Karyawan Universitas Sanata Dharma

Tabel 3 Reliabilitas skala UWES dengan menggunakan test-retest Salvation Army AUS – N = 293 Paramedis NOR – N = 563 Vigor-6 .64 .71 Vigor-5 .64 .70 Vigor-3 .61 .71 Dedication-5 .58 .69 Dedication-3 .56 .66 Absorption-6 .58 .69 Absorption-5 .58 .68 Absorption-3 .57 .63 UWES-17 .63 .72 UWES-15 .62 .72 UWES-9 .64 .73

B. Karyawan Universitas Sanata Dharma

Karyawan yang bekerja di Universitas Sanata Dharma terdiri 2 kriteria, yaitu tenaga pendidik dan tenaga administratif. Tenaga pendidik adalah karyawan yang bekerja di Universitas sebagai pengajar atau dosen sedangkan tenaga administratif yang menjadi partisipan di dalam penelitian ini adalah karyawan yang terlibat langsung dalam tugas-tugas administrasi Universitas Sanata Dharma. Jumlah karyawan yang bekerja di Universitas Sanata Dharma sebagai tenaga administratif adalah 335 orang. Terdapat 3 karakteristik karyawan yang dibagi berdasarkan masa bekerjanya, yaitu karyawan tetap, karyawan kontrak, dan karyawan harian. Berdasarkan pekerjaannya, karyawan-karyawan yang bekerja di Universitas Sanata Dharma dibagi ke dalam unit kerja yang ada. Pada tabel 4 ditunjukkan data karyawan yang bekerja sebagai tenaga administratif di Universitas Sanata Dharma berdasarkan pembagian unit kerja beserta dengan jumlah karyawannya. Tabel 4 Data karyawan tenaga administratif Universitas Sanata Dharma No. Unit Kerja Jumlah Karyawan 1. Biro Administrasi Akademik BAA 9 orang 2. Biro Administrasi dan Perencanaan Sistem Informasi BAPSI 14 orang 3. Biro Layanan Umum BLU 106 orang 4. Biro keuangan 10 orang 5. Biro personalia 7 orang 6. Biro Prasarana dan Sarana BPS 17 orang 7. Campus Ministry 6 orang 8. Fakultas Ekonomi 7 orang 9. Fakultas Farmasi 24 orang 10. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan FKIP 22 orang 11. Fakultas Psikologi 4 orang 12. Fakultas Sastra 6 orang 13. Fakultas Sains dan Teknologi FST 18 orang 14. Fakultas Teologi 8 orang 15. Lembaga Bahasa 6 orang 16. Lembaga Penjaminan Mutu LPM 3 orang 17. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat LPPM 12 orang 18. Perpustakaan 30 orang 19. Program Pasca Sarjana 4 orang 20. Biro Hubungan Masyarakat 2 orang 21. Rektorat 10 orang 22. Unit Pelaksana Teknis Matakuliah Pengembangan Kepribadian UPTMPK 1 orang 23. Yayasan 8 orang 24. Sekretariat Mission and Identity 1 orang Pengelolaan sumber daya manusia di dalam suatu organisasi tentu sangat dibutuhkan karena manusia di dalam organisasi merupakan asset terpenting yang dapat mendukung kemajuan serta keberhasilan organisasi. Karyawan harus tetap diperhatikan keberadaannya di dalam organisasi agar karyawan dapat membangun keterikatan secara psikologis dan emosional terhadap pekerjaan maupun perusahaan Munandar, 2001; Pfeffer, 1996. Hasil wawancara dengan Wakil Rektor IV dan Asisten Wakil Rektor IV bidang PSDM diketahui bahwa terdapat beberapa permasalahan yang terjadi pada karyawan, yaitu jenjang karir karyawan yang belum terarah dengan jelas. Belum terarahnya jenjang karir karyawan ini dapat dilihat dari buku peraturan tentang pokok-pokok kepegawaian yayasan Sanata Dharma yang tidak membahas tentang jenjang karir. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas belum memberi perhatian pada pentingnya jenjang karir bagi karyawan. Jenjang karir yang baru dimiliki Universitas adalah kenaikan golongan karyawan setiap 4 tahun sekali. Namun kenaikan golongan ini tidak disertai dengan tanggungjawab yang lebih besar sehingga meskipun karyawan naik golongan, karyawan tidak mendapatkan tugas baru dari kenaikan golongan tersebut. Masih kurangnya perhatian Universitas terhadap jenjang karir karyawan membuat pengembangan karir karyawan juga belum dapat dilaksanakan sedangkan salah satu faktor yang dapat membuat karyawan merasa engaged dengan Universitas adalah adanya kesempatan untuk mengembangkan karir Perrin, 2003. Pengembangan karir yang sudah dilakukan Universitas selama ini tidak mengarah pada pengembangan karir tetapi hanya untuk mengarahkan karyawan agar dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik, bukan untuk mengembangkan karir karyawan. Karyawan yang ingin menempati suatu jabatan tertentu membutuhkan pengembangan karir dari Universitas, tetapi Universitas tidak lagi memberikan pendidikan pada karyawan tenaga administratif. Kriteria untuk karyawan dapat menduduki suatu jabatan tertentu juga belum dimiliki oleh Universitas. Oleh karena itu, pemilihan karyawan untuk menempati jabatan tertentu ditentukan dari atasan terhadap bawahan yang kemudian di ajukan ke Rektorat untuk diputuskan apakah karyawan tersebut disetujui untuk naik jabatan atau tidak. Dengan demikian, karyawan yang berlatarbelakang pendidikan Sekolah Menengah Atas SMA bisa menduduki golongan yang lebih tinggi dibandingkan dengan karyawan lain yang memiliki latarbelakang pendidikan lebih tinggi. Hal ini yang kemudian disampaikan oleh Asisten Wakil Rektor IV bidang PSDM menimbulkan rasa iri antara karyawan karena ketidakjelasan kriteria dan kompetensi yang dibutuhkan karyawan untuk dapat naik jabatan. Selain itu, Universitas Sanata Dharma belum pernah melakukan penilaian hasil kerja karyawan secara lebih mendalam, sehingga evaluasi, refleksi, maupun penilaian melalui Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan DP3 yang dilakukan Universitas dalam rangka mengetahui kinerja karyawan belum begitu dapat menggambarkan keadaan kerja karyawan yang sebenarnya. Upaya Universitas tersebut juga dirasa belum menunjukkan seperti apa karyawan Universitas Sanata Dharma sebenarnya. Belum adanya penilaian hasil kerja tersebut secara tidak langsung berdampak pada perilaku kerja karyawan. Berdasarkan data kehadiran karyawan administratif yang dilakukan oleh bagian Personalia Universitas Sanata Dharma diketahui bahwa karyawan memiliki kedisiplinan waktu bekerja yang kurang baik. Hal ini ditunjukkan dari rekapan kehadiran karyawan, yaitu kurang lebih sebanyak 60 setiap bulannya dari seluruh karyawan tenaga administratif pernah datang terlambat ke tempat kerja dan sering mendahului waktu istirahat yang telah ditentukan sebelumnya oleh Universitas Sukmono, komunikasi pribadi, 15 Juli, 2013.

C. Kerangka Penelitian