Perdagangan Minyak Sawit Dunia Perdagangan Minyak Kedelai Dunia

Tabel 3. Volume Impor dan Konsumsi Domestik Tahun 2008 – 2012 No Negara Volume Impor juta metrik ton Konsumsi Domestik juta metrik ton 2008 2009 2010 2011 2012 2008 2009 2010 2011 2012 1 India 8.79 9.07 8.58 10.03 11.05 14.51 15.24 16.06 16.94 18.31 2 China 9.77 9.00 8.39 9.23 10.45 24.74 26.91 27.69 29.24 30.89 3 EU 9.26 8.96 8.52 8.98 8.98 11.17 24.48 24.18 23.93 23.58 4 USA 3.23 3.34 3.61 3.83 3.85 23.24 11.20 11.92 12.79 12.83 Sumber : USDA, 2012

4.2. Perdagangan Minyak Sawit Dunia

Dari segi daya saing, minyak sawit mempunyai kemampuan daya saing yang cukup kompetitif dibandingkan dengan minyak nabati lainnya, karena produktivitas per hektar yang cukup tinggi, merupakan tanaman tahunan yang cukup handal terhadap berbagai perubahan agroklimat dan terbukti mengandung beta karoten sebagai pro-vitamin A dan tidak menyebabkan kolesterol. Minyak sawit merupakan salah satu minyak nabati terbesar di dunia. Berdasarkan data USDA tahun 2012, minyak sawit menyumbang 55,31 juta metrik ton atau sekitar 34,5 dari produksi total minyak nabati dunia. Produsen terbesar minyak sawit adalah Indonesia dan Malaysia yang kemudian diikuti oleh Thailand dengan masing-masing produksi sebesar 31 juta metrik ton, 19 juta metrik ton dan 2,1 juta metrik ton. Selain sebagai negara produsen terbesar dunia, Indonesia dan Malaysia juga merupakan negara pengekspor minyak sawit terbesar dunia dengan tujuan ekspor adalah India, China, dan negara-negara Eropa. Total ekspor minyak sawit Indonesia yakni sebesar 21 juta metrik ton sedangkan Malaysia sebesar 17,2 juta metrik ton. Tingginya permintaan dunia akan minyak sawit menunjukkan tren yang meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan hukum pasar, tingginya permintaan Universitas Sumatera Utara terhadap suatu komoditas akan menyebabkan peningkatan harga pada komoditas tersebut, hal ini terjadi pada minyak sawit yang dapat dilihat pada Gambar 9. 200 400 600 800 1000 1200 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 H ar ga U S m et rik ton ` Sumber : International Monetary Fund, 2013 diolah Gambar 9. Grafik Perkembangan Harga Minyak Sawit Tahun 2002-2012 Berdasarkan Gambar 9 dapat dilihat bahwa pergerakan harga minyak sawit dari tahun ke tahun cenderung meningkat, walaupun sempat mengalami penurunan pada 2009 namun setelah itu kembali meningkat. Harga minyak sawit tertinggi yaitu pada tahun 2011 mencapai US 1.076,50 per metrik ton.

4.3. Perdagangan Minyak Kedelai Dunia

Dalam periode 1980-2008, telah terjadi perubahan besar dalam pasar minyak nabati dunia. Perubahan yang dimaksud adalah tergesernya minyak kedelai oleh minyak sawit khususnya dari segi pangsa pasar. Minyak kedelai Universitas Sumatera Utara hampir 100 tahun bertengger sebagai sumber utama minyak nabati dunia pangsa produksi terbesar kemudian digeser oleh minyak sawit. Minyak kedelai merupakan minyak yang bebas kolesterol sama seperti minyak nabati lainnya. Kadar minyaknya relatif lebih rendah dibandingkan dengan jenis kacangan lainnya. Kegunaan minyak kedelai yang sudah dimurnikan dapat digunakan untuk pembuatan minyak salad, minyak goreng cooking oil serta untuk segala keperluan pangan. Minyak kedelai juga digunakan pada pabrik lilin, sabun, varnish, lacquers, cat, semir, insektisida dan desinfektans dan dapat digunakan untuk biodiesel dan bahan bakar. Amerika Serikat merupakan salah satu produsen minyak kedelai di dunia. Namun pada tahun 2009 musim kering yang terjadi di negara ini mengakibatkan turunnya hasil produksi minyak kedelai dari 9.329 juta metrik ton pada tahun sebelumnya menjadi 8.496 juta metrik ton. Hal ini berdampak pada turunnya volume ekspor minyak kedelai ke negara lain. Ekspor minyak kedelai dari Amerika Serikat pada tahun 2009 adalah sebesar 952 juta metrik ton, turun dari tahun sebelumnya sebesar 1.319 juta metrik ton. Sehingga pada tahun 2010 posisi Amerika Serikat sebagai produsen minyak kedelai terbesar dunia digantikan oleh China hingga sekarang. Konsumsi minyak kedelai dunia memiliki tren meningkat dari tahun ke tahun. China memiliki jumlah konsumsi domestik tertinggi di dunia yakni sebesar 10.435 juta metrik ton pada tahun 2009, 11.109 juta metrik ton pada tahun 2010, 11.944 juta metrik ton pada tahun 2011, dan 12.641 juta metrik ton pada tahun 2012. Selain sebagai produsen, China juga merupakan salah satu negara pengimpor minyak kedelai, hal ini disebabkan karena tingginya permintaan akan Universitas Sumatera Utara minyak kedelai di negara tersebut. Tingginya permintaan minyak kedelai berdampak pada harga dari komoditi ini. Harga minyak kedelai cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Umumnya minyak kedelai di China digunakan untuk minyak makan dan bahan tambahan untuk makanan hewan. 200 400 600 800 1000 1200 1400 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 H ar ga U S m et rik ton ` Sumber : International Monetary Fund, 2013 diolah Gambar 10. Grafik Perkembangan Harga Minyak Kedelai Tahun 2002-2012 Harga minyak kedelai jauh lebih mahal dibandingkan dengan harga minyak sawit. Pada tahun 2012 harga minyak kedelai mencapai US 1,151.75 sedangkan harga minyak sawit hanya US 939.83. Terdapat perbedaan harg sebesar US211.92. Harga minyak kedelai tertinggi mencapai US 1,215.82 per metrik ton yaitu pada tahun 2011. Namun pada tahun 2009 terjadi kemerosotan harga yang tajam dari US 1,133.79 per metrik ton pada tahun sebelumnya menjadi US 787.02 per metrik ton. Universitas Sumatera Utara

4.3. Perdagangan Minyak Rape Dunia