G. Teknik Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini adalah non-random sampling dengan jenis purposive sampling. Pengertian non-random sampling adalah tidak semua
orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi responden, ada kriteria- kriteria tertentu yang dinyatakan dalam kriteria inklusi dan eksklusi. Jenis
penelitian purposive sampling adalah sampling berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya Notoadmodjo, 2010. Jumlah
responden yang ikut dalam penelitian ini 45 orang, dan jumlah ini telah mencukupi kebutuhan sampel untuk metode korelasi yaitu sebanyak 30 sampel
tiap kelompok Umar, 2007.
H. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pita pengukur merk Butterfly® untuk mengukur lingkar pinggang dan lingkar panggul
responden, informed consent, dan leaflet. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar HbA1c adalah Cobas C 501®.
I. Tata Cara Penelitian
1. Observasi awal
Observasi awal dilakukan dengan mencari informasi mengenai jumlah penduduk di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta,
serta mencari tempat atau lokasi yang cocok untuk melakukan pengukuran antropometri.
2. Permohonan izin dan kerjasama
Permohonan izin pertama diajukan kepada Komisi Etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta untuk memperoleh ethical clearance. Penelitian ini telah memperoleh ijin dari komisi etik Penelitian Kedokteran dan Kesehatan KEFK502EC
Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Permohonan izin yang selanjutnya izin ke Kecamatan Cangkringan, Desa Kepuharho, Sleman,
Yogyakarta agar dapat memperoleh izin untuk melibatkan penduduk wanita dewasa di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta dalam
penelitian. Permohonan kerjasama pertama diajukan ke bagian Laboratorium
Paramitha Yogyakarta untuk pengambilan dan analisis darah. Permohonan kerjasama kedua diajukan kepada responden penelitian dengan menggunakan
informed consent.
3. Pembuatan informed consent dan leaflet
a. Informed consent. Merupakan bukti tertulis pernyataan kesediaan calon
responden untuk ikut terlibat di dalam penelitian. Informed consent disusun berdasarkan standar yang ditetapkan oleh Komisi Etik Penelitian
Kedokteran dan Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
b. Leaflet. Digunakan untuk membantu responden dalam memahami gambaran
penelitian ini. Kontenisi dari leaflet yaitu tujuan penelitian, manfaat penelitian bagi responden, pengukuran antropometri meliputi pengukuran
lingkar pinggang, rasio lingkar panggul-panggul, serta pemeriksaan laboratorium yaitu HbA1c.
4. Pencarian responden
Waktu pencarian responden dilakukan mendapatkan izin dari Camat Cangkringan untuk memperoleh informasi mengenai penduduk di Desa
Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta yang masuk kriteria inklusi. Pencarian responden dilakukan dengan memberikan penawaran kepada
penduduk di Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Yogyakarta. Calon responden yang bersedia untuk berpartisipasi dalam penelitian akan
diberikan informed consent, yang selanjutnya diisi dan ditandatangani oleh responden sebagai bukti kesediaannya untuk mengikuti penelitian ini. Responden
juga kemudian diberi informasi mengenai tempat dan waktu pelaksanaan penelitian, dan diingatkan untuk berpuasa selama 10-12 jam.
5. Validasi, reabilitas, dan kalibrasi instrumen penelitian