5.3. Pemakaian Alat Pelindung Diri
Hasil wawancara dan analisa data diketahui bahwa proporsi pemakaian
pakaian kerja sebesar 25,3 dan sebanyak 74,7 tidak memakai pakaian kerja. Hal ini berarti
bahwa pemakaian pakaian kerja belum cukup baik karena tidak adanya fasilitas yang disediakan oleh tempat kerja.
Hasil wawancara dan analisa data diketahui bahwa proporsi pemakaian
sarung tangan sebesar 14,7 dan sebanyak 85,3 tidak memakai sarung tangan. Hal ini
berarti bahwa pemakaian sarung tangan belum cukup baik karena pekerja merasa pemakaian sarung tangan mengganggu produktivitas kerja.
Hasil wawancara dan analisa data diketahui bahwa proporsi pemakaian sepatu
kerja sebesar 20 dan sebanyak 80 tidak memakai sepatu kerja. Hal ini berarti bahwa pemakaian sepatu kerja belum cukup baik karena tidak adanya fasilitas yang
disediakan oleh tempat kerja.
5.3.1. Hubungan Pemakaian Pakaian Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemakaian pakaian kerja dengan keluhan gangguan kulit di Kelurahan Pekan
Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2012. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan sebanyak 56 responden 26,7
tidak memakai pakaian kerja dari 56 responden tersebut sebanyak 49 responden 65,3 mengeluhkan gangguan kulit. Pemakaian pakaian kerja yang rendah
disebabkan oleh tidak adanya fasilitas dari perusahaan maupun Dinas Kesehatan. Menurut Daryanto 2007, pakaian kerja yang digunakan dapat mengurangi
penyakit akibat kerja. Kesehatan kulit tidak terlepas dari menjaga kebersihan pakaian.
Universitas Sumatera Utara
Hal ini sesuai dengan penelitian Alfian 2004 yang mengatakan bahwa kebiasaan ganti pakaian yang kategori tidak baik dan menderita penyakit kulit sebesar 88
dimana p-value 0,021 yang mengatakan ada hubungan antara kebiasaan ganti pakaian dengan penyakit kulit.
5.3.2. Hubungan Pemakaian Sarung Tangan dengan Keluhan Gangguan Kulit
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pemakaian sarung tangan dengan keluhan gangguan kulit di Kelurahan Pekan
Labuhan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan Tahun 2012. Berdasarkan hasil wawancara didapatkan sebanyak 64 responden 85,3
tidak memakai sarung tangan dari 64 responden tersebut sebanyak 50 orang 66,7 mengeluhkan gangguan kulit. Penggunaan sarung tangan dapat mencegah penyakit
akibat kerja karena dapat melindungi tangan sehingga tidak kontak langsung dengan udang. Penggunaan sarung tangan yang rendah disebabkan oleh pola berfikir pekerja
yang kurang baik karena menurut pekerja penggunaan sarung tangan mengurangi produktifitas pekerjaan.
Menurut Daryanto 2007, ada dua hal yang dapat menyebabkan penyakit akibat kerja antaranya kecerobohan dan kondisi tidak aman salah satunya adalah lalai
menggunakan pelengkapan pelindung diri seperti sarungtangan, masker, tameng dan pelindung dada. Hal ini sesuai dengan penelitian Alfian 2004 yang mengatakan
bahwa kebiasaan penggunaan sarung tangan yang kategori tidak baik dan menderita penyakit kulit sebesar 77,8 dimana p-value 0,006 yang mengatakan ada hubungan
antara penggunaan sarung tangan dengan penyakit kulit.
Universitas Sumatera Utara
5.3.3. Hubungan Pemakaian Sepatu Kerja dengan Keluhan Gangguan Kulit