digunakan untuk mensuplai rangkaian minimumsitem dan kipas pendingin udara di dalam kotak, sedangkan keluaran 12 volt digunakan untuk mensuplai rangkaian relay.
Rangkaian  minimum  sistem  mikrokontroler  diperlihatkan  pada  gambar  4.32. Rangkaian ini digunakan untuk mengatur penerimaan data hasil inisialisasi dari matlab ke
mikrokontroler  yang  akan  diproses  selanjutnya  untuk  menentukan  nilai  yang  mengatur keadaan  relay  sehingga  dapat  menentukan  keadaan  kipas  AC.  Port  ISP  digunakan  untuk
komunikasi  serial,  Port  B.0 –  B.3  digunakan  untuk  mengontrol  atau  mengatur  keadaan
kipas melalui relay, port reset digunakan untuk reset program atau membersihkan program yang  disimpan  di  atmega  8535,  dan  port  tegangan  5  volt  digunakan  untuk  masukan
tegangan 5 volt pada rangkaian minimum sistem mikrokontroler.
Gambar 4.32. Rangkaian minimum sistem mikrokontroler Keterangan gambar :
1.  Port D.0 - D.7 2.  Port B.0 - B.7
3.  Port C.0 - C.7 4.  Port A.0
– A.7 5.  Atmega 8535
6.  Port reset 7.
Port ISP 8.  Port tegangan 5 volt
Modul  serial  K  125  R  merupakan  USB  atmel  AVR  ISP  Programmer  yang dilengkapi dengan komunikasi USB ke serial. Dengan mendapat suplai dari laptop, modul
1 2
3 4
5 7
6
7
K  125  R  dapat  membantu  dalam  pemograman  Mikrokontroler.  Modul  serial  K  125  R diperlihatkan pada gambar  4.33.
Gambar 4.33. Modul serial K 125 R Keterangan gambar :
1.  Port USB 2.  Mode serial dan download program
3.  Port ISP Rangkaian  relay  dan  rangkaian  penggerak  kipas  digunakan  untuk  mengatur
keadaan  putaran  kipas  AC.  Gambar  4.34  memperlihatkan  gambar  rangkaian  relay  dan rangkaian penggerak kipas.
Gambar 4.34. Rangkaian relay dan rangkaian penggerak 1
2 3
1 2
3
5 4
4 9
8 7
6
Keterangan gambar : 1.  Port masukkan ULN 2803
2.  Penguat arus ULN 2803 3.  Relay
4.  Konektor dan terminal masukan 12 volt 5.  Trimpot 1 M
6.  Kapasitor non polar 1 µF 7.  Konektor masukan AC 220 volt
8.  Triac BT 137 9.  Konektor kipas AC
Pada gambar 4.33 rangkaian ULN 2803 berfungsi untuk menguatkan arus keluaran dari  Atmega  8535  untuk  mengaktifkan  relay.  Terdapat  4  buah  relay,  salah  satu  common
terminal relay  dihubungkan  dengan  trimpot.  Masing-masing  nilai  trimpot  diatur  nilai
hambatannya agar dapat mengatur empat kondisi kecepatan kipas AC. Kipas akan berputar sesuai dangan keadaan putaran yang sudah ditentukan ketika salah satu relay diaktifkan.
4.4 Pengujian Alat Hardware
Sebelum  dilakukan  pengujian  terlebih  dahulu  port  ISP  K  125  R  yang  sudah terhubung  dengan  minimum  sistem  mikrokontroler  dihubungkan  dengan  port  USB  pada
laptop. Setelah semua terhubung maka Saklar on agar semua subsistem elektronik di dalam kotak  yang  sudah  saling  terhubung  bisa  aktif.  Rangkaian  akan  bekerja  dan  akan
mengaktifkan  kipas  sesuai  dengan  5  keadaan  kipas  yang  sudah  ditentukan  ketika  ada masukan ucapan atau perintah dari user.
4.4.1 Pengujian Rangkaian Catu Daya
Pengujian  rangkaian  catu  daya  seperti  diperlihatkan  pada  gambar  4.31  bertujuan agar dapat mengetahui keadaan rangkaian dapat berjalan sesuai dengan perancangan. Pada
perancangan rangkain catu daya yang dirancang mempunyai keluaran tegangan DC 5 volt dan  tegangan  DC  12  volt  agar  dapat  mensuplai  rangkaian  relay  dan  rangkaian  minimum
sistem  mikrokontroler  dan  kipas  pendingin  kotak.  Pengujian  terhadap  tegangan  keluaran dari  catu  daya  dilakukan  dengan  cara  membandingkan  nilai  yang  tertulis  pada  datasheet
lihat  lampiran  datasheet  LM78XX  Series  Voltage  Regulators  dengan  hasil  pengukuran pada  terminal  keluaran  rangkaian  catu  daya.  Tabel  4.12  memperlihatkan  perbandingan
keluaran tegangan pada datasheet dan hasil pengukuran. Tabel. 4.12. Hasil Perbandingan Keluaran Tegangan Catu Daya
Pengukuran tegangan Pengukuran pada terminal
keluaran Datasheet
LM 7805 04,99 volt
4,8 - 5,2 LM 7812
11,78 volt 11,5
– 12,5
Tabel  di  atas  memperlihatkan  data  hasil  perbandingan  tegangan  pada  catu  daya. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa rangkaian catu daya berjalan dengan baik atau
sesuai  dengan  perancangan.  Rangkaian  catu  daya  dapat  digunakan  untuk  mensuplai rangkaian minimum sistem mikrokontroler dan rangkaian relay.
4.4.2 Pengujian Program Mikrokontroler Pada Alat Hardware
Pengujian program bertujuan untuk melihat apakah program sudah berjalan sesuai dengan  perancangan.  Program  pada  mikrokontroler  ini  terdiri  dari  program  serial  dan
program  untuk  mengatur  keadaan  kipas  angin,  pada  saat  pengujian  program  dilakukan dengan  dua  cara  yaitu  pengujian  secara  tidak  real  time  dan  pengujian  secara  real  time.
Sebelum pengujian dilakukan secara tidak real time modul K 125 R sudah terhubung pada port  USB
pada  laptop  dan  port  ISP  pada  mikrokontroler.  K  125  R  berada  pada  Mode download
program seperti pada gambar 4.33 sehingga dapat dilakukan download program dengan  menggunakan  program
AvrOspII ke  dalam  minimum  sistem  mikrokontroler.
Setelah  download  program  selesai,  mode  download  program  diubah  ke  Mode  serial  agar dapat dilakukan pengiriman data serial.
a. Pengujian Secara Tidak Real Time
Pengujian secara tidak real time bertujuan untuk mengetahui apakah program serial dapat  bekerja dengan baik  dan mengetahui apakah alat  yang dibuat dapat  bekerja  dengan
baik.  Dalam  pengujian  ini  pada  program  matlab  dilakukan  pengiriman  data  secara  serial berupa karakter kode ascci dan akan diubah ke dalam bentuk hexadesimal sehingga dapat
dikenali oleh mikrokontroler. Pengiriman data berupa karakter seperti pada listing program gambar  4.35  program
“fprintfs,c,M”  dilakukan  pengubahan  karakter  secara
bergantian dan akan dikirim secara serial lewat K 125 R ke mikrokontroler . Karakter yang diterima  di  mikrokontroler  adalah  karakter  yang  sesuai  dengan  penentuan  keadaan  kipas
pada  perancangan  sehingga  dapat  menggerakan  kipas  AC.  Listing  program  pengiriman serial diperlihatkan pada gambar 4.35.
Gambar 4.35. Listing program pengiriman serial Setelah  data  dikirim  secara  serial  seperti  diperlihatkan  pada  gambar  4.35  di  atas
maka  pada  program  mikrokontroler  dilakukan  penerimaan  sehingga  kipas  dapat digerakkan. Listing program penerimaan data serial dapat dilihat pada lampiran 41. Setelah
pengujian  secara  tidak  real  time  dilakukan  maka  didapat  data  hasil  pengujian  seperti diperlihatkan pada tabel 4.13
Tabel. 4.13. Data Hasil Pengujian Secara Tidak Real Time Pada Mikrokontroler Karakter yang dikirim
Keterangan keadaan kipas AC H
Berada pada level maksimal kecepatan putaran kipas AC L
Berkurang satu level kecepatan putaran kipas AC C
Bertambah satu level kecepatan putaran kipas AC M
Berada pada level minimum atau tidak ada putaran kipas  AC
Tabel  4.13  di  atas  adalah  hasil  putaran  kipas  AC.  Hasil  pengiriman  data  secara tidak real time dapat dijalankan dengan baik. Program serial dari matlab ke mikrokontroler
bisa berjalan dengan baik maka dari hasil tersebut  dapat  dilakukan percobaan secara  real time
.
b. Pengujian Secara Real Time
Pengujian  secara  real  time  merupakan  pengujian  langsung  dengan  menggunakan ucapan  user  atau  bisa  disebut  dengan  pengujian  keseluruhan  sistem  yang  dibuat.  Tujuan
pengujian  ini  untuk  mendapatkan  data  hasil  pengujian  ucapan  dan  data  hasil  putaran kecepatan kipas angin AC. Tabel 4.14. memperlihatkan hasil pengujian kecepatan putaran
kipas secara real time.
s=serialCOM1,BaudRate,9600,DataBits,8,parity,none,StopBits,1,FlowControl,n one;
fopens; fprintfs,c,M
fcloses; deletes;
clear s;
Tabel. 4.14. Data Hasil Pengujian Kecepatan Putaran Kipas Secara Real Time Level
Nilai rpm kipas AC Level 4
2279,2 rpm Level 3
1433,5 rpm Level 2
630,5 rpm Level 1
44,7 rpm Level 0
0 rpm
Dari  data  pada  tabel  4.14  di  atas  berbeda  dengan  putaran  kipas  pada  perancangan lihat  L7.  Data  putaran  kipas  AC  tersebut  dapat  dibuat  ke  dalam  bentuk  tabel  keadaan
seperti di perlihatkan pada tabel 4.15, 4.16, 4.17, 4.18. Tabel. 4.15. Data Hasil Pengujian Kecepatan Putaran Untuk Ucapan Hidup
Level sebelum pengenalan ucapan
Nilai rpm setelah pengenalan ucapan
Level 4 2279,2 rpm
Tabel. 4.16. Data Hasil Pengujian Kecepatan Putaran Untuk Ucapan Lambat Level sebelum
pengenalan ucapan Nilai rpm setelah
pengenalan ucapan Level 3
1433,5 rpm Level 2
630,5 rpm Level 1
44,7 rpm Level 0
0 rpm
Tabel. 4.17. Data Hasil Pengujian Kecepatan Putaran Untuk Ucapan Cepat Level sebelum
pengenalan ucapan Nilai rpm setelah
pengenalan ucapan Level 1
44,7 rpm Level 2
630,5 rpm Level 3
1433,5 rpm Level 4
2279,2 rpm
Tabel. 4.18. Data Hasil Pengujian Kecepatan Putaran Untuk Ucapan Mati Level sebelum
pengenalan ucapan Nilai rpm setelah
pengenalan ucapan Level 0
0 rpm Level 1
0 rpm Level 2
0 rpm Level 3
0 rpm Level 4
0 rpm
Data  tabel  di  atas  menunjukan  keadaan  putaran  kipas  dari  ucapan  hidup,  lambat, cepat  dan  mati.  Keadaan  kipas  seperti  tabel  di  atas  berlaku  untuk  ucapan  dari  tiga  user.
Tabel  di  atas  menunjukan  bahwa  kecepatan  putaran  kipas  dapat  bekerja  dan  dijalankan dengan baik.