Teori Persepsi Respon Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan (Studi Deskriptif di Rumah Sakit Umum Swadana Daerah Tarutung)

representasi fenomenal dari keadaan diluar individu, lingkungan internal ini dapat digunakan untuk memperkirakan peristiwa-peristiwa yang terjadi diluar. Proses yang berlangsung secara rutin inilah yang disebut Hunt sebagai suatu respon Adi, 2000.

2.2. Teori Persepsi

Persepsi menurut MacMahon adalah proses menginterpretasikan rangsangan input dengan menggunakan alat penerima informasi sensori information. Sedangkan menurut Morgan, King dan Robinson menunjuk pada bagian kita melihat, mendengar, merasakan, mencium dunia disekitar kita, dengan kata lain persepsi dapat juga didefenisikan sebagai segala sesuatu yang dialami manusia. Aspek-aspek Persepsi Menurut Walgito 2002, penginderaan terjadi dalam suatu konteks tertentu, konteks ini disebut sebagai dunia persepsi. Agar dihasilkan suatu penginderaan yang bermakna, ada aspek-aspek dalam dunia persepsi diantaranya adalah : a. Sensor sel dasar Rangsang yang diterima harus sesuai dengan mobilitas tiap-tiap indera, yaitu sifat sensori dasar dari masing-masing indera cahaya untuk penglihatan, bau untuk penciuman, suhu untuk perasa, bunyi untuk pendengaran dan sifat permukaan bagi peraba Walgito, 2002. b. Dimensi ruang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dunia persepsi mempunyai sifat ruang dimensi ruang. Kita dapat menyatakan atas bawah, tinggi rendah, luas sempit, depan dan belakang Walgito, 2002. c. Dimensi waktu Dunia persepsi mempunyai dimensi waktu seperti cepat, lambat, tua dan muda Walgito, 2002. d. Konteks Objek-objek atau gejala-gejala dalam dunia pengamatan mempunyai struktur yang menyatu dengan konteksnya. Struktur dan konteks ini merupakan keseluruhan yang menyatu. Kita melihat meja tidak berdiri sendiri tetapi dalam ruang tertentu di saat tertentu, letak atau posisi tertentu Walgito, 2002. e. Tujuan Dunia persepsi merupakan dunia penuh arti, kita cenderung melakukan pengamatan atau persepsi pada gejala-gejala yang mempunyai makna bagi kita, yang ada hubungan dengan diri kita Walgito, 2002. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Menurut Siagian 1995, dalam bukunya yang berjudul ”Teori Motivasi dan Aplikasinya” secara umum terdapat dua faktor yang mempengaruhi terjadinya persepsi seseorang yaitu : Faktor internal dan eksternal. 1. Faktor eksternal merupakan persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang datang dari luar individu yang meliputi : a. Objek UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Objek ini akan menjadi sasaran dari persepsi yang dapat berupa orang, benda atau peristiwa, dan objek yang sudah dikenali tersebut akan menjadi sebuah stimulus. b. Faktor situasi Situasi merupakan keadaan dimana, keadaan tersebut dapat menimbulkan sebuah persepsi. 2. Sedangkan faktor internal yaitu persepsi yang terjadi karena adanya rangsang yang berasal dalam diri individu Niven, 2002. Diantara faktor internal tersebut adalah : a. Motif Motif adalah semua penggerak, alasan-alasan atau dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu. b. Minat Minat adalah perhatian terhadap sesuatu stimulus atau objek yang menarik kemudian akan disampaikan melalui panca indera. c. Harapan Harapan merupakan perhatian seseorang terhadap stimulus atau objek mengenai hal yang disukai dan diharapkan. d. Sikap Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek, sikap dapat menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap juga dapat membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA e. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. f. Pengalaman Pengalaman merupakan peristiwa yang dialami seseorang dan ingin membuktikan sendiri secara langsung dalam rangka membentuk pendapatnya sendiri. Hal ini berarti pengalaman yang dialami sendiri oleh seseorang akan lebih kuat dan sulit di lupakan dibandingkan dengan melihat pengalaman orang lain. Proses Terjadinya Persepsi Menurut Niven 2002, dalam bukunya ”Psikologis Kesehatan Pengantar Untuk Perawat Profesional” proses terjadinya persepsi dimulai dari : 1. Tahap penerimaan rangsangan yang ditentukan oleh faktor dari dalam dan faktor dari luar manusia itu sendiri yang meliputi : a. Faktor lingkungan yaitu ekonomi, sosial politik. b. Faktor konsepsi yaitu pendapat dari teori seseorang tentang manusia dengan segala tindakannya. c. Faktor yang berkaitan dengan dorongan dan tujuan seseorang untuk menafsirkan suatu rangsangan. d. Faktor pengalaman masa lalu atau latar belakang kehidupan, akan menentukan kepribadian seseorang. 2. Proses seleksi dilakukan karena keterbatasan manusia dalam menerima rangsangan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 3. Proses penutupan Proses ini terjadi karena keterbatasan tingkat kemampuan seseorang dalam menerima rangsangan kemudian kekurangan informasi ditutupi dengan pengalamannya sendiri. Menurut David Krech dan Ricard Crutcfield dalam Jalaludin Rahmat 2003, membagi faktor-faktor yang menentukan persepsi dibagi menjadi dua yaitu : faktor fungsional dan faktor struktural. a. Faktor Fungsional Faktor fungsional adalah faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-hal lain yang termasuk apa yang kita sebut sebagai faktor-faktor personal. Faktor fungsional yang menentukan persepsi adalah objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. b. Faktor Struktural Faktor struktural adalah faktor-faktor yang berasal semata-mata dari sifat stimulus fisik terhadap efek-efek syaraf yang ditimbulkan pada sistem saraf individu. Faktor-faktor struktural yang menentukan persepsi menurut teori Gestalt bila kita ingin memahami suatu peristiwa kita tidak dapat meneliti faktor-faktor yang terpisah tetapi memandangnya dalam hubungan keseluruhan. Tertarik tidaknya individu untuk memperhatikan stimulus dipengaruhi oleh dua faktor yaitu, faktor internal kebiasaan, minat, emosi dan keadaan biologis dan faktor eksternal intensitas, gerakan, dan pengulangan stimulus. Pasien atau konsumen sendiri tidak dapat menilai mutu pelayanan yang diperoleh secara teknik medik, karenanya mereka akan menilai dari persepsi sosial mereka atas atribut-atribut pelayanan tersebut. Penilaian dari sudut pandang UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pasien yaitu realitas persepsi pasien tentang mutu pelayanan yang diterima dan tercapainya kepuasan pasien, sedang dari sudut manajemen adalah terciptanya pelayanan medik yang tepat atau wajar. Persepsi pasien akan dipengaruhi oleh kepribadiannya, budaya, pendidikan, kejadian sebelumnya yang mirip dengan keadaan ini, hal-hal positif dan negatif lainnya serta tingkatan umum yang sering dijumpai pada saat melakukan intervensi di lingkungan rumah sakit. Persepsi merupakan suatu proses dimana seseorang menyeleksi, mengorganisasikan dan menginterpretasikan stimulus kedalam suatu gambaran dunia yang berarti dan menyeluruh. Stimulus dapat berupa sesuatu yang ditangkap oleh alat indera, seperti produk, iklan, harga, pelayanan dan lain-lain Wulandari, 2008. Beberapa pengertian persepsi antara lain Trimurthy, 2008 : a. Persepsi menurut kamus umum Bahasa Indonesia diartikan sebagai proses seseorang untuk mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya atau menerima langsungtanggapan dari suatu resapan. b. Persepsi didefinisikan sebagai suatu proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. c. Persepsi merupakan suatu proses dimana individu melakukan pengorganisasian terhadap stimulus yang diterima kemudian dinterpretasikan, sehingga seseorang dapat menyadari dan mengerti tentang apa yang diterima dan hal ini dipengaruhi pula oleh pengalaman- pengalaman yang ada pada diri yang bersangkutan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA d. Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan mengumpulkan informasi dan menyimpulkan pesan. Menurut Walgito 2002, persepsi adalah proses pengorganisasian, penginterpretasian terhadap rangsang yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Dengan demikian, persepsi dapat diartikan sebagai proses diterimanya rangsang melalui panca indera yang didahului oleh perhatian sehingga individu mampu mengetahui, mengartikan dan menghayati tentang hal yang diamati, baik yang ada diluar maupun dalam diri individu Trimurthy, 2008. Pada umumnya manusia mempersepsikan suatu objek berdasarkan kaca matanya sendiri, yang diwarnai oleh nilai dan pengalamannya. Notoatmodjo 2003, mendefinisikan persepsi sebagai pengalaman yang dihasilkan melalui panca indera. Setiap orang mempunyai persepsi yang berbeda, meskipun mengamati terhadap objek yang sama. Persepsi pasien terhadap kualitas pelayanan dipengaruhi oleh harapan terhadap pelayanan yang diinginkan. Harapan ini dibentuk oleh apa yang konsumen dengar dari konsumen lain dari mulut ke mulut, kebutuhan pasien, pengalaman masa lalu dan pengaruh komunikasi eksternal. Pelayanan yang diterima dari harapan yang ada mempengaruhi konsumen terhadap kualitas pelayanan. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan ekspektasi pelanggan : a. Kebutuhan dan keinginan. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA b. Pengalaman masa lalu dan dari teman. c. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi pelanggan Mubarak dan Chayatin, 2009.

2.3. Teori Sistem