METODOLOGI PENELITIAN Adaptasi Alat Ukur Kepribadian Big Five Factor Marker dari International Personality Item Pool (IPIP)

30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian Penelitian adaptasi alat ukur Big Five Factor Marker dari IPIP menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, situasi atau kejadian. Penelitian deskriptif merupakan akumulasi data dasar dalam cara deskriptif semata-mata tidak perlu mencari atau menerangkan saling hubungan ataupun menguji hipotesis Suryabrata, 2009. Penelitian ini akan mendeskripsikan karakteristik psikometri yaitu validitas konstruk dan reliabilitas Big Five Factor Marker yang telah diadaptasi kedalam versi Indonesia. Validitas konstruk akan dianalisis menggunakan analisis faktor eksploratori dan uji reliabilitas menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan formula alpha Cronbach. Keduanya akan dianalisis dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Universitas Sumatera Utara B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi dan Sampel Populasi adalah kumpulan dari keseluruhan kasus yang menjadi perhatian. Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel tertentu Shaughnessy Zechmeister 2012. Populasi dalam penelitian ini adalah penduduk kota Medan dengan karakteristik berusia dewasa. Usia dewasa dipilih karena merupakan titik akhir dari perkembangan kepribadian. Pada masa tersebut, kepribadian telah terbentuk dan relatif konsisten dibandingkan pada masa anak-anak Pervin, 2005. Masa dewasa dimulai pada usia 18 tahun sampai usia 60 tahun Hurlock, 1991. Berdasarkan keterangan tersebut, sampel penelitian merupakan penduduk kota medan dengan karakteristik berusia 18-60 tahun. 2. Teknik Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling. Ini merupakan teknik pemilihan sampel yang didasarkan pada ketersediaan dan kemauan individu untuk menjadi responden Shaughnessy Zechmeister 2012. Banyaknya responden yang diperlukan menurut Gable dalam konteks uji coba aitem adalah sekitar 6 sampai 10 kali lipat banyaknya stimulus yang digunakan Azwar, 2010. Berkaitan dengan pengujian validitas konstruknya yang menggunakan analisis faktor, ukuran sampel menjadi penting dan harus dipertimbangkan karena koefisien korelasi dapat berubah-ubah berdasarkan ukuran sampel, terlebih pada sampel yang berukuran kecil atau Universitas Sumatera Utara sedikit. Selain itu reliabilitas analisis faktor bergantung pada ukuran sampelnya. Sehingga dalam analisis faktor setidaknya memiliki 10-15 subjek per variabel atau per aitem Field, 2009. Dalam penelitian ini terdapat 50 aitem sehingga jumlah sampel adalah sebanyak 50 x 10 = 500 responden. C. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini adalah Big Five Factor Marker yang diambil dari IPIP. Big Five Factor Marker yang digunakan ialah versi pendek yang terdiri dari 50 aitem yang mencakup 5 faktor bipolar. Faktor-faktornya adalah: 1. Faktor I Extraversion vs Introversion 2. Faktor II Agreeableness vs Antagonism 3. Faktor III Conscientiousness vs Lack of Direction 4. Faktor IV Emotional Stability vs Neuroticism 5. Faktor V Intellect vs Closedness Bentuk asli Big Five Factor Marker terdiri dari sekumpulan pernyataan- pernyataan sederhana yang diskordinilai dengan metode likert 5 tingkatan yaitu mulai dari 1 = sangat tidak sesuai, 2 = tidak sesuai, 3 = netral, 4 = sesuai dan 5 = sangat sesuai. Aitem-aitem tersebut diawali kata “I” untuk setiap pernyataannya. Versi pendek Big Five Factor Marker yang terdiri dari 50 aitem disajikan dalam tabel 1 berikut. Universitas Sumatera Utara Tabel 1. Aitem Big Five Factor Marker Versi Asli Faktor Aitem + - I Alpha = 0.87 Am the life of the party Dont talk a lot Feel comfortable around people Keep in the background Start conversations Have little to say Talk to a lot of different people at parties Dont like to draw attention to myself Dont mind being the center of attention Am quiet around strangers II Alpha = 0.82 Am interested in people Am not really interested in others Sympathize with others feelings Insult people Have a soft heart Am not interested in other peoples problems Take time out for others Feel little concern for others Feel others emotions Make people feel at ease III Alpha = 0.79 Am always prepared Leave my belongings around Pay attention to details Make a mess of things Get chores done right away Often forget to put things back in their proper place Like order Shirk my duties Follow a schedule Am exacting in my work IV Alpha = 0.86 Am relaxed most of the time Get stressed out easily Seldom feel blue Worry about things Am easily disturbed Get upset easily Change my mood a lot Have frequent mood swings Get irritated easily Often feel blue Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 1. Aitem Big Five Factor Marker Versi Asli Faktor Aitem + Aitem - V Alpha = 0.84 Have a rich vocabulary Have difficulty understanding abstract ideas Have a vivid imagination Am not interested in abstract ideas Have excellent ideas Do not have a good imagination Am quick to understand things Use difficult words Spend time reflecting on things Am full of ideas Tabel 1 merupakan aitem-aitem Big Five Factor Marker dalam versi aslinya. Tabel 1 terdiri dari dua kolom yaitu positif dan negatif. Kolom positif berisi aitem-aitem yang menunjukkan karakteristik Big Five. Sedangkan kolom negatif berisi aitem-aitem yang menunjukkan karakteristik kebalikan dari Big Five. Angka romawi menunjukkan urutan serta nama faktor seperti yang tercantum sebelumnya. Dalam tabel juga dicantumkan karakteristik psikometrinya dalam versi asli, yaitu nilai alphanya. D. Proses Adaptasi Proses adaptasi merupakan proses yang mencakup dari awal pemilihan alat ukur, apakah alat ukur tersebut mengukur konstruk yang sama dalam bahasa dan budaya yang berbeda, sampai pada tahap mengecek kesetaraannya dalam bentuk yang diadaptasi. Proses adaptasi ini dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu: Universitas Sumatera Utara 1. Mempersiapkan alat ukur dan memilih Big Five Factor Marker. Alat ukur tersebut dipilih karena pentingnya dan kebutuhan akan alat ukur Big Five di Indonesia seperti yang dijelaskan dalam Bab I. 2. Menetapkan 50 aitem versi pendek Big Five Factor Marker dari IPIP. Pemilihan penggunaan versi pendek yang terdiri dari 50 aitem berdasarkan pertimbangan untuk menghasilkan alat ukur yang tidak terlalu banyak jumlah aitemnya namun dapat mengukur tipe-tipe kepribadian Big Five. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menetapkan menggunakan versi pendek Big Five Factor Marker yang terdiri dari 50 aitem. 3. Menerjemahkan aitem. Proses penerjemahan aitem menggunakan desain forward translation, yaitu seorang penerjemah mengadaptasi tes dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Kemudian, kesamaan dari kedua versi tes ini dinilai oleh penerjemah lain. Revisi dapat dibuat pada versi tes bahasa Indonesia untuk memperbaiki masalah yang diidentifikasi oleh para penerjemah. Dalam desain ini, penerjemah dan profesional yang berperan dalam pemberian penilaian adalah: a. Penerjemah yang menguasai bahasa inggris dan bahasa indonesia. Dalam penelitian ini Prof. Tina Kariman, MA, Ph.D berperan sebagai penerjemah yang merupakan dosen bahasa inggris di Universitas Negeri Medan. Pada proses penerjemahan aitem, kata “I” pada setiap aitem diterjemahkan menjadi kata “aku”. Berikut hasil terjemahan aitemnya: Universitas Sumatera Utara Tabel 2. Aitem-aitem Big Five Factor Marker Hasil Terjemahan Faktor Aitem + - I Aku senang berpesta Aku tidak banyak bicara Aku merasa senang disekitar orang-orang Aku dibelakang-belakang saja Aku yang memulai percakapan Tidak ada yang mau aku katakan Aku banyak berbicara kepada orang-orang yang berbeda di pesta Aku tidak suka menarik perhatian Aku tidak masalah menjadi pusat perhatian Aku pendiam disekitar orang yang tidak kukenal II Aku suka pada orang-orang Aku tidak tertarik dengan orang lain Aku simpati kepada perasaan orang lain Kusakiti hati orang lain Hatiku lembut Aku tidak tertarik pada masalah orang lain Kusediakan waktuku untuk orang lain Aku tidak memeperhatikan orang lain Aku rasakan emosi orang lain Aku membuat orang lain santai III Aku selalu bersedia Kutinggalkan barang-barangku dimana-mana saja Aku memperhatikan hal-hal yang kecil Aku memberantakkan barang- barang Aku senang berjumpa dengan orang Aku sering lupa meletakkan barang ditempatnya kembali Aku suka keteraturan Aku menghindar terhadap tugasku Aku mengikuti jadwal Aku senang dalam pekerjaanku Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 2. Aitem-aitem Big Five Factor Marker Hasil Terjemahan Faktor Aitem + Aitem - IV Aku orangnya santai Aku dengan mudah stress Aku jarang merasa kesepian Aku khawatir tentang hal-hal Aku mudah sekali terganggu Aku mudah sekali tersinggung Suasana hatiku banyak berubah Aku sering berubah suasana hati Aku mudah tersinggung Aku selalu merasa sepi V Aku punya banyak perbendaharaan kata-kata Aku mempunyai kesulitan dalam memahami ide-ide yang abstrak Aku mempunyai imajinasi yang jelas Aku tidak tertarik pada ide-ide yang abstrak Ide-ideku hebat Aku tidak memiliki imajinasi yang bagus Aku cepat memahami hal keadaan Aku memakai kata-kata yang sulit Aku mempergunakan waktuku untuk meninjau kembali hal-hal yang pernah kulakukan Aku penuh dengan ide

b. Ahli yang mengerti dan memahami konstruk dan konsep kepribadian terutama

Big Five Factor. Terdapat 3 ahli yang mengerti konstruk psikologi dalam memberikan penilaian dalam penelitian ini, yaitu dua orang ahli dalam bidang psikologi kepribadian serta satu orang ahli dalam bidang psikometri. Ketiganya merupakan dosen di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Kata “I” diawal pernyataan untuk setiap aitem diadaptasi menjadi “saya adalah orang yang....”. Tabel 3 berikut menyajikan hasil penilaian oleh ketiga ahli tersebut. Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Aitem-aitem Big Five Factor Marker Hasil Adaptasi Faktor Aitem + - I Menghidupkan suasana pesta Tidak banyak bicara Merasa nyaman disekitar orang banyak Tidak suka tampil didepan umum Memulai suatu percakapan Tidak memiliki banyak topik untuk dibicarakan Berbicara dengan siapa saja dalam pesta Tidak suka menarik perhatian Tidak keberatan menjadi pusat perhatian Pendiam disekitar orang yang tidak dikenal II Tertarik untuk mengenal orang lain Tidak tertarik untuk mengenal orang lain Simpati pada perasaan orang lain Menyinggung orang lain Berhati lembut Tidak tertarik pada masalah orang lain Menyediakan waktu untuk orang lain Kurang peduli pada orang lain Merasakan emosi orang lain Membuat orang lain merasa tenang III Mempersiapkan segala sesuatunya Meninggalkan barang dimana- mana Memperhatikan secara detail Membuat barang berantakan Tidak menunda pekerjaan Sering lupa mengembalikan barang ditempat asalnya Suka keteraturan Melalaikan tugas Mengikuti jadwal Gigih dalam bekerja Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 3. Aitem-aitem Big Five Factor Marker hasil adaptasi Faktor Aitem + Aitem - IV Santai Mudah stress Jarang merasa sedih Mengkhawatirkan banyak hal Mudah terganggu Mudah kecewa Sering mengubah suasana hati Suasana hatinya mudah berubah Mudah kesal Sering merasa sedih V Memiliki banyak perbendaharaan kata Sulit memahami ide-ide abstrak Memiliki imajinasi yang konkret Tidak tertarik pada ide-ide abstrak Memiliki ide hebat Tidak memiliki imajinasi yang baik Cepat dalam memahami sesuatu Menggunakan kata-kata sulit Meluangkan waktu untuk merenung Penuh dengan ide E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian Beberapa prosedur yang dilakukan dalam melaksanakan penelitian adalah: 1. Melakukan adaptasi alat ukur Adaptasi mencakup proses menerjemahkan aitem dan meminta pendapat oleh profesional untuk melihat kesetaraannya. Sebelum aitem disebar, aitem disusun sedemikian rupa dan disajikan dalam bentuk booklet. Aitem yang telah siap disebar tampak pada tabel 3 yang merupakan hasil penilaian akhir oleh para ahli yang mengerti konstruk psikologi. Penyusunan aitem tampak pada tabel 4 Universitas Sumatera Utara yang merupakan blue print aitem. Aitem disajikan dalam bentuk likert dan responden diminta untuk menuliskan angka yang menunjukkan gambaran dirinya. Tabel 4. Blue Print Aitem Big Five Factor Marker Faktor Aitem Jumlah + - I 1, 6, 11, 16, 21 26,31,36,41,46 10 II 2, 7, 12, 17, 22, 27 32, 37, 42, 47 10 III 3, 8, 13, 18, 23, 28 33, 38, 43, 48 10 IV 4, 9 14, 19, 24, 29, 34, 39, 44, 49 10 V 5, 10, 15, 20, 25, 30, 35 40, 45, 50 10 Total 50 2. Mengumpulkan data Pengumpulan data dilakukan secara mandiri dan bekerjasama dengan biro psikologi di kota Medan. Biro psikologi tersebut adalah biro psikologi Persona serta Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat P3M fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. 3. Pengujian karakteristik psikometri Data akan dianalisis menggunakan metode analisis faktor eksploratori untuk menguji validitas konstruk. Dan untuk melihat reliabilitas melalui estimasi reliabilitas skor komposit gabungan. Untuk reliabilitas masing-masing faktornya diuji menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan formula alpha Cronbach. Analisis faktor eksploratori dan formula alpha Cronbach dianalisis menggunakan SPSS 16.0 for windows. Universitas Sumatera Utara 4. Pembahasan hasil adaptasi Hasilnya terkait dengan karakteristik psikometri Big Five Factor Marker yang telah diadaptasi yaitu validitas konstruk dan reliabilitasnya. F. Metode Analisa Data 1. Validitas Konstruk Validitas aitem dianalisis menggunakan metode analisis faktor. Analisis faktor merupakan suatu metode untuk menjelaskan varians pada variabel yang diamati untuk melihat faktor laten yang mendasari. Faktor laten atau variabel laten merupakan hal-hal yang tidak dapat secara langsung diukur namun dapat diukur melalui indikator-indikator atau aspek pembentuknya Field, 2009. Beberapa tujuan analisis faktor ialah untuk memahami struktur suatu set variabel, untuk menyusun kuesioner yang mengukur suatu variabel pokok, serta untuk mereduksi suatu set data menjadi ukuran yang lebih kecil namun tetap mempertahankan sebanyak mungkin informasi asli Field, 2009. Salah satu tipe analisis faktor adalah analisis faktor eksploratori. Analisis faktor eksploratori adalah suatu teknik untuk mereduksi variabel dengan mengidentifikasi jumlah dari konstruk laten dan struktur faktor pokok dari sekumpulan variabel-variabel. Sehingga dapat terlihat berapa faktor yang terbentuk dari indikator-indikator atau variabel yang dianalisis Suhr, 2006. Universitas Sumatera Utara Berikut tahapan dalam analisis faktor: a. Tahap awal dalam Exploratory Factor Analysis ialah memastikan bahwa data yang diperoleh bersifat interval. Selanjutnya memastikan bahwa variabelnya berdistribusi normal sehingga memungkinkan untuk menggeneralisasikan hasil analisis pada sekelompok sampel Field, 2000. Setelah itu, melihat ukuran sampel, karena korelasi dalam analisis faktor bersifat tidak resisten sehingga bisa mempengaruhi reliabilitas dari analisis faktornya. Dalam SPSS terdapat pilihan yang sesuai untuk memeriksa apakah ukuran sampel cukup besar yaitu Kaiser-Meyer-Olkin measure of sampling adequacy KMO-test. Dengan nilai batasan KMO 0,5, apabila nilai KMO 0,5 maka sampel dikatakan memadai. b. Tahap kedua ialah menentukan prosedur analisis. Analisis menggunakan metode principal componet analysis PCA. Dalam prinsip PCA, diasumsikan communality pada awalnya bernilai 1. Total varians dari variabel dapat dihitung dengan mean dari komponennya atau faktornya, sehingga tidak ada error varians. c. Tahap selanjutnya ialah mengekstraksi faktor-faktor dengan melihat nilai eigenvalue. Faktor-faktor yang bermakna ialah yang memiliki nilai eigenvalue 1. d. Tahap selanjutnya ialah merotasi faktor. Dalam situasi tertentu, apabila k buah faktor yang dilibatkan dalam analisis cukup banyak, maka terdapat kesulitan dalam menginterpretasikan hasil analisis faktor. Hal ini dikarenakan adanya tumpang tindih variabel-variabel yang dapat diterangkan oleh k buah faktor bersama tersebut. Untuk mengatasi hal ini, maka dilakukan rotasi faktor. Rotasi Universitas Sumatera Utara faktor merupakan transformasi ortogonal dari faktor yang telah terbentuk agar tidak terjadi keadaan variabel yang tumpang tindih dalam menerangkan faktor bersama atau komponen bersama yang dapat dilihat dari nilai loading faktornya. Beberapa konsep dalam analisis faktor Field, 2009: 1. Communality. Merupakan proporsi varian variabel yang dimiliki oleh variabel lainnya common variance. Bernilai 1 jika suatu variabel tidak memiliki variannya sendiri specific varian. Bernilai 0 jika suatu variabel memiliki sendiri variannya. 2. Eigenvalue. Merupakan total varian yang dapat dijelaskan masing-masing faktor. 3. Factor Loading. Merupakan korelasi antara faktor dan variabel. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 500 sehingga nilai muatan yang signifikan adalah lebih besar dari 0.29. 4. KMO measure of sampling adequacy. Indeks yang digunakan untuk menguji kesesuaian analisis faktor. Sampel dikatakan cukup memadai jika nilai KMO nya lebih besar dari 0,5 2. Reliabilitas Big Five Factor Marker terdiri dari 5 faktor besar yang masing-masing faktor memiliki skor tersendiri yang memberikan sumbangan dalam menentukan Universitas Sumatera Utara skor akhir. Skor akhir merupakan skor komposit gabungan yaitu penjumlahan dari skor setiap bagian atau faktor dengan memperhitungkan besarnya bobot masing-masing. Reliabilitas Big Five Factor Marker dilihat berdasarkan reliabilitas skor kompositnya. Reliabilitas skor komposit ditentukan oleh reliabilitas skor komponennya Azwar, 2009. Estimasi skor komposit menggunakan formula Mosier dalam Azwar, 2009: = 1 − ∑ ∑ ∑ ∑ 1 Keterangan: wj : bobot relatif komponen j wk : bobot relatif komponen k sj : deviasi standar komponen j sk : deviasi standar komponen k rjj’ : koefisien reliabilitas tiap komponen rjk : keofisien korelasi antara dua komponen yang berbeda Reliabilitas skor masing-masing komponen Big Five Factor Marker dianalisis menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan formula alpha Cronbach. Analisis ini dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 for windows. Universitas Sumatera Utara 45

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN