tindakan tegas bagi para juru parkir liar tidak langsung dilakukan bila hanya kedapatan sekali sebagai juru parkir liar, tindakan tegas tersebut hanya
diberikan kepada juru parkir liar yang berkali-kali tertangkap dan diberikan penyuluhan tetapi tetap mengutip pungutan liar dengan dalih “pungutan
retribusi parkir”.
4.3. Pembahasan Hasil Penelitian atas Pengendalian Internal Pendapatan atas Pendapatan Retribusi Parkir di Dinas Perhubungan Kota Medan
Pengendalian internal dalam suatu perusahaan dilakukan agar tujuan perusahaan dapat tercapai dan penyelewenganpenyimpangan dapat dihindari dan
diminimalisir. Dalam pengendalian aktivitas suatu perusuhaanbadan dalam hal menghasilkan sesuatu dapat dibandingkan dengan apa yang telah dihasilkan.
Sistem pengendalian internal pendapatan dirancang untuk mencapai tujuan pokok yaitu menjaga kekayaan perusahaan dalam hal ini menjaga seluruh kas yang
seharusnya diterima atas pungutan dari retribusi parkir di Kota Medan diterima dan masuk ke dalam Kas Daerah Kota Medan.
Dalam pembahasan pada pengendalian internal atas pendapatan retribusi parkir di Dinas Perhubungan Kota Medan, penulis akan membahasnya dengan
analisisnya terhadap struktur pengendalian internal pendapatan yang dikemukakan Mulyadi 2002 : 268 yang sebelumnya telah dijelaskan di bab II hal. 25.
4.3.1. Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi dalam Dinas Perhubungan Kota
Medan yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok Dinas.
Universitas Sumatera Utara
Dalam pungutan dari retribusi parkir, kegiatan pokoknya adalah menerima dana retribusi parkir, melakukan pengawasan atas dana dan titik lokasi
parkir dan menyetorkannya ke Kas Daerah Kota Medan. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut maka dibentuklah Bagian Keuangan Dinas
Perhubungan Kota Medan, Bidang Perparkiran Kota Medan, Seksi Parkir Khusus, Seksi Parkir Harian Wilayah I, dan Seksi Parkir Harian Wilayah II.
Untuk melaksanakan penerimaan dana pungutan retribusi parkir dari masing-masing pengawas parkir misalnya, dibentuk beberapa bagian:
1. kasir penerimaan setoran parkir, ialah unit yang bertugas untuk
menerima setoran parkir langsung dari masing-masing pengawas parkir. Jumlah setoran yang diberikan oleh pengawas parkir harus
disertai surat setoran dan pihak kasir akan memberikan bukti penyetoran. Kasir ini terletak di bagian umum dan si pengawas
parkir dalam melakukan setorannya tidak berhubungan langsung dengan pegawai bidang perparkiran.
2. unit pembukuan setoran parkir, unit ini berada di Bidang Perparkiran
Kota Medan. Unit pembukuan akan menerima setoran retribusi parkir keseluruhan dengan jumlah yang sama dari pihak kasir
penerimaan setoran parkir. Kemudian melakukan penyortiran atas fisik uang tersebut, melakukan pencatatan pembukuan atas setoran
tersebut dan langsung membuat laporan penyetoran dana parkir ke Bank Sumut slip setoran atas dana tersebut dan akan
ditandatangani oleh Bendahara Bidang Perparkiran.
Universitas Sumatera Utara
3. Bendahara Bidang Perparkiran, melakukan verifikasi dan
penandatanganan atas dana setoran retribusi parkir, melakukan penyetoran saat pihak Bank Sumut datang untuk mengambil setoran,
dan menerima pertinggal bukti penyetoran dari pihak Bank Sumut. Kegiatan terakhir yang dilakukan oleh Bendahara Bidang Parkir
adalah melakukan pencatatan setiap melakukan penyetoran ke pihak Bank Sumut, dan mengembalikan pertinggal slip setoran tersebut ke
pihak pembukuan bidang perparkiran untuk mengarsipkannya. Pemisahan tanggung jawab fungsional dalam pelaksanaan
penerimaan dan penyetoran dana pungutan retribusi parkir tersebut dilakukan agar semua tahap kegiatan tersebut tidak hanya diselesaikan oleh
satu unit saja. Dengan demikian dalam pelaksanaan suat transaksi tersebut terdapat internal check di antara unit pelaksananya. Dengan pemisahan kasir
dengan pembukuan maka pihak kasir tidak akan terlalu terbebani dengan penyortiran uang dan pencatatan setoran parkir, di samping itu juga setiap
unit tersebut akan saling mengawasi untuk menghindari adanya tanggung jawab yang tidak diperlukan kesalahan yang bukan dilakukan oleh
unitnya. Begitu juga dengan pemisahan fungsi dari pihak pembukuan dengan bendahara parkir, maka pihak pembukuan dapat melihat bahwa dana
yang disetorkan oleh bendahara sesuai dengan yang diberikan oleh pihak pembukuan tersebut kepada pihak bendahara karena setelah melakukan
penyetoran ke pihak Bank Sumut, bendahara memberikan pertinggal slip setoran tersebut kembali kepada pihak pembukuan.
Universitas Sumatera Utara
4.3.2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan