Muhammadiyah Bertambah Pesat Pertumbuhannya dan Lancar Perkembangannya

Muhammadiyah Bertambah Pesat Pertumbuhannya dan Lancar Perkembangannya

Sejak H.B. Muhammadiyah meresmikan empat Bahagian dengan nama dan kedudukan sebagai pertama, H.B. Muhammadiyah Bahagian Sekolah (Pengajaran); kedua, H.B. Muhammadiyah Bahagian Tabligh; ketiga, H.B. Muham- madiyah Bahagian Penolong Kesengsaraan Oemoem dan keempat, H.B. Muhammadiyah Bahagian Taman Poestaka. Maka tampak sekali giatnya semangat para pengurus H.B. Bahagian-Bahagian itu melancarkan perkembangan tugasnya dalam Bahagian masing-masing. Dengan berjiwa fastabikul khairat , dan tidak saling berebut, mereka sama sibuk mengatur tempat kantornya dan segala perlengkapan untuk bekerja dan rapat-rapat pengurus Bahagian masing-masing

Catatan Haji Muhammad Syoedja’

dan sibuk pula mereka sama menyusun qaidahnya untuk dipermaklumkan kepada umum, untuk mendapat perhatian menjadi anggota pembantu (donatir) kepada bidangnya masing-masing.

Alhamdulillah, dengan berkat usaha yang bersemangat giat itu hasilnya juga memuaskan, sehingga meriahlah gerak Muhammadiyah di kampung Kauman yang seolah-olah merupakan suasana baru. Buq’atun Mubarokatun. Pengajian Malam Jum’at yang dipimpin oleh H.B. Muhammadiyah makin ramai dan makin meriah, karena pengajian itu mewujudkan sistim baru yang sangat mudah dimengerti dan mudah pula dipersoaljawabkan dan segala soal dapat dijawab dengan terang dan jelas sehingga si penanya dapat menerima jawaban dengan puas dan merasa untung ikut serta menghadiri pengajian Muhammadiyah pada tiap-tiap Malam Jum’at itu.

Memang adanya Pengajian Malam Jum’at dalam Muhammadiyah itu laksana memiliki sumber agung yang mempunyai mata air yang jernih suci murni serta mengandung zat obat yang sangat mujarab bagi barang manusia yang suka minum dengan menyebut nama Allah, Bismillahi arrohmani arrohim . Niscayalah manusia itu jadi sehat afiat dari segala penyakit yang bersarang dalam tubuh pribadinya. Baik penyakit yang mengenai Ruhani (jiwa), karena sumber agung (Pengajian Malam Jum’at) itu memberikan pelajaran agama Islam yang asli, ialah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi dengan suci dan ikhlas hati, sepi ing pamrih rame ing gawe, hanya melulu menyampaikan Risalah Tuhan dan mengikuti jejak Nabi.

Catatan Haji Muhammad Syoedja’

Dengan meluasnya Pengajian Malam Jum’at yang diperkembangkan oleh murid-murid Malam Jum’at yang terpaku hatinya dengan keterangan gurunya dari Hadis “Ballighu anni walau ayah ” di kampung sekitar kampung Kauman. Maka pengurus H.B. Muhammadiyah Bahagian Tabligh merasa perlu menggembleng murid-murid Malam Jum’at yang sanggup menjadi Muballigh untuk dilepaskan sebagai anak panah guna menyampaikan Agama Islam di kampung-kampung dan dusun-dusun yang menghajatkan pelajaran Islam secara Muhammadiyah. Maka ternyatalah murid-murid yang sanggup menjadi anak panah H.B. Muhammadiyah Bahagian Tabligh menjadi orang yang cerdas otaknya, tangkas dan jelas kata-katanya serta tabah hati karena iman dan keyakinannya. Sehingga mereka dapat julukan Mubaligh yang cêlêlêng , takat (tahan banting) menghadapi segala kesulitan dan rintangan. Dengan kesibukan H.B. Muhammadiyah menyusun barisan Muballighnya yang dikirim ke kampung-kampung dan ke dusun-dusun itu sangat mempengaruhi jiwa yang berbudi dermawan sehingga mereka ridha menyumbangkan kendaraannya buat para Muballigh yang menunaikan tugasnya baik yang berupa sepeda maupun kereta kuda atau kalau perlu motornya. Karena ternyata hasil usahanya menimbulkan amalan Islam yang menggembirakan kepada masyarakat pada umumnya dan kaum muslimin pada khususnya. Umpamanya, dengan adanya madrasah-madrasah dan sekolahan Muhammadiyah di kampung Kauman dan kampung-kampung sekitarnya itu sudah menghasilkan yang besar sekali bagi mereka yang

Catatan Haji Muhammad Syoedja’

mempunyai anak yang biasanya hanya dimanjakan dengan kemewahan belanjanya pada tiap hari untuk bekal main-main dengan kawan. Dan bagi mereka yang tidak mampu anaknya menjadi gedibal-nya (suruhan) anak-anak yang sama dimanjakan. Maka dengan sekolahan dan madrasah yang dibina Muhammadiyah, kaum muslimin tentu merasa untung besar, sebab selain daripada kepandaian anaknya, maka ibu dan ayahnya tidak terganggu kerewelan dan keborosan belanja anaknya dan usaha ekonominya lebih tentram dan sempurna tidak sebagaimana yang sudah-sudah terjadi tiap hari. Oleh karenanya bagi mereka yang menginsyafi tidak sayang lagi akan memberikan tunjangan yang sebanyak mungkin kepada Muhammadiyah.

Dalam kesibukan H.B. Muhammadiyah Bahagian Tabligh memperkembangkan tugasnya yang sangat meriah itu, H.B. Muhammadiyah Bahagian yang lain juga tidak mau ketinggalan, tetapi ikut serta pula memperkembangkan tugasnya masing-masing, sebagai fastabiqul khoirot, menuju ke bidangnya masing-masing. Dengan gerak bersama ini merupakan perubahan-perubahan suasana baru di kampung Kauman menjadi kampung yang hidup, yang ramai dan meriah di waktu siang dan di waktu malam. Di waktu malam mereka para pengurus H.B. Muhammadiyah Bahagian masing-masing, sedang di hari siangnya untuk melaksanakan keputusan sidangnya masing-masing juga.

Pada masa itu H.B. Muhammadiyah banyak terlantar pekerjaannya karena anggota pengurusnya sama mengikuti gerak perkembangan dalam Bahagian-Bahagian yang sedang

Catatan Haji Muhammad Syoedja’

asyik usahanya. Dan masih banyak pemuda harapan yang masih di luar dari Muhammadiyah. Oleh karena itu Y.M. KHA. Dahlan bekerja keras serta dengan menggunakan segala kebijaksanaannya untuk menampung dan menghimpun pemuda-pemuda tersebut dengan jalan lain, tidak ditampung untuk menjadi pengurus Bahagian yang telah resmi dalam Muhammadiyah. Karena pemuda-pemuda yang akan ditam- pung itu salah duga terhadap KHA. Dahlan, bahwa diundang untuk berkumpul itu tentu akan dimurkai atas perbuatannya yang bertentangan dengan Muhammadiyah. Oleh karenanya

10 pemuda yang diundang itu, hanya empat sampai lima orang yang datang. Tetapi walaupun demikian KHA. Dahlan tidak menunjukkan rasa kecewa terhadap lima orang yang datang tersebut, tetapi tetap gembira dan ramah-tamah, dengan bersenda gurau dan berhati-hati sehingga tidak menyinggung perasaan sedikitpun. Bahkan dengan senda- gurau serta ramah-tamah KHA. Dahlan mengeluarkan uang- nya untuk membeli kue yang paling lezat buatan Yogyakarta untuk dimakan bersama dalam ramah-tamah tersebut. Peris- tiwa demikian berulang kali pada tiap-tiap hari Jum’ah sehingga terdapatlah pemuda-pemuda yang dimaksud dan tertawan hatinya yang menjadi tulang punggungnya nanti. Barulah KHA. Dahlan membuka rahasia tujuannya dan golongan pemuda itu dinamakan Fathul Asror wa Miftahus Sa’adah yang dipimpin dan digembleng serta digodog oleh KHA. Dahlan sendiri sehingga yang matang godogan-nya dapatlah mereka itu digunakan tenaga dan kekuatannya baik moril maupun materialnya untuk Muhammadiyah yang

Catatan Haji Muhammad Syoedja’

sebaik-baiknya. Adapun yang mentah (gagal) tetap mentah dan hidup di luar Muhammadiyah.