54
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Proses Pengambilan Sampel Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai dengan April 2017 dengan subjek penelitian online seller di Kota Yogyakarta dan Bandung. Peneliti
menyebar 150 lembar kuesioner, namun hanya 100 lembar kuesioner yang dapat diolah. Peneliti memilih responden yang sudah berjualan online minimal dari
tahun 2015 dan menggunakan media sosial sebagai media untuk berjualan. Peneliti melakukan penyebaran kuesioner secara offline dan juga secara
online dengan menggunakan aplikasi yang disediakan oleh Google, yaitu Google Form. Walaupun peneliti sudah melakukan penyebaran kuesioner secara offline
dan online, peneliti tetap mengalami beberapa kendala dalam mendapatkan responden. Kendala yang peneliti alami adalah sulitnya memilih online seller
yang sudah berjualan setidaknya sejak tahun 2015, karena banyaknya online seller yang tidak mencantumkan tahun berdiri usaha pada profil di media sosial.
Selain itu, para online seller banyak yang mengabaikan formulir kuesioner yang peneliti bagikan di media sosial dan secara langsung di toko penjual, serta ada
beberapa responden yang merasa terganggu karena waktunya untuk berjualan tersita untuk mengisi kuesioner. Walaupun banyak kendala yang dialami peneliti,
sebagian besar responden bersedia untuk memberikan data dan mengisi kuesioner.
Hasil penyebaran kuesioner peneliti sajikan sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
Pada penelitian ini, peneliti memperoleh 100 online seller yang dijadikan sebagai responden, 50 responden berjualan di Kota Yogyakarta
dan 50 responden berjualan di Kota Bandung.
Tabel 5.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekuensi Persentase
Pria 27
27 Wanita
73 73
Jumlah 100
100 Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin
pria sebanyak 27 orang 27 dan responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 73 orang 73. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa
mayoritas responden berjenis kelamin wanita 73.
2. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Pada penelitian ini, peneliti membagi usia responden menjadi 6 kelompok, yaitu responden berusia 15-19 tahun, 20-24 tahun, 25-29 tahun,
30-34 tahun, 35-39 tahun, dan 40-44 tahun.
Tabel 5.2. Karakterisitik Responden Berdasarkan Usia Usia
Frekuensi Persentase
15-19 tahun 10
10 20-24 tahun
57 57
25-29 tahun 22
17 30-34 tahun
10 10
35-39 tahun 40-44 tahun
1 1
Jumlah
100 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan usia 15-19 tahun sebanyak 10 orang 10, responden dengan usia 20-24 tahun
sebanyak 57 orang 57, responden dengan usia 25-29 tahun sebanyak 22 orang 22, responden dengan usia 30-34 tahun sebanyak 10 orang 13,
responden dengan usia 35-39 tahun tidak ada, dan responden dengan usia 35-39 tahun sebanyak 1 orang 1. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan
bahwa mayoritas responden berusia 20 tahun sampai dengan 24 tahun 57.
3. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Terakhir
Pada penelitian ini, peneliti membagi pendidikan terakhir responden menjadi 8 kelompok, yaitu SD, SMP, SMAsederajat, D1, D3, S-1, S-2, dan
S-3.
Tabel 5.3.Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir
Frekuensi Persentase
SD SMP
1 1
SMAsederajat 60
60 D1
D3 5
5 S1
30 30
S2 4
4 S3
Jumlah 100
100 Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan pendidikan
terakhir SD tidak ada, responden dengan pendidikan terakhir SMP sebanyak 1 orang 1, responden dengan pendidikan terakhir SMAsederajat
sebanyak 60 orang 60, responden dengan pendidikan terakhir D1 tidak ada, responden dengan pendidikan terakhir D3 sebanyak 5 orang 5,
responden dengan pendidikan terakhir S1 sebanyak 30 orang 30, responden dengan pendidikan terakhir S2 sebanyak 4 orang 4, dan
responden dengan pendidikan terakhir S3 tidak ada. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden memiliki pendidikan terakhir
SMAsederajat 60.
4. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pada penelitian ini, peneliti membagi pekerjaan responden menjadi 5 kelompok, yaitu Pelajar, Mahasiswa, Pegawai Negeri, Karyawan Swasta,
Wiraswasta, dan Ibu Rumah Tangga.
Tabel 5.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan
Frekuensi Persentase
Pelajar 1
1 Mahasiswa
54 54
Pegawai Negeri Karyawan Swasta
29 29
Wiraswasta 12
12 Ibu Rumah Tangga
4 4
Jumlah
100 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan pekerjaan sebagai pelajar sebanyak 1 orang 1, responden dengan pekerjaan sebagai
mahasiswa sebanyak 54 orang 54, responden dengan pekerjaan sebagai pegawai negeri tidak ada, responden dengan pekerjaan sebagai karyawan
swasta sebanyak 29 orang 29, responden dengan pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 12 orang 12, dan responden dengan pekerjaan
sebagai ibu rumah tangga sebanyak 4 orang 4. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden merupakan mahasiswa 54.
Hasil wawancara yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa penjualan online yang dilakukan oleh online seller merupakan pekerjaan sampingan
atau bukan pekerjaan utama.
5. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha
Online
Pada penelitian ini, peneliti membagi jenis usaha online responden menjadi 7 kelompok, yaitu Fashion dan Aksesoris, Handphone, Gadget, dan
Aksesoris, Peralatan Elektronik, Alat-alat Olah Raga, Kulit, Tas, dan Sepatu, Produk Kecantikan, dan Makanan.
Tabel 5.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Usaha Online Jenis Usaha Online
Frekuensi Persentase
Fashion dan Aksesoris 48
48 Handphone, Gadget, dan
Aksesoris 4
4 Peralatan Elektronik
2 2
Alat-alat Olah Raga 2
2 Kulit, Tas, dan Sepatu
14 14
Produk Kecantikan 11
11 Makanan
4 4
Lainnya 15
15
Jumlah 100
100 Tabel di atas menunjukkan bahwa responden dengan jenis usaha
online fashion dan aksesoris sebanyak 48 orang 48, responden dengan jenis usaha online handphone, gadget, dan aksesoris sebanyak 4 orang 4,
responden dengan jenis usaha online peralatan elektronik sebanyak 2 orang 2, responden dengan jenis usaha online alat-alat olah raga sebanyak 2
orang 2, responden dengan jenis usaha online kulit, tas, dan sepatu sebanyak 14 orang 14, responden dengan jenis usaha online produk
kecantikan sebanyak 11 orang 11, responden dengan jenis usaha online makanan sebanyak 4 orang 4, dan responden dengan jenis usaha online
lainnya sebanyak 15 responden 15. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden dengan jenis usaha online
fashion dan aksesoris 48.
6. Analisis Deskriptif Karakteristik Responden Berdasarkan Media Sosial
yang digunakan untuk penjualan online
Pada penelitian ini, peneliti membagi jenis usaha online responden menjadi 7 kelompok, yaitu BlackBerry Messenger BBM, Facebook,
Twitter, Line, Instagram, WhatsApp, dan Path.
Tabel 5.6.Karakteristik Responden Berdasarkan Media Sosial yang digunakan untuk penjualan online
Jenis Usaha Online Frekuensi
Persentase
BlackBerry Messenger BBM 36
15,25 Facebook
44 18,64
Twitter 11
4,66 Line
42 17,80
Instagram 75
31,78 WhatsApp
23 9,75
Path 5
2,12
Jumlah
236 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa responden yang menggunakan
blackberry messenger BBM sebagai media untuk penjualan online
sebanyak 36 responden 15,25, responden yang menggunakan facebook
sebagai media untuk penjualan online sebanyak 44 responden 18,64, responden yang menggunakan twitter sebagai media untuk penjualan online
sebanyak 11 responden 4,66, responden yang menggunakan line sebagai
media untuk penjualan online sebanyak 42 responden 17,80, responden yang menggunakan instagram sebagai media untuk penjualan online
sebanyak 75 responden 31,78, responden yang menggunakan whatsapp
sebagai media untuk penjualan online sebanyak 23 responden 9,75, dan
responden yang menggunakan path sebagai media untuk penjualan online
sebanyak 5 responden 2,12. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden menggunakan media sosial instagram sebagai
media untuk penjualan online 31,78. B.
Analisis Data 1.
Pengujian Instrumen Penelitian
Pengujian dilakukan berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti. Data diperoleh dengan teknik survei menggunakan kuesioner, kesungguhan
responden dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Oleh sebab itu, peneliti melakukan
pengujian validitas dan reliabilitas sebelum data-data tersebut diolah, agar memperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu peneliti juga melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji Z untuk menjawab rumusan masalah ketiga.
a Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program Spearman and Brown SPSS versi 16, dengan hasil ditampilkan pada
Tabel 5.7.
Tabel 5.7. Hasil Uji Validitas Variabel Efisiensi Biaya Penjualan Online
No. Item
Product Moment
0,3 Product Moment
r table α, n-2
Sig ≥α
Keterangan
1. 0,591
0,3 0,591
0,1654 0,000
0,05 Valid
2. 0,675
0,3 0,675
0,1654 0,000
0,05 Valid
3. 0,761
0,3 0,761
0,1654 0,000
0,05 Valid
4. 0,499
0,3 0,499
0,1654 0,000
0,05 Valid
5. 0,711
0,3 0,711
0,1654 0,000
0,05 Valid
6. 0,526
0,3 0,526
0,1654 0,000
0,05 Valid
Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas di atas, diketahui bahwa enam butir pernyataan yang digunakan dalam instrumen
penelitian memiliki Sig ≥ α kurang dari 0,05. Adapun Product Moment 0,3 berkisar diantara 0,499 sampai dengan 0,761. Hal ini dapat
diartikan bahwa setiap butir pernyataan tersebut adalah valid dan dapat mewakili dari variabel efisiensi biaya penjualan online.
b Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronchbach dengan program SPSS versi 16, dengan hasil ditampilkan
pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Efisiensi Biaya Penjualan Online
Case Processing Summary
Reliability Statistics
N Valid
Cases Excluded Total
100 100.0
100 100.0
Berdasarkan hasil pengujian reliabilitas di atas, enam pernyataan variabel efisiensi biaya penjualan online diketahui nilai koefisien Alpha
Cronbach’s Alpha
N of items .758
7
Cronbach sebesar 0,758. Jogiyanto 2010:52 menyatakan nilai tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas tinggi, sehingga item-item
pernyataan dari variabel efisiensi biaya penjualan online dianggap dapat mengukur secara konsisten.
c Uji Normalitas
Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan program One- Sample Kolmogorov Smirnov SPSS versi 16, dengan hasil ditampilkan
pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9. Hasil Uji Normalitas
Efisiensi Biaya Penjualan Online
N Most Extreme Differences Absolute
Positive Negative
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. 2-tailed
100 .240
.020 -.240
1.200 .112
Berdasarkan hasil pengujian normalitas di Tabel 5.9, diketahui data berjumlah 100 dan pada uji two sample independent Kolmogorov
Smirnov menghasilkan asymtot Sig 0,112. Hasil tersebut menunjukkan bahwa variabel efisiensi biaya penjualan online berdistribusi normal
karena nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 5.
d Uji Homogenitas
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan program Levene Test for Equality of Variences SPSS versi 16, dengan hasil
ditampilkan pada Tabel 5.10.
Tabel 5.10. Hasil Uji Homogenitas
Levene ’s Test for
Equality of Variances F
Sig. Efisiensi Biaya Penjualan Online Equal variances
Assumed 3.567
0.62
Berdasarkan hasil pengujian homogenitas di atas, nilai Levene ’s
Test for Equality of Variances Sig. yang diperoleh sebesar 0,62. Hasil tersebut menunjukkan bahwa varian dari sampel bersifat homogen atau
mempunyai variansi yang sama karena nilai signifikansinya lebih dari 0.05 5.
e Uji Hipotesis
Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan program uji Z SPSS versi 16, dengan hasil ditampilkan pada Tabel 5.11.
Tabel 5.11. Hasil Uji Z
Yogyakarta-Bandung Mean Yogyakarta
Bandung Z
Asymp. Sig. 2-tailed 22.46
20.58 2.330
.022 Berdasarkan hasil uji Z di atas, nilai distribusi Z yang diperoleh
sebesar 2,330 signifikansi untuk dua sisi sebesar 0,022. Hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efisiensi biaya penjualan online
pada online seller di Kota Yogyakarta dan Kota Bandung karena nilai signifikansinya kurang dari 0.05 5.
Cara lain yang dapat dilakukan adalah membandingkan antara Z
hitung
dan Z
tabel.
Pengujian hipotesis menggunakan pengujian dua sisi, maka dasar pengambilan keputusan hipotesis adalah:
1 Ho diterima jika nilai statistik hitung Z
hitung
statistik tabel Z
tabel
2 Ha diterima jika nilai statistik hitung Z
hitung
≥ statistik tabel Z
tabel
Nilai statistik tabel Z
tabel
dapat diketahui dengan melihat nilai signifikansi. Pada penelitian ini nilai signifikansinya
0.05 5
, maka nilai Z
tabel
sebesar 1,96. Jadi, Z
hitung
2,330 Z
tabel
1,96, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Sehingga
terdapat perbedaan efisiensi biaya penjualan online pada online seller di Kota Yogyakarta dan Kota Bandung. Hasil tersebut
menunjukkan efisiensi biaya penjualan online pada online seller di Kota Yogyakarta lebih tinggi daripada Kota Bandung. Ditunjukan
dengan nilai rata-rata total skor Kota Yogyakarta sebesar 22,46 dan nilai rata-rata total skor Kota Bandung sebesar 20,58.
2. Analisis Biaya-biaya dalam Penjualan Online
Pada penelitian ini, peneliti membagi biaya-biaya dalam penjualan online ke dalam 4 kelompok, yaitu biaya pulsa, biaya promosi, biaya
pengepakan, dan biaya tenaga kerja.
Tabel. 5.12. Distribusi Frekuensi Biaya Pulsa Kelas Interval
Frekuensi Relatif
Kumulatif F
F
Kurang dari Rp50.000 38
38 38
38 Rp50.001
– Rp100.000 39
39 77
77 Rp100.001
– Rp150.000 10
10 87
87 Rp150.001
– Rp200.000 7
7 94
94 Lebih dari Rp200.001
6 6
100 100
Jumlah 100
100 Berdasarkan Tabel 5.12 dapat dijelaskan bahwa responden yang
mengeluarkan biaya pulsa kurang dari Rp50.000 sebanyak 38 orang 38, responden yang mengeluarkan biaya pulsa Rp50.001 sampai dengan
Rp100.000 sebanyak 39 orang 39, responden yang mengeluarkan biaya pulsa Rp100.001 sampai dengan Rp150.000 sebanyak 10 orang 10,
responden yang mengeluarkan biaya pulsa Rp150.001 sampai dengan Rp200.000 sebanyak 7 orang 7, dan responden yang mengeluarkan biaya
pulsa lebih dari Rp200.001 sebanyak 6 orang 6. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden mengeluarkan biaya pulsa
Rp50.001 sampai dengan Rp100.000 39.
Tabel. 5.13. Distribusi Frekuensi Biaya Promosi Kelas Interval
Frekuensi Relatif
Kumulatif F
F
Kurang dari Rp100.000 78
78 78
78 Rp100.001
– Rp200.000 10
10 88
88 Rp200.001
– Rp300.000 4
4 92
92 Rp300.001
– Rp400.000 1
1 93
93 Lebih dari Rp400.001
7 7
100 100
Jumlah 100
100
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang mengeluarkan biaya promosi kurang dari Rp100.000 sebanyak 78 orang
78, responden yang mengeluarkan biaya promosi Rp100.001 sampai dengan Rp200.000 sebanyak 10 orang 10, responden yang mengeluarkan
biaya promosi Rp200.001 sampai dengan Rp300.000 sebanyak 4 orang 4, responden yang mengeluarkan biaya promosi Rp300.001 sampai
dengan Rp400.000 sebanyak 1 orang 1, dan responden yang mengeluarkan biaya promosi lebih dari Rp400.001 sebanyak 7 orang 7.
Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden mengeluarkan biaya promosi kurang dari Rp100.000 78.
Tabel. 5.14. Distribusi Frekuensi Rata-rata Biaya Pengepakan Kelas Interval
Frekuensi Relatif
Kumulatif F
F
Kurang dari Rp50.000 63
63 63
63 Rp50.001
– Rp100.000 21
21 84
84 Rp100.001
– Rp150.000 8
8 92
92 Rp150.001
– Rp200.000 2
2 94
94 Lebih dari Rp200.001
6 6
100 100
Jumlah 100
100 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang
mengeluarkan biaya pengepakan kurang dari Rp50.000 sebanyak 63 orang 63, responden yang mengeluarkan biaya pengepakan Rp50.001 sampai
dengan Rp100.000 sebanyak 21 orang 21, responden yang mengeluarkan biaya pengepakan Rp100.001 sampai dengan Rp150.000 sebanyak 8 orang
8, responden yang mengeluarkan biaya pengepakan Rp150.001 sampai
dengan Rp200.000 sebanyak 2 orang 2, dan responden yang mengeluarkan biaya pengepakan lebih dari Rp200.001 sebanyak 6 orang
6. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden mengeluarkan biaya pengepakan kurang dari Rp50.000 63.
Tabel. 5.15. Distribusi Frekuensi Biaya Gaji Pegawai Kelas Interval
Frekuensi Relatif
Kumulatif F
F
Kurang dari Rp500.000 10
67 10
67 Rp500.001
– Rp1.000.000 1
6 11
73 Rp1.000.001
– Rp1.500.000 4
27 15
100 Rp1.500.001
– Rp2.000.000 Lebih dari Rp2.000.001
Jumlah
15 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang mengeluarkan biaya gaji pegawai kurang dari Rp500.000 sebanyak 10 orang
67, responden yang mengeluarkan biaya gaji pegawai Rp500.001 sampai Rp1.000.000 sebanyak 1 orang 6, responden yang mengeluarkan biaya
gaji pegawai Rp1.000.001 sampai dengan Rp1.500.000 sebanyak 4 orang 27, tidak ada responden yang mengeluarkan biaya gaji pegawai
Rp1.500.001 sampai dengan Rp2.000.000, dan tidak ada responden yang mengeluarkan biaya gaji pegawai lebih dari Rp2.000.001. Oleh karena itu,
peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden mengeluarkan biaya gaji pegawai kurang dari Rp500.000 67.
3. Analisis Kuesioner Efisiensi Biaya Penjualan Online
Berdasarkan hasil penilaian responden terhadap item-item pernyataan dari variabel efisiensi biaya penjualan online dengan menggunakan program
Ms. Excel, maka dengan perhitungan persentase skala sikap diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 5.16. Efisiensi Biaya Penjualan Online Kategori Sikap
Kategori Skor Frekuensi
Persentase
Sangat efisien 24
– 30 37
37 Efisien
18 – 23
50 50
Kurang efisien 12
– 17 10
10 Tidak efisien
6 – 11
3 3
Jumlah 100
100 Hasil pengolahan di atas menunjukkan bahwa total skor jawaban
responden dari pernyataan untuk variabel efisiensi biaya penjualan online sebagian besar berada pada range 18 sampai 23. Sebanyak 50 dari 100
responden berada di antara range tersebut dengan persentase sebesar 50, sehingga efisiensi biaya penjualan online pada online seller di Kota
Yogyakarta dan Bandung dinilai efisien. Berdasarkan hasil penilaian responden terhadap item pernyataan rata-
rata jumlah penjualan barang per bulan, rata-rata penjualan per bulan dan rata-rata biaya per bulan, maka diperoleh hasil yang ditampilkan pada Tabel
5.17, Tabel 5.18, dan Tabel 5.19.
Tabel 5.17. Distribusi Fekuensi rata-rata jumlah penjualan barang per bulan
Keterangan Yogyakarta
Bandung Total
F F
F
1 – 5 unit
11 22
20 40
31 31
6 – 10 unit
5 10
9 18
14 14
11 – 15 unit
10 20
5 10
15 15
16 – 20 unit
7 14
2 4
9 9
Lebih dari 20 unit 17
34 14
28 31
31
Jumlah 50
100 50
100 100
100 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang
menjual barang per bulan 1 – 5 unit sebanyak 31 orang 31 dengan rincian
Yogyakarta 11 orang 22 dan Bandung 20 orang 40, responden yang menjual barang per bulan 6
– 10 unit sebanyak 14 orang 14 dengan rincian Yogyakarta 5 orang 10 dan Bandung 9 orang 18, responden
yang menjual barang per bulan 11 – 15 unit sebanyak 15 orang 15
dengan rincian Yogyakarta 10 orang 20 dan Bandung 5 orang 10, responden yang menjual barang per bulan 16
– 20 unit sebanyak 9 orang 9 dengan rincian Yogyakarta 7 orang 14 dan Bandung 2 orang 4,
dan responden yang menjual barang per bulan lebih dari 20 unit sebanyak 31 orang 31 dengan rincian Yogyakarta 17 orang 34 dan Bandung 14
orang 28. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden menjual barang per bulan 1 - 5 unit 31 dan lebih dari 20 unit
31.
Tabel 5.18. Distribusi Frekuensi rata-rata penjualan per bulan
Keterangan
Yogyakarta Bandung
Total F
F F
Kurang dari Rp1.000.000
26 52
27 54
53 53
Rp 1.000.001 – Rp2.000.000
11 22
10 20
21 21
Rp 2.000.001 – Rp3.000.000
1 2
2 4
3 3
Rp3.000.001 – Rp4.000.000
3 6
3 6
6 6
Lebih dari Rp4.000.001
10 20
7 14
17 17
Jumlah
50 100
50 100
100 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang menerima rata-rata penjualan per bulan kurang dari Rp1.000.000 sebanyak
53 orang 53 dengan rincian Yogyakarta 26 orang 52 dan Bandung 27 orang 54, responden yang menerima rata-rata penjualan per bulan
Rp1.000.001 – Rp2.000.000 sebanyak 21 orang 21 dengan rincian
Yogyakarta 11 orang 22 dan Bandung 10 orang 20, responden yang menerima rata-rata penjualan per bulan Rp2.000.001
– Rp3.000.000 sebanyak 3 orang 3 dengan rincian Yogyakarta 1 orang 2 dan
Bandung 2 orang 4, responden yang menerima rata-rata penjualan per bulan Rp3.000.001
– Rp4.000.000 sebanyak 6 orang 6 dengan rincian Yogyakarta 3 orang 6 dan Bandung 3 orang 6, dan responden yang
menerima rata-rata penjualan per bulan lebih dari Rp4.000.001 sebanyak 17 orang 17 dengan rincian Yogyakarta 10 orang 20 dan Bandung 7
orang 14, Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden menerima rata-rata penjualan per bulan kurang dari Rp1.000.000
sebanyak 53 orang 53 dengan rincian Yogyakarta 26 orang 52 dan
Bandung 27 orang 54, serta sebanyak 47 orang 47 menerima rata-rata penjualan per bulan lebih dari Rp1.000.001.
Tabel 5.19. Distribusi Frekuensi rata-rata biaya per bulan
Keterangan
Yogyakarta Bandung
Total F
F F
Kurang dari Rp1.000.000
36 72
38 76
74 74
Rp 1.000.001 – Rp2.000.000
7 14
6 12
13 13
Rp 2.000.001 – Rp3.000.000
2 4
1 2
3 3
Rp3.000.001 – Rp4.000.000
2 4
3 6
5 5
Lebih dari Rp4.000.001
3 6
2 4
5 5
Jumlah
50 100
50 100
100 100
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa responden yang mengeluarkan rata-rata biaya per bulan kurang dari Rp1.000.000 sebanyak
74 orang 74 dengan rincian Yogyakarta 36 orang 72 dan Bandung 38 orang 76, responden yang mengeluarkan rata-rata biaya per bulan
Rp1.000.001 – Rp2.000.000 sebanyak 13 orang 13 dengan rincian
Yogyakarta 7 orang 14 dan Bandung 6 orang 12, responden yang mengeluarkan rata-rata biaya per bulan Rp2.000.001
– Rp3.000.000 sebanyak 3 orang 3 dengan rincian Yogyakarta 2 orang 4 dan
Bandung 1 orang 2, responden yang mengeluarkan rata-rata biaya per bulan Rp3.000.001
– Rp4.000.000 sebanyak 5 orang 5 dengan rincian Yogyakarta 2 orang 4 dan Bandung 3 orang 6, dan responden yang
mengeluarkan rata-rata biaya per bulan lebih dari Rp4.000.001 sebanyak 5 orang 5 dengan rincian Yogyakarta 3 orang 6 dan Bandung 2 orang
4. Oleh karena itu, peneliti menyimpulkan bahwa mayoritas responden
mengeluarkan rata-rata biaya per bulan kurang dari Rp1.000.000 sebanyak 74 orang 74 dengan rincian Yogyakarta 36 orang 72 dan Bandung 38
orang 76, serta sebanyak 26 orang 26 mengeluarkan rata-rata biaya per bulan lebih dari Rp1.000.001.
4. Analisis perbandingan tingkat efisiensi biaya penjualan online pada
online seller di tahun 2016 dengan 2015 di Kota Yogyakarta dan Bandung
Berdasarkan hasil penilaian responden terhadap item pernyataan ada peningkatan efisiensi biaya penjualan online pada tahun 2016 dibandingkan
efisiensi biaya penjualan online di tahun 2015 dengan menggunakan program Ms. Excel, maka diperoleh hasil yang ditampilkan pada Tabel 5.20.
Tabel. 5.20. Peningkatan Efisiensi Biaya Penjualan Online pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015
Keterangan Skor
Yogyakarta Bandung
Total F
F F
Sangat setuju SS 5
20 40
9 18
29 29
Setuju S 4
21 42
18 36
39 39
Tidak tahu TT 3
7 14
14 28
21 21
Tidak setuju TS 2
2 4
7 14
9 9
Sangat tidak setuju STS 1
2 4
2 2
Jumlah
50 100
50 100
100 100
Hasil pengolahan pada Tabel 5.20 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang setuju dan sangat setuju. Sebanyak 39 dari 100
responden dengan persentase sebesar 39 menjawab setuju dengan rincian Yogyakarta 21 responden 42 dan Bandung 18 responden 36 dan
sebanyak 29 dari 100 responden dengan persentase sebesar 29 menjawab
sangat setuju dengan rincian Yogyakarta 20 responden 40 dan Bandung 9 responden 18, sehingga ada peningkatan efisiensi biaya penjualan
online pada tahun 2016 dibandingkan efisiensi biaya penjualan online di tahun 2015.
5. Perlakuan Akuntansi penjualan online
Berdasakan data yang diperoleh mengenai responden yang melakukan pencatatan keuangan secara rutin ditampilkan pada Tabel 5.21:
Tabel. 5.21. Penjual online yang melakukan pencatatan keuangan secara rutin
Keterangan Frekuensi
Persentase
Ya 59
59 Tidak
41 41
Jumlah 100
100
Tabel. 5.22. Waktu penjual online yang melakukan pencatatan keuangan secara rutin
Keterangan Frekuensi
Persentase
Setiap hari 27
45,8 Setiap minggu
15 25,4
Setiap bulan 14
23,7 Setiap transaksi
3 5,1
Jumlah 59
100 Tabel 5.21 dan Tabel 5.22 menunjukkan sebagian besar penjual online
melakukan pencataan keuangan secara rutin 59 dengan waktu pencatatan keuangan setiap hari 45,8. Selain itu, peneliti memperoleh data mengenai
metode pembayaran yang digunakan oleh penjual online.
Tabel. 5.23. Metode pembayaran yang digunakan oleh penjual online Keterangan
Frekuensi Persentase
Transfer Langsung 99
56,58 Cash on Delivery COD
66 37,71
Rekening Bersama 10
5,71
Jumlah 175
100 Tabel 5.23 menunjukkan sebagian besar penjual online menggunakan
metode pembayaran transfer langsung 56,58 dan Cash on Delivery COD 37,7.
C. Pembahasan