Selain ditentukan oleh faktor lingkungan pertumbuhan dan perkembangan tanaman ditentukan pula oleh faktor hormonal, maka
keberhasilan berbagai cara untuk merekayasa faktor lingkungan tumbuh harus dilakukan secara bersama-sama dengan status hormonal tanaman,
hal ini dapat dilakukan dengan pemberian hormon eksogen. Aplikasi hormon tumbuh paclobutrazol diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut.
Hal ini dimungkinkan karena paclobutrazol berperan dalam meningkatkan proses asimilasi fotosintat dari daun ke bagian ubi sehingga ubi kentang
mempunyai kandungan pati yang tinggi Davis dan Curry, 1991. Efektivitas perlakuan paclobutrazol tergantung pada konsentrasi, jenis tanaman, umur
tanaman dan sistem perakaran tanaman serta lingkungan tumbuh tanaman. Selain itu, cara aplikasi sangat penting untuk diperhatikan pada aplikasi zat
pengatur tumbuh seperti paclobutrazol.
3.3 Bakteri Endofit dan potensinya untuk mengendalikan penyakit tanaman
Bakteri endofit adalah bakteri yang dapat hidup dalam jaringan tanaman tanpa menimbulkan gejala penyakit. Sejauh ini, bakteri endofit
dapat ditemukan pada berbagai tanaman baik yang hidup di darat maupun di air. Berdasarkan kisaran tanaman inangnya, ada kelompok endofit yang
dapat ditemukan di berbagai jenis tanaman, tetapi ada pula kelompok endofit yang menunjukkan spesifikasi tanaman inang, minimal pada tingkat
famili tanaman Stone et al., 2000; Rosenblueth Martinez-Romero, 2006.
Pengaruh endofit terhadap inangnya dapat bersifat merugikan, netral tidak berpengaruh terhadap inang ataupun menguntungkan tergantung
jenis endofit, tanaman inang maupun kondisi lingkungan Hallmann et al.,
1997; Sturz, 1995; Sturz et al., 2000. Pada beberapa isolat endofit,
keberadaan mereka tidak berpengaruh terhadap tanaman inang. Selain itu ada pula isolat-isolat yang dapat merugikan tanaman inangnya karena
beberapa laten patogen yang dapat bersifat patogenik apabila lingkungan tidak mendukung pertumbuhan inang terjadi predisposisi dapat terisolasi
sebagai endofit. Namun demikian, ada isolat-isolat endofit yang tidak hanya mengambil keuntungan dari inang, tetapi juga memberikan keuntungan
bagi inangnya misalnya dengan memacu pertumbuhan, meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap tekanan faktor abiotik seperti kekeringan atau faktor biotik misalnya serangan hama dan penyakit Halmann,
et al., 1997; Sturz
et al., 2000; Backmann Sikora, 2008. Banyak isolat bakteri endofit yang termasuk golongan bakteri pemacu
pertumbuhan tanaman antara lain dari kelompok Pseudomonas yang dapat
berpendar fluorescens dan Bacillus Hallman et al., 1997; Rosenblueth
Martinez-romero, 2006. Sessitsch et al., 2004 melaporkan bahwa bakteri
endofit dari akar kentang ada yang dapat meningkatkan pertumbuhan inangnya. Istifadah dan Putri 2008 juga menemukan beberapa isolat
bakteri endofit asal akar kubis-kubisan yang dapat meningkatkan pertumbuhan bibit kubis. Secara umum, peningkatan pertumbuhan oleh
bakteri endofit dapat dikarenakan bakteri tersebut mampu menghasilkan fitohormon, meningkatkan solubilitas nutrisi, mineralisasi, atau mengatur
produksi etilen pada perakaran direview dalam Rosenblueth Martinez- romero, 2006.
Kemampuan bakteri endofit dalam menekan berbagai patogen tanaman telah banyak dilaporkan. Bakteri endofit akar telah dilaporkan
dapat menekan perkembangan berbagai penyakit tular tanah, seperti penyakit busuk basah
Erwinia carotovora pada kentang, layu Fusarium oxysporum f.sp. vasinfectum pada kapas, penyakit karena Rhizoctonia
solani dan Verticillium albo-atrum pada kentang, serta penyakit karena Phytium sp. dan Gaeumannomyces graminis pada padi direview oleh :
Hallmann
et al., 1997. Efek antagonistik bakteri endofit terhadap patogen dapat terjadi
secara langsung maupun tidak langsung. Efek bakteri endofit terhadap patogen secara tidak langsung terjadi karena kolonisasi bakteri endofit
dalam jaringan tanaman dapat menginduksi resistensi tanaman terhadap serangan patogen Backmann Sikora, 2008 ; Hallmann,
et al., 1997; Sturz et al., 2000. Efek antagonistik secara langsung dapat terjadi karena adanya
kompetisi ruang antara endofit dan patogen Hallmann, et al., 1997 juga
karena bakteri endofit dapat menghasilkan berbagai macam senyawa yang bersifat toksik terhadap patogen Benhamou
et al., 1996; Tan Zou, 2000. Sessitch
et al., 2004 melaporkan bahwa bakteri yang diisolasi dari tanaman kentang dapat menghasilkan enzim, antibiotic dan siderofor secara
in vitro. Istifadah dkk. 2010 menemukan bahwa kultur filtrat dari beberapa isolat bakteri endofit mengandung senyawa toksik yang dapat
menyebabkan lisisnya nematoda sista kentang Globodera rostochiensis.
Beberapa penelitian telah mengkaji bakteri endofit asal akar dan umbi kentang. Berg
et al., 2005 yang mengkaji bakteri yang berasosiasi dengan tanaman kentang menemukan bahwa banyak isolat bakteri yang
berasal dari perakaran tanaman kentang yang mempunyai efek antagonistik terhadap patogen tular tanah seperti
Rhizoctonia solani dan Verticillium dahlia. Strutz et al., 1999 melaporkan bahwa bakteri endofit yang diisolasi
dari umbi kentang ada yang bersifat antagonistik terhadap beberapa patogen tular tanah antara lain
Fusarium sambucinum, Fusarium avenaceum, Fusarium oxysporum dan Phytophthora infestans mating
types A1 and A2. Isolat bakteri yang berasal dari kulit atau jaringan umbi kentang yang paling luar ternyata menunjukkan efek antagonistik yang
lebih besar daripada isolat dari jaringan umbi yang lebih dalam. Pada penelitian sebelumnya, Istifadah dkk 2010 mengisolasi bakteri
endofit dari perakaran tanaman kentang dan menemukan bahwa terdapat 6 isolat non patogenik yang secara
in vitro dapat menyebabkan persentase Juvenile-2
G. rostochiensis rusak akibat adanya senyawa toksik sebesar 70 - 97.9. Pada percobaan pada tanaman kentang, isolat bakteri endofit dapat
menekan jumlah sista G. rostochiensis dengan tingkat penekanan sebesar
22,4 - 55,3 dan populasi juvenile-2 sebesar 38,8- 81,9 .
Bibit kentang toleran kekeringan dan suhu tinggi serta mengandung mikroorganisme menguntungkan
Bidang Kajian
Tim Peneliti: Dr. Anne Nurbaity, SP., M.Sc.
Ilmu Tanah Hortikultura
Tim Peneliti: Prof. Dr. Jajang Sauman H, Ir., MS.
Pemuliaan
Tanaman
Tim Peneliti: Farida Damayanti, SP., M.Sc
Teknologi Benih
Tim Peneliti: Dr. Anne Nuraini, Ir., MS.
Tim Peneliti: Dr. Noor Istifadah, Ir., M.Sc.
Hama Penyakit Tanaman
IV. Roadmap Cluster Kentang