diperdagangkan diantara kedua negara tersebut panel B. Dengan demikian P
2
merupakan harga relatif ekuilibrium untuk komoditi X setelah perdagangan internasional berlangsung. Dari panel B tersebut kita juga dapat melihat bahwa
apabila P
x
P
y
lebih besar P
2
, maka kuantitas ekspor komoditi X yang ditawarkan akan melebihi tingkat impor sehingga lambat laun harga relatif komoditi X itu
P
x
P
y
akan mengalami penurunan sehingga pada akhirnya akan sama dengan P
2
. Dilain pihak apabila P
x
P
y
lebih kecil dari P
2
, maka kuantitas impor komoditi X yang diminta akan melebihi kuantitas ekspor komoditi X yang ditawarkan
sehingga P
x
P
y
pun akan meningkat dan pada akhirnya akan sama dengan P
2
.
2.12 Konsep Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional diartikan sebagai pertukaran barang dan jasa yang terjadi melampaui batas-batas antar negara. Perdagangan internasional
diperlukan untuk mendapatkan manfaat yang dimungkinkan oleh spesialisasi. Masing-masing negara akan memproduksi barang dan jasa yang dapat dilakukan
secara efisien sementara negara tersebut akan berdagang dengan negara lain untuk memperoleh barang dan jasa yang tidak diproduksinya Lipsey, 1997.
Adapun faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut:
1. Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri.
2. Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara.
3. Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
dalam mengolah sumber daya ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
4. Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut. 5.
Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil
produksi dan adanya keterbatasan produksi. 6.
Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang. 7.
Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain dan terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia
dapat hidup sendiri. Selanjutnya Salvatore 1997 mengemukakan bahwa pada dasarnya model
perdagangan internasional harus berlandaskan empat hubungan utama sebagai berikut.
1. Hubungan antar batas-batas kemungkinan produksi dengan kurva penawaran
relatif. 2.
Hubungan antara harga-harga relative. 3.
Penentuan keseimbangan dunia dengan penawaran relatif dunia dan permintaan relatif dunia.
4. Dampak-dampak atau pengaruh nilai tukar perdagangan
terms of trade
yakni harga ekspor dari suatu negara dibagi dengan harga impornya terhadap kesejahteraan suatu negara.
2.13 Dampak Kebijakan Perdagangan
Kebijakan adalah suatu keputusan atau ketetapan yang diambil oleh pemerintah yang berfungsi untuk melindungi petani dalam negeri. Kebijakan
Universitas Sumatera Utara
tersebut meliputi pengenaan pajak masuk kepada barang yang akan masuk ke dalam suatu negara dengan harapan akan mengurangi persaingan yang akan
terjadi apabila produk tersebut juga dihasilkan oleh petani dalam negeri. Kebijakan yang sering diambil oleh pemerintah adalah kebijakan terhadap
barang ekspor dan kebijakan terhadap barang impor. Kebijakan ekspor diberlakukan pada barang yang akan diekspor oleh produsen ke negara lain
dengan harapan agar barang tersebut tetap berada dalam negara sehingga harganya relatif stabil. Kebijakan impor adalah kebijakan yang diberlakukan
pemerintah untuk melindungi produsen dalam negeri dari harga internasional yang lebih murah dan bersaing Mankiw, 2003.
Menurut Mankiw 2003, kebijakan perdagangan yang didefinisikan secara luas merupakan kebijakan yang dirancang untuk mempengaruhi secara
langsung jumlah barang dan jasa yang diekspor atau diimpor. Biasanya kebijakan perdagangan berbentuk melindungi industri domestik dari pesaing asing, baik
dengan menerapkan pajak impor tarif atau membatasi jumlah barang dan jasa yang diimpor kuota.
Kenaikan harga barang-barang domestik relatif terhadap barang-barang luar negeri cenderung mengurangi ekspor karena akan mendorong impor dan
menekan ekspor. Jadi, apresiasi menghapus kenaikan ekspor yang langsung bisa dikaitkan dengan hambatan perdagangan. Kebijakan perdagangan proteksionis
mempengaruhi jumlah perdagangan. Karena kurs riil terapresiasi, maka barang dan jasa yang diproduksi menjadi relatif lebih mahal terhadap barang dan jasa luar
negeri.
Universitas Sumatera Utara
Penurunan jumlah perdagangan total merupakan alasan yang selalu digunakan para ekonom untuk menentang kebijakan proteksionis. Perdagangan
internasional menguntungkan semua negara dengan memberikan kebebasan pada setiap negara untuk melakukan spesialisasi dan memberikan setiap negara variasi
barang dan jasa yang lebih beragam. Kebijakan proteksionis mengurangi manfaat perdagangan internasioal. Meskipun kebijakan ini menguntungkan kelompok-
kelompok tertentu dalam masyarakat. Kebijakan menaikkan PE untuk mendorong pertumbuhan industri hilir
dilandasai pemikiran bahwa kenaikan PE akan lebih menjamin ketersediaan bahan baku dengan harga yang lebih rendah. Kenaikan PE akan menghambat ekspor
sehingga ketersediaan bahan baku di dalam negeri akan meningkat dengan harga yang lebih murah.
2.14 Penelitian Terdahulu