penting dalam suatu perusahaan untuk mencapai tujuannya. Kinerja dapat berjalan baik apabila karyawan mendapatkan gaji sesuai harapan,
mendapatkan pelatihan dan pengembangan, lingkungan kerja yang kondusif, mendapat perlakuan yang sama, pembatan karyawan sesuai keahliannya
serta mendapatkan bantuan perencanaan karir, serta terdapat umpan balik dari perusahaan. Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam
menghadapi situasi kerja. Mc.Clelland 1997 seperti dikutip oleh Mangkunegara 2001:68,
berpendapat bahwa “Ada hubungan yang positif antara motif berprestasi dengan pencapaian kerja”. Motif berprestasi adalah suatu dorongan dalam
diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja kinerja dengan predikat
tepuji. Selanjutnya Mc. Clelland Mangkunegara, 2005:68
1. Memiliki tanggung jawab yang tinggi , mengemukakan
6 karateristik dari seseorang yang memiliki motif yang tinggi yaitu :
2. Berani mengambil resiko 3. Memiliki tujuan yang realistis
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
meralisasi tujuan 5. Memanfaatkan umpan balik yang kongkrit dalam seluruh kegiatan
kerja yang dilakukan 6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
diprogramkan.
2.1.2 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja adalah merupakan proses mengevaluasi pelaksanaan kerja individu. Dalam organisasi modern penilaian kinerja memberikan
mekanisme penting bagi manajemen untuk digunakan dalam menjelaskan
tujuan dan standar-standar kinerja dan memotivasi kinerja individu di waktu berikutnya. Untuk mengetahui kinerja seseorang diperlukan penilaian
kinerja. Handoko 2000:135 mengemukakan bahwa penilaian kinerja adalah suatu proses dimana organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi
anggota organisasi yang salah satu kegunaannya adalah untuk memperbaiki kinerja.
2.1.3 Tujuan Penilaian Kinerja
Adapun tujuan penilaian kinerja menurut Dharma, 2001:150 adalah sebagai berikut :
1. Pertanggungjawaban Apabila standard dan sasaran digunakan sebagai alat pengukur
pertanggungjawaban, maka dasar untuk pengambilan keputusan kenaikan gaji atau upah, promosi, penugasan khusus, dan
sebagainya adalah kualitas hasil pekerjaan karyawan yang bersangkutan.
2. Pengembangan Jika standar dan sasaran digunakan sebagai alat untuk keperluan
pengembangan, hal itu mengacu pada dukungan yang diperlukan karyawan dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Dukungan itu
dapat berupa pelatihan, bimbingan, atau bantuan lainnya.
2.1.4 Manfaat Penilaian Kinerja
Setiap karyawan dalam melaksanakan kewajiban atau tugas merasa bahwa hasil kerja mereka tidak terlepas dari penilaian atasan baik secara
langsung maupun tidak langsung. Penilaian kinerja digunakan untuk mengetahui kinerja seorang karyawan.
Rivai, 2005:55 manfaat penilaian kinerja adalah : 1. Manfaat bagi karyawan yang dinilai antara lain :
Meningkatkan motivasi Meningkatkan kepuasaan kerja
Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan Adanya kesempatan berkomunikasi keatas
Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi 2. Manfaat bagi penilai
Meningkatkan kepuasan kerja Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan
kecenderungan kinerja karyawan Meningkatkan kepuasan kerja baik dari para manajer ataupun
karyawan. Sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawan
Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi karyawan 3. Manfaat bagi perusahaan
Perbaiki seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan Meningkatkan kualitas komunikasi
Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang
dilakukan untuk masing-masing karyawan Unsur-unsur yang digunakan dalam penilaian kinerja karyawan
Menurut Hasibuan, 2002:59 unsur-unsur penilaian kinerja adalah sebagai berikut:
1. Prestasi Penilaian hasil kerja baik kualitas maupun kuantitas yang dapat
di hasilkan karyawan. 2. Kedisiplinan
Penilaian disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaan sesuai dengan intruksi yang diberikan
kepadanya.
3. Kreatifitas Penilaian
kemampuan karywan
dalam mengembangkan
kreatifitas untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat bekerja lebih berdaya guna dan berhasil guna.
4. Bekerja sama Penilaian kesediaan karyawan berpartipasi dan bekerjasama
dengan karyawan lain secara vertikal atau horizontal didalam maupun diluar sehingga hasil pekerjaannya lebih baik.
5. Kecakapan Penilaian dalam menyatukan dan melaraskan bermacam-macam
elemen yang terlibat dalam menyusun kebijaksanaan dan dalam situasi manajemen.
6. Tanggung jawab Penilaian
kesediaan karyawan
dalam mempertanggung
jawabkan kebijaksanaannya, pekerjaan dan hasil kerjanya, sarana dan prasarana yang digunakan, serta perilaku
pekerjaannya.
2.1.5 Pelaku Penilaian Kinerja