Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Motivasi Kerja Variabel
Indikator Nomor Butir
Jumlah Motivasi
Kerja X
1
1. Kebutuhan.
1,2 2
2. Sikap.
3, 4 2
3. Kemampuan.
5,6 2
4. Pembayaran atau gaji.
7,8 2
5. Keamanan pekerjaan.
9, 10 2
6. Sesama pekerja
11, 12 2
7. Pujian.
13, 14 2
8. Pekerjaan itu sendiri.
15, 16 2
Jumlah 16
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Disiplin Kerja Variabel
Indikator Nomor Butir Jumlah
Disiplin Kerja X
2
1. Selalu hadir tepat waktu.
1, 13 2
2. Selalu
mengutamakan presentase kehadiran.
2, 14 2
3. Selalu mentaati ketentuan
jam kerja. 3, 4
2 4.
Selalu menggunakan jam kerja dengan efektif dan
efisien. 5, 6, 16
3
5. Memiliki keterampilan kerja
di bidang tugasnya. 7, 8
2 6.
Memiliki semangat
kerja yang tinggi.
9, 15 2
7. Memiliki
sikap dan
kepribadian yang
baik dengan
menunjukkan keteladanan
dalam melaksanakan tugas.
10, 17, 18 3
8. Selalu kreatif dan inovatif
dalam bekerja. 11, 12, 19, 20 4
Jumlah 20
Tabel 6. Kisi-kisi Instrumen Kompensasi Variabel
Indikator Nomor Butir Jumlah
Kompensasi X
3
1. Gaji
1, 2 2
2. Tunjangan
3, 4 2
3. Kesejahteraan Karyawan 5, 6
2 4.
Insentif 7, 8
2 Jumlah
8
F. Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilakukan pada karyawan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset D.I. Yogyakarta.
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas instrumen adalah suatu cara uji coba yang menunjukkan tingkat kesahihan suatu instrumen. Uji validasi instrumen
untuk mengetahui kesahihan butir pertanyaan atau pernyataan, sehingga data yang digunakan dalam analisis selanjutnya adalah data
yang diambil berdasarkan butir pertanyaan yang valid, sedangkan butir yang tidak valid dinyatakan gugur dan langsung di drop tidak
diikutkan dalam pengujian selanjutnya. Menguji validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis faktor yang
dikembangkan dalam SPSS
Statistical Product and Service Solution
, yaitu teknik statistik yang dapat digunakan untuk menggambarkan
hubungan antar item setiap faktor dalam variabel. Uji validitas ini menggunakan rumus korelasi
Product Moment
dari pearson, yaitu:
Keterangan : r
xy
: koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y N
: Jumlah Responden : total perkiraan antara variabel X dan Variabel Y
: jumlah skor butir X : jumlah skor butir Y
: jumlah kuadrat X : jumlah kuadrat Y
Hartono, 2004: 76 Menurut Sugiyono 2010: 178 jika korelasi tiap faktor tersebut
positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat
disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik.
2. Uji Realibilitas Instrumen
Menurut Suharsimi Arikunto, 2010: 221-222 Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen itu cukup baik sehingga mampu
mengungkap data yang dipercaya. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus
Cronbach Alpha
karena angket atau kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian ini tidak terdapat jawaban yang
bernilai salah atau nol. Adapun rumus
Cronbach Alpha
adalah sebagai berikut:
Keterangan : r
11
: reliabilitas instrumen k
: banyaknya butir pertanyaan : jumlah varians butir
: varians total Suharsimi Arikunto, 2010: 239
Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 319 untuk mengukur taraf signifikansi
koefisien reliabilitas
tersebut, maka
harga r
hitung
dikonsultasikan dengan data sebagai berikut: Tabel 7. Interprestasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Antara 0,600 sampai dengan 0,799
Antara 0,400 sampai dengan 0,599 Antara 0,200 sampai dengan 0,399
Antara 0,000 sampai dengan 0,199 Tinggi
Cukup Agak Rendah
Rendah Sangat rendah
Instrumen dapat dikatakan reliabel jika koefisien Alpha sama dengan atau lebih besar dari 0,600.
Dari kelima tingkat keandalan koefisiensi pada tabel 7, yang digunakan sebagai indikator instrumen dinyatakan reliabel adalah 0,600.
Jadi instrumen dikatakan reliabel jika mempunyai tingkat keandalan koefisien 0,600.
G. Teknik Analisis Data
Uji yang dilakukan untuk menganalisis data mencakup uji prasyarat analisis dan uji hipotesis.