Argumentasi Hukum Para Pihak

lewat, maka Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara tersebut dianggap telah menolak keputusan yang dimaksud; 3. Dalam hal peraturan perundang-undangan yang bersangkutan tidak menentukan jangka waktu yang dimaksud dalam ayat 2, maka setelah lewat jangka waktu empat bulan sejak diterimanya permohonan, Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang bersangkutan telah mengeluarkan keputusan penolakan. PT Ira mendalilkan sudah terjadi penolakan atas surat permohonan yang mereka ajukan. Keputusan penolakan ini menurut PT Ira telah merugikan kepentingan mereka, utamanya dari sisi kepastian dan perlindungan hukum.

c. Argumentasi Hukum Para Pihak

Kuasa Hukum Walikota Medan dalam eksepsinya menyatakan bahwa gugatan PT Ira tersebut kabur atau tidak jelas obscure libel dengan argumentasi bahwa PT Ira tidak secara tegas mengemukakan aturan hukum mana yang telah dilanggar Walikota Medan baik itu berupa pelanggaran terhadap suatu perundang-undangan ataupun pelanggaran terhadap suatu Peraturan Pemerintah ataupun pelanggaran terhadap suatu Peraturan Daerah Perda. Demikian juga halnya bahwa gugatan PT Ira terkait asas-asas umum pemerintahan yang baik sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 53 ayat 2 sub a dan b UU No.5 Tahun 1986 Jo. UU No.9 Tahun 2004, juga tidak jelas menunjukkan asas-asas mana yang dilanggar walikota dalam konteks ini. Pasal 53 ayat 2 yang dimaksud oleh PT Ira dalam kasus ini hanyalah berupa Universitas Sumatera Utara kualifikasi tentang adanya unsur pelanggaran untuk mengajukan secara peradilan administratif PTUN. Lebih lanjut Walikota Medan mengatakan bahwa meskipun PT Ira mendalilkan berbagai fasilitas yang tersedia di Komplek Tasbi, namun tidak ada terlihat tentang adanya atau bentuk kerugian kepentingan hukum yang dialami PT Ira dengan tidak adanya respontanggapan atas permohonan PT Ira dimaksud. Dengan kata lain Walikota Medan menyatakan perubahan peruntukan yang dimaksud oleh PT Ira atas lahan dimaksud juga tidak jelas, apakah perubahannya menjadi kawasan tempat tinggalpemukiman, atau peruntukan bagi kawasan industri dan lain sebagainya. Terkait sikap diam sebagai PejabatBadan Tata Usaha Negara atas surat yang dimohonkan oleh seseorang atau Badan Hukum bukanlah merupakan suatu pelanggaran dari ketentuan hukum yang berlaku. Bahkan sikap diam yang dilakukan Walikota sebagai PejabatBadan Tata Usaha Negara bisa ditafsirkan merupakan suatu jawaban penolakan atas permohonan yang diajukan. Inilah yang dalam bahasa pejabat TUN sebagai putusan fiktif negatif. Seandainyapun benar, menurut Walikota bahwa ia telah nyata-nyata melanggar suatu aturan hukum tertentu sehingga menurut PT Ira telah memenuhi unsur menurut ketentuan Pasal 53 ayat 2 sub a dan b UU No.5 Tahun 1986 jo. Undang-Undang No.9 Tahun 2004 dan merugikan kepentingan hukum PT Ira maka seyogiyanya PT Ira mesti menyebutkan pelanggaran hukum secara tegas atas aturan yang telah dilanggar oleh Universitas Sumatera Utara Walikota sebagai Pejabat TUN, Dalam hal ini tidak cukup hanya merujuk dan menggantungkan pada UU No.5 tahun 1986 jo. UU No 9 Tahun 2004 tanpa mengemukakan alasan hukum , peraturan yang dilanggar baik berupa UU, PP, Peraturan Menteri maupun Perda dan atau asas-asas umum pemerintahan yang baik. 561

d. Pertimbangan Hakim