Analisa Data dan Interprestasi Data
E. Analisa Data dan Interprestasi Data
1. Analisa data
Sebagaimana telah disinggung sebelumnya pada bab III, bahwasanya penelitian ini merupakan penelitian dengan dua variabel bebas yaitu tingkat pendidikan orang tua (X 1 ), dan dorongan orang tua (X 2 ), dan satu variabel terkait yaitu prestasi belajar siswa (Y), yang dalam statistik lebih dikenal dengan sebuah uji korelasi ganda atau multiple correlation
Uji korelasi ganda adalah suatu nilai yang memberikan kuatnya pengaruh atau hubungan dua variabel atau lebih secara bersama-sama dengan variabel lain. Nilai uji korelasi ganda tersebut dengan rumus sebagai berikut
rx X y =
1 2 rx 1 y 2 + rx 2 y = 2 . rx 1 y. rx 2 y . rx 1 x 2
1 x 2 1- (rx )
selanjutnya untuk mengetahui signifikansi korelasi ganda X 1 dan X 2 terhadap Y ditentukan dengan rumus F hitung kemudian dibandingkan dengan F tabel dengan rumus sebagai berikut
2 R Fh =
2) R
k > 1)
(n
Dimana : Fh : F hitung R
: Koefesien korelasi ganda K
: jumlah variabel independent : jumlah variabel independent
2. Menghitung variabel X 1 (tingkat pendidikan orang tua ) Tabel 33
Skor variabel X 1 (tingkat pendidikan orang tua)
No Urut Responden Skor X 1 Pendidikan Akhir orang tua (Ibu)
1 1 6 Tamat SLTA/MA
2 2 2 Tamat SD/MI
3 3 2 Tamat SD/MI
4 4 2 Tamat SD/MI
5 5 2 Tamat SD/MI
6 6 2 Tamat SD/MI
7 7 4 Tamat SLTP/MTs
8 8 4 Tamat SLTP/MTs
9 9 6 Tamat SLTA/MA
10 10 4 Tamat SLTP/MTs
11 11 6 Tamat SLTA/MA
12 12 4 Tamat SLTP/MTs
13 13 6 Tamat SLTA/MA
14 14 6 Tamat SLTA/MA
15 15 2 Tamat SD/MI
16 16 6 Tamat SLTA/MA
17 17 4 Tamat SLTP/MTs
18 18 4 Tamat SLTP/MTs
19 19 4 Tamat SLTP/MTs
20 20 4 Tamat SLTP/MTs
21 21 2 Tamat SD/MI
22 22 2 Tamat SD/MI
23 23 8 Tamat PT/Akademik
24 24 8 Tamat PT/Akademik
25 25 8 Tamat PT/Akademik
26 26 6 Tamat SLTA/MA
27 27 4 Tamat SLTP/MTs
28 28 2 Tamat SD/MI
29 29 6 Tamat SLTA/MA
30 30 2 Tamat SD/MI
31 31 2 Tamat SD/MI
32 32 2 Tamat SD/MI
33 33 2 Tamat SD/MI
34 34 6 Tamat SLTA/MA
35 35 4 Tamat SLTP/MTs
36 36 2 Tamat SD/MI
37 37 2 Tamat SD/MI
38 38 6 Tamat SLTA/MA
39 39 3 Tidak Tamat SLTP/MTs
40 40 4 Tamat SLTP/MTs
b. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk variabel X 2 (Dorongan Orang tua
(ibu)) Skor Variabel X 2 (Dorongan Orang tua (ibu))
Tabel 34
Skor Variabel X 2 (Dorongan Orang Tua )
No
Nomor Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 1 1 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 2 1 2 2 2 1 3 50
2 3 3 3 3 4 2 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 1 1 2 3 54
3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 2 1 2 3 4 2 2 1 3 3 3 53
4 3 3 3 3 4 1 4 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 1 1 3 54
5 3 3 3 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 1 1 2 2 3 2 48
6 3 3 2 4 4 2 3 3 2 2 2 4 2 2 2 3 3 2 2 2 52
7 1 1 1 3 3 1 2 2 2 1 4 4 2 2 2 1 1 2 1 2 38
8 3 4 2 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 4 3 1 2 60
9 1 1 4 4 3 2 2 3 4 4 4 4 2 3 2 1 2 2 1 2 51
10 4 4 3 3 4 2 4 3 4 3 2 4 3 2 3 2 1 2 1 2 56
11 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 68
12 3 3 3 4 3 3 4 2 4 3 2 4 3 1 3 2 4 2 2 2 57
13 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 2 66
14 1 1 3 3 3 1 3 1 3 1 4 4 3 4 2 1 1 1 1 1 42
15 3 3 4 4 4 2 4 3 4 1 2 4 3 3 4 3 1 2 3 3 50
16 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 4 4 3 4 2 2 2 2 2 2 56
17 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 2 4 2 1 2 2 2 55
c. Menghitung berdasarkan skor aslinya untuk Variabel Y Prestasi belajar Anak
Tabel 35
Skor Variabel Y (Prestasi belajar anak)
No Subjek N
Nilai Rata-rata
Pembulatan Nilai Skor Nilai
1 1 6,51
2 2 7,20
3 3 7,04
4 4 7,26
5 5 7,50
6 6 7,06
7 7 6,55
8 8 6,41
d. Skoring diteliti jumlahnya kemudian dimasukkan kedalam tabel kerja atau tabel perhitunagan
Tabel 36
Tabel kerja atau tabel perhitungan Variabel X dan Variabel Y
2 2 No 2 X
X 1 X 2 Y X 1. Y
X 2 .Y
X 1 .X 2
Untuk mendapatkan nilai koeisien korelasi ganda, sebelum penulis menghitung
nilai korelasi antara X 1 . Y (rx 1 y), X 2 Y (rx 2 y), dan korelasi antara X 1 .X 2 (rx 1 rx 2 ) sebagai berikut :
a. Korelasi X 1 dengan Y
Tabel 37
Ringkasan statistik X 1 dengan Y
Simbol Statistik Nilai Statistik
N.X 1 Y - ( X 1 ) ( Y) ___
rx 1 y=
2 2 2 {N X
2 ( X
1 ) } {N Y ? ( Y) }
40 x 431 - (161) (107) ___
{31880 - 25921} x {1240 - 11449}
5959 x 591 5959 x 591
Tabel 38
Ringkasan statistik X 1 dengan Y
Simbol Statistik Nilai Statistik
N.X 2 Y - ( X 2 ) ( Y)
rx 2 y=
{N X 2 2 2 @
2 2 ( X 2 ) }{N Y @ ( Y) }
40 x 5759 - (2120) (107)
{4543440 - 4494400}{12040 - 11449}
65804 x 591
c. Korelasi X 1 dengan X 2 Tabel 39
Ringkasan statistik X 1 dengan X 2
Simbol Statistik Nilai Statistik
40 X 1 161 X 2 2120
X 2
1 797 X 2 2 113586
X 1 X 2 8561
N.X 1 X 2 - ( X 1 ) ( X 2 )
1 ) }{N X 2 A ( X 2 ) }
40 x 8561 - (161) (2120)
{40 x 797 2 A (161) 2 }{40 x 113586 A (2120) }
342440 - 341320
{31880 A 25921} x {4543440 A 4494400}
5959 x 49040
menggunakan rumus : Rx 1X2 y =
2 rx 2
1 y + rx 2 y B 2 . rx 1 y. rx 2 y . rx 1 x 2
1 x 2 1- (rx )
2 0.006 2 + (0,564) B 2 x 0,006 x 0,564 x 0,065
Setelah dilakukan perhitungan secara keseluruhan, maka didapat hasil bahwasannya korelasi antara tingkat pendidikan orang tua dan dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten tergolong sangat lemah atau rendah sehingga korelasi itu diabaikan, karena
berada pada rentang 0,40 B 0,70, terbukti dengan hasil perhitungan R ganda = 0,56. Sedangkan untuk menyatakan besar kecilnya sumbanganVariabel X 1 dan X 2 terhadap
Variabel Y (koefisien diterminan) dicari dengan menggunakan rumus R 2
X = 100% atau 0,56 2 x 100 % = 31,36 %, hal ini berarti tingkat pendidikan dan dorongan orang
tua memberikan kontribusi sebesar 31,36 % terhadap prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama.
Selanjutnya untuk mengetahui keberartian korelasi ganda (R) dihitung dengan rumus sebagai berikut
2 (1 D 0,56 ) (40 D 2 D 1)
Setelah diuji nilai korelasi ganda (R) yang dihitung melalui uji F diatas adalah 8,452 maka langkah selanjutnya penulis melakukan uji signifkan yaitu dengan cara membandingkan antara F hitung dengan F tabel dengan menggunakan rumus sebagai
berikut : rumus f tabel : F (1 D a ) (db = k), (db = n D k D 1) : F (1 D a ) (db = 2), db = 40 D 2 D 1) : F (1 D 0,05 ) (2,37)
: F (0,95) (2,37)
Cara mencari F tabel : 2 sebagai angka pembilang
: 37 sebagai angka penyebut
F tabel = 2,251 jadi F hitung > F tabel atau 8,452 > 2,251 hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dan dorongan orang tua terhadap prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama Ciputat Tangerang Banten.
2. Instrumen Data
karena penelitian ini merupakan korelasi multivariat (korelasi ganda), maka penulis melakukan interprestasi terhadap hasil penelitian di atas, dengan menggunakan tiga macam cara, yaitu :
a. Interprestasi secara sederhana
Dari penelitian rx 1 y diperoleh angka indeks korelasi 0,006. Apabila dilihat dari besarnya rx 1 y yang diperoleh ternyata terletak antara 0,00 E 0,20. Dengan demikian secara sederhana dapat penulis berikan interpretasi terhadap rx 1 y tersebut, yaitu bahwa korelasi antara variabel tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas II SMK Triguna utama ciputat tangerang adalah korelasi positif yang tergolong sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi tersebut diabaikan.
Adapun dari perhitungan rx 2 y diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,564. Apabila dilihat dari besarnya rx 2 y yang diperoleh ternyata terletak antara 0,40 E 0,70. Dengan demikian secara sederhana dapat penulis berikan interpretasi terhadap rx 2 y tersebut, yaitu bahwa korelasi antara variabel dorongan orang tua dengan prestasi Adapun dari perhitungan rx 2 y diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,564. Apabila dilihat dari besarnya rx 2 y yang diperoleh ternyata terletak antara 0,40 E 0,70. Dengan demikian secara sederhana dapat penulis berikan interpretasi terhadap rx 2 y tersebut, yaitu bahwa korelasi antara variabel dorongan orang tua dengan prestasi
Sedangkan dari perhitungan rx 1 x 2 diperoleh angka indeks korelasi sebesar 0,065. Apabila dilihat dari besarnya rx 1 x 2 yang diperoleh ternyata terletak antara 0,00 F 0,20. Dengan demikian secara sederhana dapat penulis berikan interpretasi terhadap rx 1 x 2 tersebut, yaitu bahwa korelasi antara variabel tingkat pendidikan orang tua dan dorongan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas II SMK Triguna utama ciputat tangerang adalah korelasi positif yang tergolong sangat lemah atau rendah rendah, sehingga korelasi itu diabaikan
Kemudian dari perhitungan Rx 1 x 2 y diperoleh indeks angka korelasi sebesar 0,565. Apabila dilihat dari besarnya Rx 1 x 2 y diperoleh ternyata terletak antara 0,40 F 0,70. Dengan demikian secara sederhana dapat penulis berikan interpretasi terhadap rx 1 y tersebut, yaitu bahwa korelasi antara variabel tingkat pendidikan orang tua dengan prestasi belajar siswa kelas II SMK Triguna utama ciputat tangerang adalah korelasi positif yang tergolong sedang atau cukup
b. Interpretasi dengan berkonsultasi pada tabel nilai G r H product moment
Langkah pertama yang harus ditempuh adalah terlebih dahulu mencari df (degree of freedom) atau derajat kebebasan, dengan rumus df = N F nr. Responden yang diteliti yakni sebanyak 40 orang, dengan demikian N = 40. Variabel yang penulis cari korelasinya adalah variabel X dan Y, jadi nr = 2. Dengan mudah dapat
diperoleh df-nya yaitu df = 40 F 2 = 38.
Setelah diketahui df = 38 kemudian berkonsultari pada tabel I r J product momen, maka dapat diketahui dengan df sebesar 38, diperoleh I r J product moment pada taraf signifikansi 5% = 0,3124 dan pada taraf signifikansi 1% = 0,403 Hal ini menunjukan bahwa korelasi negatif antara rx 1 y (0,006) merupakan korelasi negatif yang signifikan baik pada taraf signifikan 5% (0,006 < 0,3124) maupun pada taraf signifikansi 1% ( 0,006 < 0,403), maka dapat disimpulkan bahwasanya tingkat pendidikan orang tua tidak dapat meningkatkan prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama Ciputat tangerang Banten karena terdapat korelasi negatif yang signifikan yang tergolong sangat lemah atau sangat rendah sehingga korelasi diabaikan dianggap tidak ada korelasi antara pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar anak.
Sedangkan korelasi rx 2 y (0,564) merupakan korelasi positif yang signifikan baik pada taraf signifikan 5% (0,564 > 0,3124) maupun pada taraf signifikansi 1% (0,564 > 0,403), maka dapat disimpulkan bahwasanya dongan orang tua dapat meningkatkan prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama Ciputat tangerang Banten
Demikian halnya korelasi antara rx 1 x 2 diperoleh hasil 0,065 merupakan korelasi positif yang signifikan baik pada taraf signifikan 5% ( 0,065 < 0,3124) maupun pada taraf signifikansi 1% (0,065 < 0,403), maka dapat disimpulkan bahwasanya tingkat pendidikan dan dongan orang tua dapat meningkatkan prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama Ciputat tangerang Banten
Demikian halnya korelasi antara rx 1 x 2 y diperoleh hasil 0,565 merupakan korelasi positif yang signifikan baik pada taraf signifikan 5% ( 0,565 > 0,3124) maupun pada taraf signifikansi 1% (0,565 > 0,403), Hal ini berarti hipotesa alternatif
(Ha) diterima dan terbukti kebenarannya karena K r o L , lebih besar dari K r t K tabel dan hipotesa nihil atau hipotesa nol (Ho) ditolak kebenarannya. Maka dapat disimpulkan bahwasanya tingkat pendidikan dan dongan orang tua dapat meningkatkan prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama Ciputat tangerang Banten
b. Interpretasi dengan membandingkan antara F Hitung dengan F Tabel
Dari hasil perhitungan di atas diperoleh hasil untuk F hitung sebesar 8,452. Sedangkan F tabel yang diperoleh 2,251. Hal demikian menunjukkan bahwasannya korelasi berganda tersebut, atau korelasi antara tingkat pendidikan orang tua (X 1 ) dan dorongan orang tua (X 2 ), dengan prestasi belajar anak (Y), terdapat korelasi yang signifikan. Hal ini berarti hipotesa alternatif (Ha) diterima atau terbukti kaena F hitung lebih besar dari F tabel (8,452 > 2,251). Sedangkan hipotesa nihil atau
hipotesa nol (H 0 ) ditolak karena tidak terbukti kebenarannya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwasanya tinggi rendahnya prestasi belajar anak kelas II SMK Triguna Utama sangat dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendidikan dan dongan orang tua.