ANALISIS DOKUMENTA SI HAK ASASI MANUSIA ASASI EDISI JANUARI-PEBRUARI 2012

18 ANALISIS DOKUMENTA SI HAK ASASI MANUSIA ASASI EDISI JANUARI-PEBRUARI 2012

Pada Gugatan dengan nomor perkara sosial, politik dan hukum pasca peristiwa 65 yang 439/PDT.G.BTH.PLW/2011/PN.JKT.PST, Nurani memberikan dikskriminasi terhadap orang-orang yang menganggap semua tindakan pemerintah (saat itu Orde dianggap PKI atau simpatisannya, padahal orang-orang Baru) adalah perbuatan melawan hukum (PMH) yang tersebut belum tentu bagian dari PKI. telah melanggar asas presumption of innocence dan

Sedangkan Komisioner LPSK memberikan prinsip equality before the law yang tercantum dalam keterangan tentang Nurani yang telah ditetapkan LPSK

Dekalarasi Universal Hak Asasi Manusia. Asas tersebut 2 menerima bantuan layanan kesehatan, karena dirinya ditegaskan dalam dalam Pasal 11 ayat (1) DUHAM dan sesuai surat keterangan dari Komnas HAM merupakan ditegaskan pasal 14 ayat (2) DUHAM. Penangkapan 3 Saksi/Korban atas peristiwa 1965. Hal ini demi dan penahanan sewenang-wenang juga merupakan memberikan gambaran lebih utuh dan meyakinkan pelanggaran terhadap Pasal 9 DUHAM. Selain itu, juga 4 Hakim tentang kerugian-kerugian yang telah dialami melanggar Konstitusi Republik Indonesia serta berbagai Nurani selama ini. peraturan perundang-undangan lainnya, serta yang

Selain nama-nama tersebut di atas, Nurani juag dinyatakan dalam putusan pengadilan yang memiliki mengajukan Ahli dari Komnas HAM serta seorang Ahli kekuatan hukum tetap, dalam hal ini putusan PTUN.

Hukum Perdata, yakni Prof. Dr. Rosa Agustina, SH., Atas perbuatan melawan hukum yang MH., yang akan menerangkan bagaimana hubungan dilakukan oleh pemerintah menimbulkan kerugian gugatan tersebut atas adanya kerugian-kerugian yang terhadap diri Nurani, baik materil maupun immateril, dialami Nurani selama ini, sehingga bisa dikatakan maka dirinya meminta kepada Pengadilan agar sebagai Perbuatan Melawan Hukum oleh Penguasa. tindakan-tindakan Pemerintah berupa tuduhan tanpa

Jika dilihat, persidangan yang dipimpin Majelis proses persidangan; proses penahanan secara Hakim Amin Ismanto, SH., MH., selama ini tidak terlihat sewenang-wenang, tanpa pengadilan dan tanpa batas keinginan dari Hakim untuk mengetahui hal yang waktu terhadap orang-orang yang dituduh terlibat sebenarnya terjadi pada peristiwa 1965. Justru dalam Gerakan 30 September 1965; tindakan diskriminasi dan sidang, Majelis Hakim terlihat sudah berpandangan stigmatisasi sebagai perbuatan melawan hukum (PMH). tidak fair atas diri Nurani, karena justru melihat bahwa Nurani juga meminta agar Pengadilan memerintahkan dalam peristiwa 65 PKI adalah penyebabnya, tanpa ada Presiden untuk melakukan rehabilitasi nama baik keterangan dari Ahli. Selain itu ketika memeriksa Saksi dirinya, serta memerintahkan Presiden untuk meminta Ketua RW tempatnya Nurani tinggal, Ketua Majelis maaf melalui 10 (sepuluh) media cetak nasional selama Hakim pernah menyatakan jika memang ada indikasi

7 (tujuh) hari berturut-turut. Kemudian terakhir Nurani keterlibatan, wajar saja kalau ditahan. menuntut Presiden untuk membayar ganti kerugian

Hal lain yang penting dicermati adalah (materil dan immateril) sebesar Rp. 7.493.731.965 (tujuh pandangan formalistik yang begitu kuat dianut hakim- milyar empat ratus sembilan puluh tiga tujuh ratus tiga hakim di Indonesia sepertinya juga menjangkiti Hakim puluh satu ribu sembilan ratus enam puluh lima rupiah). yang memeriksa perkara Nurani ini, karena ternyata Hal ini dikarenakan akibat penangkapan dan dalam beberapa kali persidangan Hakim kerap penahanannya, dirinya tak lagi bisa bekerja dan mempertanyakan mengenai Putusan tentang berpenghasilan.

pelanggaran HAM berat dalam peristiwa 1965, yang memang tidak pernah disidangkan itu.

Pembuktian Dalam Gugatan

Perlu disadari, dalam perkara Perdata yang dicari adalah kebenaran formil, namun jika Majelis Demi membuktikan gugatannya, selama persidangan Hakim tidak mau keluar dari pandangan legalistiknya, Nurani telah menghadirkan beberapa Saksi dan Ahli, maka perkara-perkara serupa Nurani yang masuk ke diantaranya adlaah Ketua RW tempatnya tinggal, yang persidangan akan terasa sulit mendapatkan keadilan. menerangkan bahwa memang Nurani mendapatkan diskriminasi paska dikeluarkan dari tahanan berupa

tidak diberikannya identitas. Ketua RW juga menyatakan Keterangan

bahwa Nurani berhubungan baik dengan masyarakat sekitar rumahnya. Taufik Basari, mantan Kuasa Hukum

Nurani saat menggugat di PTUN, menerangkan bahwa 1 Lihat putusan Pengadilan Tata Usaha Negara no. memang benar Nurani memperjuangkan hak-haknya

60/G.TUN/2003/PTUN-JKT yang diperkuat dengan putusan untuk mendapat KTP seumur hidup tersebut dalam

banding Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara No. jangka waktu yang cukup panjang, dan selama

203/B/2003/PT.TUN.JKT dan juga diperkuat oleh putusan persidangan di PTUN tidak ada satu bukti pun yang

kasasi Mahkamah Agung nomor 400K/TUN/2004, sehingga menyatakan Nurani terlibat dalam peristiwa 1965 atau telah memiliki kekuatan hukum tetap yang menyatakan bahwa tindakan Camat menolak menerbitkan KTP seumur hidup simpatisan PKI.

adalah perbuatan melawan hukum

Sementara itu, Dr. Erwin, orang yang merawat 2 “Setiap orang yang dituntut karena disangka melakukan tindak kesehatan Nurani, dalam persidangan sebagai Saksi

pidana dianggap tak bersalah, sampai dibuktikan menyatakan bahwa benar akibat dari penahanan

kesalahannya menurut undang-undang dalam suatu sidang selama 7 (tujuh) tersebut berdampak pada kondisi psikis

pengadilan yang terbuka dan di dalam sidang itu diberikan dan mental yang mengganggu hingga sekarang.

segala jaminan yang perlu untuk pembelaannya”. Persidangan ke-VII, Rabu 1 Februari 2012 3 “Setiap orang yang dituduh melakukan pelanggaran pidana wajib dianggap tidak bersalah sampai terbukti bersalah

Nurani menghadirkan seorang Ahli, Bapak Asvi Warman