hal yang normal dan bukan sesuatu yang aneh, dan biasa dilakukan oleh orang yang memang mengalami hal seperti saat ini normalisasi
d. Terapis memberikan penguatan-penguatan terhadap hal-hal yang telah
dilakukan keluarga pada saat melakukan teknik exception agar seluruh anggota keluarga merasa bahwa apa yang mereka lakukan bukan usaha yang
sia-sia afirmasi
e. Terapis mengatakan pada keluarga bahwa anggota keluarga bisa mengatasi
masalah terlihat usaha sukses yang pernah mereka lakukan dan menguatkan anggota keluarga bahwa masalah yang mereka alami saat ini dapat diatasi
seperti yang terjadi pada keluarga lain yang juga mengalami masalah yang sama teknik restrukturisasi
f. Meminta anggota keluarga untuk mengungkapkan perubahan perilaku apa
yang akan ia lakukan sebagai usaha untuk mengatasi masalah. Ini sebagai homework yang akan dilakukan setelah pelaksanaan terapi bridging and
homework.
g. Menyebutkan homework dari setiap anggota keluarga
h. Menutup proses terapi dengan mengucapkan terima kasih kepada seluruh
anggota keluarga. i.
Menyampaikan bahwa ada pertemuan berikutnya untuk melakukan evaluasi mengenai homework yang telah disepakati bersama.
aRETURN SESSION EARS Elicit, Amplify, Reinforce, Start Again
Sesi 9 : feedback homework
a. Terapis meminta setiap anggota keluarga untuk menjelaskan mengenai
pelaksanaan homework yang telah disepakati sebelumnya. b.
Memberikan pertanyaan scalling question mengenai masalah setelah melakukan homework
Sesi 10 : EARS a. Meminta ibu untuk menjelaskan tentang perubahan-perubahan yang telah
terjadi setelah pelaksanaan intervensi elicit b. Memberikan keputusan apakah solusi yang ada dapat diterapkan terhadap
masalah yang lain yang diperoleh ketika sesi describing problem amplify c. Terapis tetap berupaya untuk memberikan kesan positif terhadap usaha-usaha
yang telah dilakukan setiap anggota keluarga reinforce d. Terapis memutuskan untuk mengakhiri pelaksanaan terapi atau diperlukan sesi
terapi selanjutnya start again e. Memastikan bahwa setiap pertanyaan di worksheet transition summary telah
mendapatkan jawaban dari partisipan.
3.10. Uji Coba Modul
Universitas Sumatera Utara
Pelaksanaan uji coba modul dilakukan pada keluarga dengan karakteristik subjek yang sama dengan subjek penelitian, adapun data keluarga yang dijadikan
untuk pelaksanaan uji coba modul adalah sebagai berikut:
Data Subjek
Suami Anak I
Anak II Anak III
Nama Inisial AR AN
ZA AA
MA Jenis Kelamin
Pr Lk
Lk Lk
Pr Usia
Kronologis 43
52 25
15 5
Suku Batak
Batak Batak
Batak Batak
Pendidikan SMP
SMA SMA
ABK TK
Pekerjaan IRT
PNS Kary.Swasta -
- Status
Isteri Suami
AK AK
AK Alamat
Padang Matinggi Rantauprapat Adapun yang menjadi tujuan pelaksanaan uji coba modul :
1. Untuk melihat kesesuaian waktu pelaksanaan per sesi
2. Untuk melihat kesesuaian pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban sesuai dengan tujuan dari teknik yang digunakan 3.
Untuk melihat kesesuaian urutan prosedur pelaksanaan dari setiap sesi 4.
Untuk melihat kesesuaian media yang digunakan Dari hasil pelaksanaan uji coba modul tersebut maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut: a.
Ada beberapa perubahan waktu pelaksanaan pada beberapa sesi yaitu pada sesi 1 penjelasan tentang program intervensi, 2 eksplorasi masalah, 3
terminasi, 4 sosializing Joining, 5 describing the problem, 6 goaling, 7 breaking, 8 ending. sedangkan pada sesi lain tidak ada perubahan waktu.
Perubahan waktu tersebut dikarenakan adanya perubahan metode yang digunakan, adanya penambahan atau pengurangan prosedur pelaksanaan.
Universitas Sumatera Utara
b. Ada beberapa bentuk pertanyaan ataupun kata-kata yang digunakan sebagai
pertanyaan dilakukan perubahan, dikarenakan partisipan kurang dapat memahami kata yang digunakan karena sulit dimengerti. Sehingga peneliti
merubah pertanyaan dengan menggunakan bahasa sehari-hari, atau dengan memberikan contoh konkret dari pertanyaan tersebut.
c. Ada perubahan prosedur pelaksanaan pada beberapa sesi hal ini karena
adanya terjadi pengulangan pertanyaan dan adanya pertanyaan yang memiliki jawaban yang dibutuhkan pada sesi selanjutnya bukan pada sesi dimana
pertanyaan tersebut awalnya dirancang. Selain itu adanya penggunaan media yang digunakan untuk mencapai tujuan tidak sesuai dan tidak mengefektifkan
waktu yang disediakan sehingga prosedur pelaksanaan tersebut dihapuskan. Untuk itu dilakukan penyusunan kembali prosedur pelaksanaan pada
beberapa sesi yaitu pada sesi 1 penjelasan program intervensi, 2 eksplorasi masalah, 3 terminasi, 4 sosializing and joining, 5 describing the problem,
dan 6 goaling. d.
Ada dua media yang tidak lagi digunakan yaitu penggunaan uang koin untuk melaksanakan teknik “lempar bola” sebagai penentu siapakah partisipan yang
diberi kesempatan untuk berbicara dan diganti dengan langsung diberikan urutan orang-orang yang akan berbicara, dimulai dari ibu, ayah kemudian
anak. Selain itu media yang dihilangkan adalah game puzzle yang pada awalnya digunakan untuk menciptakan suasana yang nyaman untuk memulai
percakapan dan diganti dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang
Universitas Sumatera Utara
umum mengenai keluarga seperti rutinitas, kesehatan, kebiasaan dan keistimewaan keluarga.
3.11. Kriteria Keberhasilan Program Intervensi
Kriteria keberhasilan dari program intervensi ini adalah terjadinya peningkatan dukungan keluarga yang dapat terlihat dari:
1. Terjadinya peningkatan total skor skala ISEL nilai pretest dan nilai postest
2. Terjadinya perubahan perilaku ibu, ayah, dan saudara dalam mengasuh anak
down syndrome yang dilihat dari hasil observasi dan wawancara.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Analisis Data Kelompok
Berikut ini adalah rekapitulasi skor ISEL adaptation kedua subjek penelitan. Tabel 4.1. ; Rekapitulasi skor ISEL adaptation pada kedua subjek penelitian
Dimensi Subjek 1
Subjek 2 Pretest Postes
t Peningkata
n pretest postest
Peningkata n
Tangible Support 16
30 14
13 29
16 Appraisal Support
14 27
13 14
23 9
Self Esteem Support
9 16
7 9
15 6
Belonging Support
8 19
11 13
19 6
Skor 47
92 45
49 86
37 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada perbedaan tingkat dukungan
sosial pada kedua subjek antara sebelum diberikan intervensi dan setelah intervensi. Seperti yang terlihat pada tabel grafik dibawah :
Grafik 4.1. : Perbedaan skor pretest dan posttest pada kedua subjek Hal ini menunjukkan bahwa program intervensi memiliki pengaruh dan
juga mampu meningkatkan dukungan sosial keluarga. Dimana pada subjek 1 pada saat pretest nilai skala ISEL berada pada kategori rendah 47 dan pada saat pos
20 40
60 80
100
subjek 1 subjek 2
pre test post test
Universitas Sumatera Utara