Oil Gutter Sand Trap Tank Saringan Bergetar Vibrating Screen

pengencer yang digunakan adalah 320 literton TBS setara dengan 9600 literjam untuk PKS 30 ton TBSjam, dengan perincian 50 untuk screw press dan 50 untuk vibrating screen dan stasiun klarifikasi. Pemakaian air yang terlalu banyak akan menyebabkan penurunan kulitas unit pengolahan PKS terutama pada alat klarifikasi. Hal ini diatasi dengan memperpendek retention time pada setiap alat pengolahan yang dapat mengakibatkan penurunan effisiensi ekstraksi, Dan sering menimbulkan penambahan instalasi yang seharusnya tidak perlu. Pemberian air pengencer tergantung pada desain unit pengolahan dan kandungan NOS, yang dapat dipengaruhi oleh kebersihan pemanen. Didalam proses pemurnian ini terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan sebelum masuk ke proses oil purifier, yaitu tahap pengendapan sampai dengan penyaringan, adapun langkah-langkah proses pemurnian dilakukan dimulai dari :

II.3.1. Oil Gutter

Talang minyak mentah Oil Gutter adalah alat penampung minyak hasil dari screw press untuk selanjutnya dialirkan ke tangki penangkap pasir Sand Trap Tank. Sebagian besar air suplesi pengencer sebanyak ± 20. Pemberian air suplesi dimaksudkan untuk memperlancar penyaringan kotoran di Vibrating Screen dan memudahkan pemisahan minyak pada proses selanjutnya. Universitas Sumatera Utara

II.3.2. Sand Trap Tank

Sand trap tank adalah alat yang berbentuk silinder yang bekerja berdasarkan perbedaan berat jenis antara air dan minyak dimana berat jenis air lebih tinggi dari minyak, sehingga dengan mudah minyak yang berada diatas air akan mengalir ke vibrating screen. Alat ini digunakan untuk memisahkan pasir dari cairan minyak kasar yang berasal dari stasiun pengempaan yaitu screw press, melalui oil gutter minyak dari screw press masuk kemari, lalu dipanaskan sampai dengan suhu 95°, dan proses pemanasan itu sendiri dengan menggunakan uap steam yang di injeksikan kedalamnya. Dalam proses pabrik PKS peralatan yang pertama kali mengeluarkan sludge adalah sand trap tank, dan pada sand trap tank terdapat buffle, yaitu suatu alat penangkap pasir atau kotoran-kotoran. Dalam hal ini Temperatur pada sand trap tank harus mencapai 95° C, agar pada saat dilakukan pembuangan blow down, lumpur sludge yang keluar tidak terlalu banyak mengandung minyak, sehingga dapat menyebabkan lossis atau kehilangan minyak yang banyak. Selain itu terdapat Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektifitas sand trap tank adalah: a. temperatur b. Kondisi baffle c. Kondisi Umpan Sementara Proses kerja dari Sand Trap Tank dapat dilihat pada Gambar 2.1. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1. Sand Trap Tank

II.3.3. Saringan Bergetar Vibrating Screen

Saringan bergetar digunakan untuk memisahkan minyak kasar dirt crude oil dari pasir serta benda-benda lain yang terikut dengan dibantu oleh panas dari steam yang diinjeksikan ke dalam tangki yang bertemperatur 90 – 95 C. Saringan bergetar terdiri dari 2 tingkat saringan dengan luas permukaan masing-masing 2 m 2 . Tingkat atas memakai saringan dengan ukuran 30 mesh, sedangkan pada tingkat bawah dipergunakan saringan 40 mesh. Crude oil yang telah diencerkan dialirkan ke vibrating screen dengan tujuan untuk memisahkan beberapa bahan asing seperti pasir, serabut dan bahan-bahan lain yang masih mengandung minyak dan dapat dikembalikan ke digester. Dalam proses penambahan air pengencer untuk mengetahui ketepatan penambahan air pengencer maka setiap 2 jam sekali diambil sample crude oil sebelum masuk vibrating screen untuk selanjutnya dibawa pada laboratorium untuk dapat diketahui komposisi minyak, sludge dan air. Universitas Sumatera Utara Pada alat ini harus ditambahkan air panas dengan tujuan agar partikel-partikel pasir dapat dipisahkan dengan baik, suhu air panas diusahakan agar tetap panas 90- 95° C. Getaran pada vibrating screen dikontrol melalui penyetalan bandul yang diikat pada elektromotor. Getaran yang kurang mengakibatkan pemisahan tidak efektif. Kontrol kebersihan vibrating screen harus dilakukan secara rutin, agar padatan solid buangan dari hasil penyaringan vibrating screen tidak menumpuk. Proses penyaringan ini dapat dilihat pada gambar 2.2. Gambar 2.2. Vibrating Screen

II.3.4. Crude Oil Tank

Dokumen yang terkait

Analisis Kelayakan Investasi Pembangunan Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) (Studi Kasus Kabupaten Nagan Raya, Provinsi NAD)

9 160 91

Analisa Persentase Kehilangan Minyak Sawit Yang Terdapat Pada Ampas Press Di PT. Perkebunan Nusantara II Pagar Merbau

8 70 49

Analisis Persentase Kehilangan Minyak Sawit Yang Terdapat Pada Biji Buah Kelapa Sawit Yang Telah Dipress Di PTPN II Pagar Merbau

5 54 45

Corrective Maintenance Bantalan Luncur Lori Pabrik Kelapa Sawit Dengan Kapasitas Angkut 2,5 Ton TBS Menggunakan Analisa Kegagalan

17 114 75

Pengaruh Budaya Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan PTPN III (Persero)

15 110 83

Analisis Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi

34 157 51

Pengaruh Waktu Penimbunan Minyak Sawit Mentah (CPO) Pada Bak Penampungan (Fat Fit) Terhadap Kadar Kotoran Minyak Sawit Mentah (CPO) Di Pabrik Kelapa Sawit PTPN. IV Kebun Adolin

0 32 35

Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Dari Unit Perebusan Yang Terdapat Pada Air Kondensat Dan Air Kolam Fat Fit Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi Di Ptpn Iii Pks Rambutan Tebing Tinggi

5 39 38

Penentuan Kehilangan Minyak Kelapa Sawit Pada Air Kondensat Unit Perebusan Di PTPN III PKS Rambutan Tebing Tinggi Dengan Metode Ekstraksi Sokletasi

4 70 38

Pengaruh Keberadaan PT. PMKS (Pabrik Minyak Kelapa Sawit) Talikumain Terhadap Pengembangan Wilayah di Kabupaten Rokan Hulu (Studi Kasus : Desa Talikumain Kecamatan Tambusai)

5 88 154