: Tabel 7.6 Perincian Kebutuhan Listrik
No. Pemakaian
Jumlah Hp
1. Unit Proses
94,22 2.
Unit Utilitas 128,9864
3. Ruang Kontrol dan Laboratorium
60 5.
Pengolahan Limbah 0,22
6. Bengkel
80 7.
Penerangan Mess dan Perkantoran 130
Total Daya 493,206
Kebutuhan listrik = 493,206 hp × 0,747 kWhp = 367,784 kW
Safety factor = 20
Total Kebutuhan listrik = 367,784 hp × 1,2 = 591,8476 hp = 441,3408 kW
Efisiensi generator 80, maka Daya output generator = 441,3408 kW0,8 = 551,676 kW
Untuk perancangan dipakai 4 unit generator diesel AC 200 kW, 220-240 Volt, 50 Hertz. 3unit dipakai dan 1 unit standby.
7.5 Kebutuhan Bahan Bakar
Bahan bakar yang digunakan untuk ketel uap dan pembangkit tenaga listrik generator adalah minyak solar karena minyak solar efisien dan mempunyai nilai
bakar yang tinggi serta bahan baku yang tidak terkonversi.
Universitas Sumatera Utara
Keperluan bahan bakar Generator
Nilai bahan bakar solar = 19860 Btulb
m
Perry, 2007 Densitas bahan bakar solar
= 0,89 kgL Daya output generator
= 551,676 kW Daya generator yang dihasilkan =551,676 kW
×0,9478BtudetkW×3600 detjam = 1.882.362,6100 Btujam
Jumlah bahan bakar = 1.882.362,61 Btujam19860Btulb
m
×0,45359 kglb
m
= 42,992 kgjam Kebutuhan solar
= 42,992 kgjam 0,89 kgliter = 48,3056 literjam
Keperluan Bahan Bakar Ketel Uap KU-01
Uap yang dihasilkan kebutuhan ketel uap = 2033,4746 kgjam
Panas laten superheated steam 180 °C = 2013,1 kJkg
Reklaitis, 1987 Panas yang dibutuhkan ketel
= 2033,4746 kgjam × 2013,1 kJkg 1,05506 kJBtu
= 3.880.177,9617 Btujam Efisiensi ketel uap = 85
Panas yang harus disuplai ketel = 3.880.177,9617Btujam 0,85 = 4.564.915,249 Btujam
Nilai bahan bakar solar = 19860 Btulb Perry, 2007
Jumlah bahan bakar = 4.564.915,249 Btujam 19.860 Btulb
m
× 0,45359 kglb
m
= 104,2598 kgjam Kebutuhan solar = 104,2598 kgjam 0,89 kgliter
= 117,1459 Ljam
Keperluan Bahan Bakar Ketel Uap-02 KU-02
Uap yang dihasilkan kebutuhan ketel uap = 8547,6341 kgjam
Panas laten superheated steam 300 °C = 3074,3 kJkg
Reklaitis, 1987 Panas yang dibutuhkan ketel
= 8547,6341 kgjam × 3074,3 kJkg 1,05506 kJBtu
Universitas Sumatera Utara
= 24908048,9335 Btujam Efisiensi ketel uap = 85
Panas yang harus disuplai ketel = 24908048,9335 Btujam 0,85 = 29303586,9806 Btujam
Nilai bahan bakar solar = 19860 Btulb Perry, 2007
Jumlah bahan bakar = 29303586,9806 Btujam 19.860 Btulb
m
× 0,45359 kglb
m
= 669,2756 kgjam Kebutuhan solar = 669,2756 kgjam 0,89 kgliter
= 751,9951 Ljam
Keperluan Bahan Bakar Ketel Uap OTH KU-03
OTH kebutuhan ketel uap = 256.040,7675 kgjam
Pada 275
o
C : Cp OTH = 2,50kJkg.
o
C ΔH = 2,50 x275 = 687,500 kJkg
Pada 250
o
C : Cp OTH = 2,41 kJkg
o
C ΔH = 2,41 x250 = 602,500 kJkg
ΔH OTH = 687,500-602,500 = 85 kJkg Panas yang dibutuhkan ketel
= 256.040,7675 kgjam × 85 kJkg 1,05506 kJBtu
= 20628877,0045 Btujam Efisiensi ketel uap = 85
Panas yang harus disuplai ketel = 20628877,0045 Btujam 0,85 = 24269267,0641 Btujam
Nilai bahan bakar solar = 19860 Btulb Perry, 2007
Jumlah bahan bakar = 24269267,0641 Btujam 19.860 Btulb
m
× 0,45359 kglb
m
= 554,2949 kgjam Kebutuhan solar = 554,2949 kgjam 0,89 kgliter
= 622,8033 Ljam Kebutuhan solar total = solar untuk generator + solar untuk ketel uap I + solar
untuk ketel uap II + Kebutuhan solar untuk ketel uap III
Universitas Sumatera Utara
= 48,3056 + 117,1459 +751,9951+ 622,8033 = 1540,2498 Ljam
7.6 Kebutuhan Nitrogen