22
dilaksanakan berjalan baik atau buruk. Dimana pelaksana kebijakan harus melakukan kegiatan dalam implementasi, dan membuat standar penilaian yang
pada akhirnya implementasi akan mendapatkan hasil yang sesuai dengan tujuan atau sasaran kebijakan itu sendiri.
I.5.1.2 Proses Implementasi Kebijakan
Implementasi sebuah kebijakan secara konseptual bisa dikatakan sebagai sebuah proses pengumpulan sumber daya alam, manusia maupun biaya dan
diikuti dengan penentuan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapai tujuan kebijakan. Rangkaian tindakan yang diambil tersebut merupakan bentuk
tranformasi rumusan-rumusan yang diputuskan dalam kebijakan menjadi pola- pola operasional yang pada akhirnya akan menimbulkan perubahan sebagaimana
diamanatkan dalam kebijakan yang telah diambil sebelumnya. Hakikat utama implementasi adalah pemahaman atas apa yang harus dilakukan setelah sebuah
kebijakan diputuskan. http:hyukurniawan.wordpress.com20100206konsep- implementasi-kebijakan-publik
Untuk dapat mengkaji dengan baik suatu implementasi kebijakan publik perlu diketahui variabel atau faktor penentunya. Van Meter dan Van Horn dalam
winarno 2007:155 mengemukakan delapan variabel penting yang tercakup dalam suatu proses implementasi, yaitu :
1. Ukuran-Ukuran Dasar dan Tujuan Kebijakan
Variabel ini didasarkan pada kepentingan utama terhadap faktor-faktor yang menentukan kinerja kebijakan. Identifikasi indikator-indikator kinerja
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
23
merupakan tahap penting dalam analisis implementasi kebijakan. Indikator- indikator kinerja ini menilai sejauh mana ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan
kebijakan telah direalisasikan, yang kemudian dapat digunakan dalam mengurai tujuan-tujuan keputusan kebijakan secara menyeluruh.
2. Sumber-Sumber Kebijakan
Sumber-sumber kebijakan layak mendapat perhatian karena menunjang keberhasilan implementasi kebijakan. Sumber-sumber yang dimaksud mencakup
dana atau perangsang incentive lain yang mendorong dan mempelancar implementasi yang efektif. Dalam beberapa kasus, besar kecilnya dana akan
menjadi faktor yang menetukan keberhasilan implementasi kebijakan. 3.
Komunikasi Antar Organisasi dan Kegiatan-Kegiatan Pelaksanaan Implementasi akan berjalan efektif bila ukuran-ukuran dan tujuan-tujuan
dipahami oleh individu yang bertanggung jawab dalam kinerja kebijakan. Oleh karena itu, sangat penting untuk memberi perhatian yang besar pada ketepatan
komunikasi antar pelaksana kebijakan, dan konsistensi atau keseragaman dari ukuran dasar dan tujuan-tujuan yang dikomunikasikan dengan berbagai sumber
informasi. 4.
Karakteristik Badan-Badan Pelaksana Dalam melihat karakteristik badan-badan pelaksana, pembahasan ini tidak
bisa lepas dari stuktur birokrasi. Struktur birokrasi diartikan sebagai karakteristik, norma dan pola-pola hubungan dalam badan-badan eksekutif yang mempunyai
hubungan, baik potensial maupun nyata dengan apa yang mereka miliki dengan menjalankan kebijakan.
5. Kondisi Ekonomi, Sosial dan Politik
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
24
Variabel ini mencakup sumber daya ekonomi, partisipasi publik yang ada di lingkungan serta lingkungan yang mendukung keberhasilan ataupun menolak
implementasi kebijakan. 6.
Kecenderungan Pelaksanaan Arah kecenderungan pelaksanaan terhadap ukuran-ukuran dasar dan
tujuan-tujuan kebijakan merupakan suatu hal yang sangat penting. Penerimaan terhadap ukuran-ukuran dasar dan tujuan-tujuan kebijakan yang diterima secara
luas oleh pelaksana kebijakan yang diterima secara luas oleh pelaksana kebijakan akan menjadi pendorong keberhasilan bagi implementasi kebijakan.
7. Kaitan Antara Komponen-Komponen Model
Komponen yang dimaksud disini ukuran-ukuran dasar dan tujuan, komunikasi antar organisasi dan kegiatan-kegiatan pelaksanaannya, karakteristik
dari badan pelaksana dan kecenderungan para pelaksana yang semuanya saling berkaitan dalam mengimplementasikan kebijakan.
8. Masalah Kapasitas
Kapasitas merupakan salah satu faktor yang berpengaruh bagi implementasi kebijakan. Hal ini menyangkut staf yang terlatih dan banyaknya
pekerjaan yang dikerjakan, sumber-sumber keuangan dan hambatan-hambatan waktu yang bisa menjadikan implementasi kebijakan tidak berjalan dengan baik.
Selain kedelapan variabel penting yang dikemukakan Van Meter dan Van Horn tersebut, George C. Edwards III juga mengemukakan empat variabel yang
sangat menentukan keberhasilan implementasi suatu kebijakan. http:mulyono.staff.uns.ac.id.20090528model-implementasi-kebijakan-george-
edward-iii keempat variabel tersebut adalah:
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
25
1. Komunikasi
Proses penyampaian informasi baik antar pegawai maupun komunikasi pegawai dengan masyarakat yang dapat dilakukan melalui sosialisasi program.
2. Sumber Daya
Sumber daya yang dimaksud mencakup sumber daya manusia yang memadai di bidang administrasi, ketersediaan informasi maupun fasilitas-fasilitas
pendukung seperti perangkat teknologi informasi, perlengkapan kantor, serta sumber dana yang mencukupi untuk pelaksaan program.
3. Disposisi atau Sikap
Disposisi atau sikap disini maksudnya adalah keinginan dan sikap dari berbagai pihak untuk mendukung suatu kebijakan. Hal ini meliputi
penyempurnaan pelayanan dan adanya komitmen dari seluruh aparat pemerintah dalam memberikan pelayanan prima serta adanya keinginan kuat dari masyarakat
untuk terus melakukan perbaikan. 4.
Struktur organisasi Yaitu tatanan organisasi yang mengatur pedoman kerja dan penjabaran
wilayah tanggung jawab setiap aparatur pelaksana kebijakan. Dari uraian diatas penulis ingin menambahkan variabel yang
menetukan keberhasilan implementasi suatu kebijakan yaitu, isi kebijakan. Isi kebijakan mencakup kepentingan kelompok sasaran, jenis manfaat yang
diterima, perubahan yang dinginkan, ketepatan program, yang didukung dengan sumber daya yang
memadai. Jadi, variabel yang menentukan keberhasilan implementasi suatu kebijakan yaitu : Komunikasi, Sumber daya, Disposisi atau sikap, Sruktur organisasi dan Isi
kebijakan.
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
26
I.5.2 Good Governance