KEKUATAN HUKUM EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA OLEH

BAB IV KEKUATAN HUKUM EKSEKUSI JAMINAN FIDUSIA OLEH

LEMBAGA PEMBIAYAAN FINANCIAL A. Prosedur Pendaftaran Fidusia PT. U Finance Medan memberikan suatu fasilitas pembiayaan bagi pembelian kendaraan bermotor roda empat secara kredit, baik kendaraan niaga maupun kendaraan non-niaga yang sekaligus merupakan jaminan bagi kredit yang diberikannya. Dalam melaksanakan perjanjian pembiayaan debitor harus terlebih dahulu mengetahui syarat-syarat permohonan kredit. Dengan demikian, setelah memperhatikan syarat-syarat permohonan kredit tersebut dapat memutuskan apakah ia mampu atau tidak untuk melakukan perjanjian tersebut. Dalam jual-beli kendaraan bermotor secara kredit di PT. U Finance bukan berarti pembeli langsung membelimelihat barang di PT. U Finance, tetapi PT. U Finance hanya memberikan pendanaan bagi konsumen yang diuraikan di atas. Prosedur yang digunakan oleh PT. U Finance dalam aktivitasnya memberikan fasilitas pembiayaan padadebitor adalah sebagai berikut: Pertama, customer datang langsung ke supplier yang telah menjadi rekanan PT. U Finance, untuk memilih sendiri kendaraan yang diminatinya. Disini customer akan dilayani oleh seorang staff customer service ataupun langsung ditangani oleh salah seorang sales officer supplier dan pada saat ini akan dibicarakan mengenai besarnya uang muka kendaraan, biaya administrasi yang dibebankan, tingkat bunga dan jangka waktu kredit beserta dengan syarat-syarat lainnya yang telah menjadi ketentuan sesuai dengan status calon debitor. Setelah mendapat kesempatan mengenai semua hal-hal tersebut di atas, pihak supplier akan menghubungi bagian kredit marketing PT. U Finance untuk dipertemukan dengan calon debitor. Staff kredit marketing inilah yang akan melayani dan memproses pembiayaan lebih lanjut. Calon debitor yang ingin memperoleh bantuan dana, ia harus mengajukan permohonan dengan mengisi formulir aplikasi. Formulir aplikasi ini harus diisi oleh calon debitor dengan data-data dirinya secara benar dan lengkap. Data-data yang diisi customer: a. Apakah sudah pernah dibiayai oleh PT. U Finance atau belum pernah, status, nomor KTPKIMS, nama pemohon. b. Tempat tinggal dan tanggal lahir, jenis kelamin, status pernikahan, nama suamiistri, jumlah tanggungan. c. Alamat lengkap. d. Nomor telepon, status rumah, mulai menempati, pendidikan terakhir. e. Nama kantorperusahaan, bidang usaha, jabatan, mulai berkerja. f. Alamat kantorperusahaan dan nomor telepon. g. Pekerjaan sebelumnya, jangka waktu pekerjaan sebelumnya, belum 1 tahun, jabatan, mulai bekerja, alamat untuk keperluan surat-menyurat. h. Gaji dan penghasilan kotor rata-rata perbulan pemohon. i. Penghasilan tambahan perbulan pemohon dan suami-istri, total penghasilan kotor perbulan. j. Nama, alamat dan nomor telepon orang yang dapat dihubungi jika ada keperluan mendadak. k. Jika ada pinjaman maka harus dicantumkan data penjamin dalam formulir aplikasi yang lain Setelah data diri pemohon diisi, maka showroom akan mengisi data-data kendaraan yang dimaksud. Data-data kendaraan ini diisi guna sebagai salah satu pertimbangan perusahaan dalam hal menyetujui atau menolak permohonan pembiayaan. Di samping itu mengisi data-data yang diharuskan dalam formulir aplikasi, pemohon juga harus melengkapi dokumen-dokumen lain yang tercantum di dalam formulir aplikasi pembiayaan, yaitu: 1. Jika pemohon berstatus seorang karyawan maka ia harus menyatakan: a. Foto copy KTP pemohon, suami-istridan penjamin jika diperlukan. b. Foto copy Kartu Keluarga. c. Keterangan penghasilanslip gaji. 2. Jika pemohon berstatus wiraswasta, maka ia harus menyatakan: a. Foto copy KTP pemohon, suami-istri dan penjamin jika diperlukan. b. Foto copy Kartu Keluarga. c. Rekening koran 3 bulan terakhir. d. Foto copy SIUP. e. Foto copy NPWP. f. Foto copy laporan keuangan 3. Jika pemohon berprofesi tertentu, maka ia harus menyatakan: a. Foto copy KTP pemohon, suami-istri, penjamin. b. Foto copy Kartu Keluarga. c. Keterangan penghasilan. d. Foto copy izin praktek. 4. Jika pemohon adalah Perseroan Terbatas PT atau badan hukum, maka yang harus dilampirkan: a. Foto copy KTP, Komisaris dan Direktur, atau yang diberi kuasa. b. Rekening koran 3 bulan terakhir. c. Foto copy SIUP. d. Foto copy NPWP. e. Foto copy TDPTDR. f. Foto copy laporan keuangan. g. Foto copy akte pendirian perusahaan dan perubahannya. 90 Informasi mengenai prosedur permohonan pembiayaan dapat dilakukan oleh calon debitor baik dengan cara menelepon, melalui surat ataupun dengan datang langsung ke kantor perwakilan perusahaan, yang akan ditangani oleh staff customer service. Bagian ini akan tetap memonitor lebih lanjut calon debitor yang ialah menghubungi, tetapi belum mengisi aplikasi kredit. Setelah itu staff customer service segera menghubungi bagian kredit marketing untuk segera melaksanakan survey, dan melengkapi kekurangan serta memeriksa keabsahan dokumen. Formulir aplikasi yang diisi oleh calon debitor diserahkan kepada bagian kredit marketing untuk diproses lebih lanjut. Formulir aplikasi yang diisi oleh calon debitor pada bagian kredit marketing untuk diproses lebih lanjut. Sales officer supplier membawa aplikasi yang telah diisi untuk diberikan kepada SSO Showroom Service Officer. Setelah itu dari SSO ke SRO Showroom Retention Officer untuk memproses formulir aplikasi dan diregistrasi. Disini data calon debitor dan atau keluarganya dimasukkan ke dalam file dan daftar bad customer, untuk mengetahui apakah calon debitor tersebut merupakan customer baru atau repeat order dan tidak termasuk bad customer. Jika customer repeat order maka diperiksa sejarah pembayaran dan saldo piutangnya. 90 Ibid. Dari SRO beralih ke scoring officer yang bertugas memasukkan data ke komputer dan dilanjutkan ke kredit analis. Analis kredit merapukan serangkaian pekerjaan penguraian dari segala aspek keuangan. Gunanya untuk mengetahui kemungkinan dapat atau tidaknya suatu permohonanan kredit dipertimbangkan. Penyusunan laporan analisis yang diperlukan, akan berisi penguraian dan kesimpulan serta penyajian berbagai alternatif sebagai bahan pertimbangan, untuk pengambilan keputusan pimpinan dari adanya permohonan kredit. Kredit analis adalah pekerjaan yang meliputi: a. Wawancara dengan pemohon kredit atau debitor, b. Pengumpulan data yang berhubungan dengan permohonan kredit yang diajukan calon debitor, c. Pemeriksaan atau penyidikan atas kebenaran dana kewajiban mengenai hal- hal yang dikemukakan calon debitor dan informasi lainnya yang diperoleh, d. Penyusunan laporan seperlunya mengenai hasil penyidikan yang telah dilaksanakan. 91 Dalam melakukan penyidikan dikenal adanya prinsip penilaian 5C, yaitu: a. Character, untuk mengetahui tingkat kejujuran, integritas serta itikad baik dari calon debitor. b. Capacity, penilaian mengenai sejauhmana kemampuan calon debitor untuk mengembalikan kredit yang akan diterimanya tepat pada waktunya. Penilaian tersebut dapat diketahui melalui catatan perusahaan di masa lalu. Dapat juga dilakukan dengan melakukan kunjungan langsung. 91 Ibid c. Capital, penilaian yang dilakukan atas jumlah modal sendiri yang dimiliki calon debitor. d. Collateral, penilaian terhadap jaminan yang diserahkan calon debitor yang jumlahnya harus cukup untuk menutupi kerugian, apabila di masa depan kredit yang diberikan tidak tertagih. e. Condition of Economic, situasi dan kondisi ekonomi, sosial politik yang mempengaruhi keadaan perekonomian setiap saat yang mungkin akan mempengaruhi kelancaran usaha dari calon debitor. Lalu dilanjutkan dengan survei atas nama domisili dan memastikan alamat koresponden serta data yang diberikan oleh calon debitor. Bila ada data yang tidak lengkap, maka diminta calon debitor untuk melengkapinya, baik pengisian formulir aplikasi permohonan pembiayaan, tanda tangan, peta domisili ataupun data lainnya. Hasil survei diberikan kepada kredit analis, setelah dilihat hasil penyidikan diberikan oleh OH Operational Head, disini OH akan membuat permohonan tersebut akan diterima atau ditolak. Apabila diterima maka keputusan OH diberikan kepada kredit analis lagi dan dilanjutkan pada bagian dokumen proses cek. Apabila bagian ini datanya kurang maka akan terjadi panding atau dibatalkan. Bila tidak ada masalah langsung ke bagian AP Payment dan Banking untuk menandatangani kontrak. Setelah perjanjian pembiayaan itu disetujui maka staff kredit marketing menyiapkan dokumen pembiayaan dan customer dapat segera melakukan pembayaran uang muka kendaraan ditambah dengan biaya administrasi kepada supplier atau menitipkannya ke teller perusahaan. Jaminan dalam pembiayaan konsumen di kantor PT. U Finance Medan adalah jaminan fisik BPKB kendaraan yang menjadi objek perjanjian kreditfidusia yang terdaftar di Pengadilan Negeri, melalui notaris yang tunduk perusahaan yang sudah terdaftar di Pengadilan Negeri. Kontrak perjanjian antara pihak pertama PT. U Finance Medan dengan pihak kedua selaku debitur yang isinya KTP, Kartu Keluarga, Rekening listrik, Rekening air, tabungan, surat izin perusahaan, surat keterangan dan instansi terkait kalau sudah bekerja, surat keterangan penghasilan, NPWP, surat pernyataan bersama suami istri. 92 Dalam penandatanganan kontrak perjanjian pembiayaan antara debitor dengan PT. U Finance dilakukan di atas kertas bermaterai, tanpa menggunakan jasa seorang notaris. Begitu perjanjian selesai dilaksanakan, maka perusahaan dapat meminta supplier untuk menyerahkan kendaraan yang telah ditentukan sebelumnya kepada debitor. Penyerahan kendaraan tersebut dibuktikan dengan adanya faktur tanda terima penyerahan barang yang masing-masing yang ditandatangani oleh debitor dan supplier. Customer menerima BPKB kendaraan baru dari showroom dan diperiksa kelengkapan seperti BPKB dan faktur blangko kwitansi dan bila kendaraan bekas pakai ditambah dengan nomor rangka, nomor mesin dan foto copy KTP sesuai dengan nama yang tertera pada BPKB. Juga diperiksa keabsahan semua BPKB dengan sinar ultraviolet, cek tulisan dan ciri-ciri lain. Setelah diterima dokumen pembiayaan yang bercap lunas maka foto copy kontrak perjanjian dan kartu pembayaran angsuran dikirim kepada konsumen disertai dengan tanda tangan debitor pada surat pengantarnya. 93 92 Wawancara dengan Saor Pakpahan jabatan sebagai SPV Collection U Finance Medan tanggal 1 Desember 2012 93 Ibid Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh calon pembeli: 1. Debitur pembeli memberi kuasa yang tidak dapat dicabut kembali oleh kreditur untuk dan atas nama serta guna kepentingan debitur mempergunakan dana yang diperoleh dan pencairan fasilitas pembiayaan ini untuk pembayaran harga barang kepada penjual serta menerima tanda terima pembayaran dari penjual yang juga merupakan bukti penerimaan pinjaman dari kreditur kepada debitur. 2. Pencairan fasilitas kredit ini dilakukan setelah debitur memenuhi seluruh kewajiban yang ditentukan oleh kreditur. 3. Debitur wajib membayar setiap angsuran tepat waktu sebagai mana ditentukan dalam perjanjian tidak dapat mengguanakan alasan apapun untuk menunda pembayaran atau membuat permohonan penjadwalan kembali pembayaran atas peristiwa-peristiwa yang terjadi pada debitur. 4. Untuk setiap hari keterlambatan membayar jumlah uang yang seharusnya dibayar oleh debitur kepada kreditur, debitur membayar kepada kreditur denda keterlambatan atas jumlah uang tersebut atau sisanya sebesar 0,5 per hari, denda mana dapat ditagih secara seketika dan sekaligus tanpa diperlukan teguran untuk itu oleh kreditur kepada debitur. 5. Apabila terjadi tindakan moneter oleh pemerintah Indonesia, maka kreditur dapat menyesuaikan jumlah kewajiban pembayaran debitur kepada kreditor sebagaimana akan diberitahukan secara tertulis kepada debitor dan debitor wajib mengikuti penyesuaian tersebut. 6. Semua pembayaran harus dilakukan kepada dan di kantor kreditur atau di tempat lain yang sewaktu-waktu ditentukan oleh kreditur. 7. Pembayaran dengan cheque dan giro bilyet, dianggap sebagai pembayaran apabila cheque dan giro bilyet tersebut telah diuangkan dan dipindah bukukan dengan cara sebagai mana mestinya, dan pembayaran dengan cheque dan giro bilyet dibuat atas nama kreditur dan kata-kata pembawa agar dicoret. 8. Seluruh hutang debitur kepada kreditur, oleh kreditur dapat ditagih seketika sekaligus tanpa pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu oleh kreditur kepada debitur apabila: 9. Debitur mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau debitur mengajukan permohonan penundaan pembayaran hutang-hutangnya, 10. Harta kekayaan debitur atau seluruhnya disita oleh pihak lain, 11. Debitur meninggal dunia, kecuali bila penerima hak atau para ahli warisnya dapat memenuhi semua kewajiban debitur dan dalam hal ini disetujui oleh kreditur, 12. Debitur ditaruh di bawah pengampuan Onder Curatele Gesteld atau karena sebab atau apapun tidak cakap atau berhak atau berwenang bagi untuk melakukan tindakan pengurusan atau pemilikan atas dan terhadap harta kekayaannya baik sebagian atau seluruhnya, 13. Debitur lalai dalam membayar salah satu angsuran atau angsurannya, atau debitur sering melalaikan kewajibannya, 14. Barang jaminan tersebut dipindahtangankan atau dijaminkan kepada pihak ketiga, tanpa mendapat persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari kreditur, 15. Debitur tersangkut dalam kasus suatu perkara pidana. 16. Untuk menjamin pembayaran seluruh kewajiban pembayaran debitur kepada kreditur, baik yang timbul dari perjanjian ini dan atau perjanjian lainnya dibuat oleh debitur dan kreditur, maka debitur dengan ini menyerahkan kepada kreditur hak miliknya secara fidusia atas barang dan jaminan lainnnya yang tercantum dalam 4 butir perjanjian pembiayaan dengan menyerahkan hak milik secara fidusia atau secara bersama-sama disebut barang Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang lazim dipergunakan dengan menyerahkan hak milik secara fidusia antara lain: a. Barang tersebut tetap dipegang oleh debitur, tetapi debitur tidak lagi sebagai pemilik melainkan sebagai peminjam atau pemakai saja dari kreditur. b. Debitur mengetahui dan menyetujui bahwa faktur atau BPKB akan dikeluarkan atas nama debitur, akan tetapi selama hutang debitur kepada kreditur belum dibayar lunas, maka surat-surat bukti kepemilikan kendaraan bermotor tersebut akan ditahan dan disimpan kreditur dan untuk dipergunakan dimana dan bilamana perlu debitur dengan cara dan alasan apapun juga tidak berhak untuk meminta atau meminjam BPKB dan faktur tersebut di atas selama seluruh hutang debitur kepada kreditur belum dibayar lunas. c. Debitur dilarang untuk meminjamkan, menyewakan, mengalihkan, menjaminkan atau menyerahkan penguasaan atau penggunaan atas barang tersebut kepada pihak ketiga dengan jalan apapun juga. d. Debitur wajib memelihara dan mengurus barang tersebut sebaik-baiknya dan melakukan segera pemeliharaan dan perbaikan atas biaya sendiri dan bila ada bagian dari kendaraan yang diganti atau ditambah, maka itu termasuk dalam penyerahan secara fidusia kepada kreditur. e. Kreditur atau kuasanya berhak untuk sewaktu-waktu jika dianggap perlu memasuki tempat-tempat dimana orang tersebut disimpan atau terdapat, atau diduga oleh kreditur berada di tempat tertentu untuk memeriksa keadaanya serta melihat adanya. Kreditur berhak pula atas biaya debitur agar barang tersebut dalam keadaan baik dan terpelihara, yaitu dalam hal debitur lalai melakukan sendiri. f. Segala pajak dan beban lainnya yang sekarang telah dan atau kemudian hari akan dikenakan terhadap barang wajib dipikul dan dibayar seluruhnya oleh debitur. Debitur harus mengasuransikan barang tersbut kepada bahayakecelakaan dengan premi yang dibayar oleh debitor. Apabila debitur lalai mengasuransikan barang tersebut maka segala resiko terhadap kecelakaan dan kehilangan sepenuhnya ditanggung oleh debitur. Pelanggaran terhadap ketentuan ini tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak melaksanakan atau menunda kewajiban pembayaran angsuran debitur kepada kreditur. g. Apabila tidak melunasi hutangnya, atau tidak memenuhi kewajibannya kepada atau terhadap kreditur, maka kreditur berhak dan dengan diberi kuasa dengan hak substitusi oleh debitur untuk secara di bawah tangan atau dengan perantara pihak lain siapapun adanya barang tersebut di atas, demikian dengan harga pasar dengan layak dan syarat-syarat serta ketentuan yang dianggap baik oleh kreditur. h. Setelah barang ditarik atau diambil oleh kreditur, debitur melepaskan haknya untuk membayar jumlah angsuran yang telah lewat waktu jatuh tempo tersebut dan kreditur berhak penuh melaksanakan penjualan atau barang yang diambil tersebut. Untuk menghadap kepada siapapun dan dimanapun, memberikan dan meminta keterangan membuat atau menyuruh pembuat akta atau perjanjian antara lain: akta jual-beli, atau risalah lelangnya, menandatangani tanda penerimanya, menyerahkan barang tersebut kepada yang berhak menerimanya dan selanjutnya melakukan tindakan tanpa ada yang dikecualikan guna tercapainya penjualan tersebut di atas, kreditur berkewajiban untuk setelah dari uang hasil penjualan dibayarkan ke semua ongkos pajak lainnya, mempergunakan sisa uang hasil penjualan itu untuk melunasi semua hutang dan dendanya dan memenuhi semua kewajiban debitur, kepada atau terhadap kreditur, maka debitur tetap berkewajiban wajib membayar sisa hutang tersebut kepada kreditor tersebut dalam waktu 2 minggu setelah pemberitahuan kreditur kepada debitur. i. Kreditur pada waktu menggunakan haknya berdasarkan perjanjian ini dan atau surat perjanjian lainnya yang dibuat oleh kreditur, berhak untuk menentukan sendiri seluruh jumlah penagihannya terhadap debitor baik yang berupa pokok hutang atau sisa pokok hutang, denda, biaya pelelangan atu penjualan, honorarium pengacara atau kuasa untuk menagih serta biaya-biaya atau jumlah uang lainnya yang wajib ditanggung atau dibayar oleh debitur. Debitur dengan ini melepaskan semua haknya untuk mengajukan keberadaan atau tuntutan hasil penjualan barang dan potongannya serta jumlah hutangnya atau sisa hutang bunga dan biaya-biaya lain, denda, ongkos yang bersangkutan dengan pengambilan kembali dan penjualan barang sebagaimana yang diuraikan di atas. j. Dengan tidak mengurangi kewajiban debitur untuk membayarkan, maka dalam hal ini terlambat diserahkannya barang tersebut dari debitur atau pihak lain yang menguasai barang tersebut dan atau berhak pula dengan pertolongan alat-alat negara yang berwenang mengambil atau menyita barang-barang tersebut untuk keperluan eksekusi atau penjualan satu dan lainnya atas biaya dan resiko segalanya berada di debitur. k. Semua piutang kreditur terhadap debitur berdasarkan perjanjian ini atau perjanjian lainnya antara debitur dengan kreditur dapat dialihkan oleh kreditur pada pihak lain, siapapun adanya dan debitur dengan ini memberikan persetujuan di muka atau pengalihan tersebut, tanpa diperlukan pemberitahuan resmi atau dalam bentuk apapun juga. l. Semua kuasa tersebut di dalam akta ini bersifat tetap dan tidak dapat ditarik kembali, selama debitor masih mempunyai hutang kepada kreditor atau belum memnuhi semua kewajibannya terhadap kreditor. m. Debitor wajib memberitahukan secara tertulis kepada kreditor mengenai alamat yang akan digunakan untuk surat-menyurat sehubungan dengan perjanjian ini, dan alamat baru setiap kali debitor pindah alamat. n. Apabila timbul perselisihan sebagai akibat dari perjanjian, pertama-tama akan diselesaikan secara musyawarah antar kedua belah pihak, tetapi apabila tercapai penyelesaian dalam musyawarah, kedua belah pihak sepakat agar sengketa yang timbul diselesaikan di Pengadilan Negeri. 94 94 Ibid Ada 2 dua cara yang dilakukan pihak leasing untuk mengeksekusi barangobjek perjanjian adalah : a. Secara resmi, kita bawa surat fidusia Pengadilan Negeri untuk mengeluarkan surat sita kemudian pihak leasing di dampingin pihak Pengadilan Negeri dan di dampingi pihak kepolisian sudah bisa melakukan eksekusi terhadap objek perjanjian yang tercantum di dalam fidusia. b. Prosedur Perusahaan, pihak leasing menyurati debiturmengirimkan somasi sebanyak 3 kali dalam kurun waktu 2 bulan sesuai dengan kontrak perjanjian kredit yng sudah disepakati pihak kontrak perjanjian kredit yang sudah disepakati pihak pertama dan kedua, jika tidak ditanggapi pihak leasing mengirimkan tim eksekutor untuk mengambil alih untuk debitur dengan cara member surat kuasa penarikan kepada eksekutor propkor professional collector. 95

B. Jaminan fidusia yang tidak didaftarkan

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Atas Lelang Terhadap Barang Jaminan Fidusia Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Leasing (Studi Pada PT. Summit Oto Finance Cabang Medan)

11 159 147

Eksekusi Di Bawah Tangan Objek Jaminan Fidusia Atas Kredit Macet Kepemilikan Mobil Di Lembaga Keuangan Non-Bank PT. Batavia Prosperindo Finance Cabang Medan

2 115 132

Tinjauan Atas Pelaksanaan Penghapusan Jaminan Fidusia (Studi Pada Lembaga Pendaftaran Fidusia Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Propinsi Aceh)

1 60 128

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA (Studi kasus di PT. Mandiri Tunas Finance).

0 2 10

PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA (Studi kasus di PT. Mandiri Tunas Finance).

1 11 30

PENDAHULUAN PENYELESAIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN KREDIT KENDARAAN BERMOTOR DENGAN JAMINAN FIDUSIA (Studi kasus di PT. Mandiri Tunas Finance).

0 1 13

Eksekusi Obyek Jaminan Fidusia Yang Tidak Didaftarkan Dalam Lembaga Pembiayaan Doc232

0 0 1

Kajian Hukum Atas Lelang Terhadap Barang Jaminan Fidusia Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Leasing (Studi Pada PT. Summit Oto Finance Cabang Medan)

0 5 70

Kajian Hukum Atas Lelang Terhadap Barang Jaminan Fidusia Kendaraan Bermotor Pada Perusahaan Leasing (Studi Pada PT. Summit Oto Finance Cabang Medan)

0 1 19

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Eksekusi Jaminan Fidusia Atas Kendaraan Bermotor oleh Lembaga Pembiayaan (Finansial) (studi kasus pada kantor PT. U Finance)

0 0 10