Uji Hipotesis Hasil Analisis Data 1. Uji Asumsi

E. Analisis Tambahan

Analsis tambahan dilakukan untuk melihat deskripsi data penelitian berdasarkan kelompok usia dan masa kerja untuk mengetahui perbedaan tingkat intensi turnover yang dialami subjek penelitian. Tabel 11. Analisis Tambahan Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan Tahap Perkembangan Dewasa Awal dan Dewasa Tengah Mean Sig t Sig 2 Tailed SD N Intensi turnover pada Dewasa Awal 61,52 0,000 0,661 0,510 14,950 54 Intensi turnover pada Dewasa Tengah 59,75 10,977 40 Berdasarkan perhitungan yang dilakukan maka diperoleh hasil bahwa terdapat perbedaan dalam dua kelompok subjek yaitu dewasa awal dan dewasa tengah. Taraf signifikansi intensi turnover sebesar 0,000 0,05, artinya kedua kelompok subjek tidak homogen secara varian. Angka sig. 2-tailed intensi turnover menunjukkan signifikansi 0,510 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan intensi turnover yang signifikan antara dewasa awal dan dewasa tengah. Selain itu, data menunjukkan bahwa mean kelompok umur subjek dewasa awal memliki tingkat intensi turnover yang lebih tinggi.

F. Pembahasan

Berdasarkan hasil uji korelasi Spearman Rho antara kompetensi komunikasi dan intensi turnover maka diperoleh hasil yaitu, koefesien korelasi sebesar -0,622 dengan nilai p sebesar 0,000. Nilai p kurang dari 0,05 p 0,05 menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi komunikasi dan intensi turnover. Selain itu, koefesien korelasi yang bernilai negatif juga menunjukkan bahwa ada hubungan yang negatif antara kompetensi komunikasi dan intensi turnover. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kompetensi komunikasi yang dimiliki agen asuransi maka ia cenderung memiliki tingkat intensi turnover yang rendah, sebaliknya semakin rendah kompetensi komunikasi yang dimiliki agen asuransi maka semakin tinggi kecenderungan tingkat intensi turnovernya. Hubungan tersebut menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan negatif antara kompetensi komunikasi dan intensi turnover pada agen asuransi Kompetensi komunikasi adalah kemampuan seseorang dalam melakukan komunikasi secara baik dan benar dengan mengandalkan pengetahuan knowledge, keterampilan skill, kepekaan sensivity, serta nilai-nilai values dan menggunakan hal tersebut dengan tepat dalam berkomunikasi Shockley Zalabak, 2009. Kompetensi komunikasi diperlukan oleh agen asuransi karena untuk memperkenalkan produk- produk asuransi seorang agen harus berkomunikasi dengan bertatap muka Karyadi Triwardhani, 2015. Dalam memperkenalkan produk-produk asuransi seorang agen harus memiliki relasi yang baik dengan orang lain. Relasi yang baik dengan orang lain dapat di bentuk melalui kompetensi komunikasi yang baik. Sesuai dengan hal yang diungkapkan oleh Arroyo 2011 bahwa adanya kemampuan atau kompetensi komunikasi yang baik akan mendukung kualitas relasi yang di bangun. Dengan memiliki kompetensi komunikasi yang baik seorang agen dapat menjalin relasi dengan orang baru serta dapat menyampaikan informasi dari produk-produk yang di tawarkan dengan baik. Hal ini akan mengakibatkan meningkatnya produktivitas agen asuransi tersebut. Sesuai dengan hasil penelitian Handerson 2008 yang menyatakan bahwa kepuasan dan produktivitas akan meningkat dikarenakan adanya kemampuan atau kompetensi komunikasi yang baik. Penelitian yang dilakukan oleh Trevor 2001 menemukan bahwa peningkatan dalam kepuasan kerja dapat mengurangi turnover dan dapat meningkatkan produktivitas organisasi Produktivitas yang tinggi memberikan kontribusi terhadap organisasi atau perusahaan dan pada umumnya memiliki intensi turnover yang rendah Harter, Schmidt, Hayes, 2002. Berbeda dengan agen asuransi yang tidak memiliki kemampuan atau kompetensi komunikasi yang baik, agen tersebut akan kesulitan dalam menjalin relasi dengan orang baru dan kurang baik dalam menyampaikan informasi mengenai produk-produk asuransi kepada calon nasabah sehingga mempengaruhi kinerja agen tersebut. Senada dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putri 2014 dan Denarihira 2012 bahwa kompetensi