24
Contoh menghitung luas trapesium 3
4
5
Cara menghitung luas trapesium = × × +
= × ×
+ = × ×
= Jadi, luas trapesium adalah 16 cm
2
.
2. Menghitung Luas Layang-Layang
Bangun layang-layang berbentuk segi empat dengan dua pasang sisi yang berdekatan sama panjang.
Sisi AB sama panjang dengan sisi BC. Sisi AD sama panjang dengan sisi DC.
Layang-layang mempunyai dua diagonal, yaitu diagonal pertama d1 dan diagonal kedua d2. Kedua diagonal tersebut saling tegak lurus. Diagonal kedua
d2 membagi layang-layang menjadi dua bagian sama besar. Layang-layang dapat dibentuk dari 2 buah segitiga sama kaki yang mempunyai alas sama panjang
Hardi, 2009: 87.
O
Gambar 2.5 Trapesium Siku-siku
Gambar 2.6 Layang-layang
25
Luas layang-layang sama dengan luas daerah segitiga ACD ditambah luas daerah segitiga ACB. Berikut ini adalah langkah-langkah mencari luas layang-
layang. Luas layang-layang = luas segitiga ACD + luas segitiga ACB
= × + × = +
= × = × ×
Sehingga luas layang-layang dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan: d1 : diagonal pertama
d2 : diagonal kedua Hardi, 2009: 88
Contoh menghitung luas layang-layang
6
10
Cara menghitung luas layang-layang = × ×
= × × �
= × ×
Gambar 2.7 Layang-layang
26
= ×
= 30 Jadi luas kertas yang dibutuhkan Joko untuk membuat layang-layang adalah 30
Hardi, 2009: 88. 2.2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
2.2.1.1 Penelitian tentang model pembelajaran van Hiele Penelitian Anggarani 2009 bertujuan untuk mengetahui bagaimana
proses pembelajaran yang ditempuh siswa dalam mempelajari bangun datar melalui 5 tahap fase pembelajaran menurut teori van Hiele, serta untuk
mengetahui bagaimana tingkat dan kualitas berpikir siswa setelah melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan fase-fase dalam teori van Hiele. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa i siswa-siswa sudah bisa menempuh 5 fase pembelajaran geometri menurut teori van Hiele yaitu fase informasi, fase orientasi
terpadu, fase eksplisitasi, fase orientasi bebas, dan fase integrasi dengan baik dan sungguh-sungguh yang dilakukan secara bertahap. ii tingkat dan kualitas
berpikir siswa dalam geometri meningkat setelah diadakan pembelajaran geometri berdasarkan teori pembelajaran van Hiele. Peningkatan tingkat berpikir siswa
dilihat dari peningkatan tahap berpikir geometri siswa, di mana saat pretest semua siswa 27 siswa masih dalam tahap berpikir visual dan pada saat posttest 22
siswa berada pada tahap visual, 4 siswa berada pada tahap peralihan dari tahap berpikir visual ke analisis dan 1 siswa berada pada tahap analisis, sedangkan
kualitas berpikir siswa dapat dilihat dari kualitas jawaban siswa yang semakin baik pada tes geometri akhir posttest.
Halat 2008 penelitian ini bertujuan untuk membandingkan motivasi siswa kelas VI yang terlibat dalam pembelajaran menggunakan kurikulum yang
diperbarui dengan siswa kelas VI terlibat dalam pembelajaran menggunakan kurikulum tradisional. Ada 273 siswa kelas VI, 123 dalam kelompok kontrol dan
150 dalam kelompok eksperimen. Penelitian ini bertempat di utara Florida. Para peneliti menggunakan kuesioner, the Course Interest Survey CIS , yang
diberikan untuk para siswa dari sebelum dan sesudah 5 minggu perlakuan T-test paired-samples, T-test independent-samples
, dan ancova dengan α = 0,05 dipakai