mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis. Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi dasar yang saling berkaitan. Dari unsur diatas
dapat disimpulkan bahwa teori pada dasarnya merupakan konseptualisasi atau penjelasan logis tentang suatu fenomena. Bentuknya merupakan pernyataan-
pernyataan yang berupa kesimpulan tentang suatu fenomena. Teori merupakan serangkaian asumsi, konsepsi, konstruksi, defenisi, dan
proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep Singarimbun, 1989:37.
Kerangka teori adalah bagian dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel
atau pokok masalah yang ada dalam penelitian Arikunto, 2002:92. Sebagai landasan berfikir dalam menyelesaikan atau memecahkan masalah
yang ada, perlu adanya pedoman teoritis yang dapt membantu dan sebagai bahan referensi dalam penelitian. Kerangka teori ini diharapkan memberikan
pemahaman yang jelas dan tepat bagi peneliti dalam memahami masalah yang diteliti.
1.6.1 Pengertian Peranan
Peran Menurut Horton dan Hunt 1993, peran role adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status. Berbagai peran yang
tergabung dan terkait pada satu status ini oleh Merton 1968 dinamakan perangkat peran role set. Dalam kerangka besar, organisasi masyarakat, atau
yang disebut sebagai struktur sosial, ditentukan oleh hakekat nature dari peran- peran ini, hubungan antara peran-peran tersebut, serta distribusi sumberdaya yang
Universitas Sumatera Utara
langka di antara orang-orang yang memainkannya. Masyarakat yang berbeda merumuskan, mengorganisasikan, dan memberi imbalan reward terhadap
aktivitas-aktivitas mereka dengan cara yang berbeda, sehingga setiap masyarakat memiliki struktur sosial yang berbeda pula. Bila yang diartikan dengan peran
adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang dalam suatu status tertentu, maka perilaku peran adalah perilaku yang sesungguhnya dari orang yang melakukan
peran tersebut. Perilaku peran mungkin berbeda dari perilaku yang diharapkan karena beberapa alasan.
Sedangkan, Abu Ahmadi 1982 mendefinisikan peran sebagai suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya individu harus bersikap dan
berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan status dan fungsi sosialnya.
1.6.2 Organisasi Pemerintahan
Dalam memberikan pengertian atau defenisi mengenai organisasi oleh para ahli manajemen, terdapat berbagai pendekatan yang dilakukan serta
pemikiran yang berlainan mengenai persoalan organisasi. Beberapa ahli manajemen memberikan defenisi organisasi sebagai berikut :
Menurut Siagian 1989 : 35, organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang berkerjasama untuk mencapai tujuan bersama
dan terikat secara formal dalam satu ikatan hierarki dimana selalu terdapat hubungan antara seseorang atau kelompok orang yang disebut pimpinan dan
seorang atau sekelompok orang yang disebut bawahan. Menurut James D. Mooney Syafiie, 2003 : 133 “Organization is the
form of every human association for the attainment of common purpose”
Universitas Sumatera Utara
organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dari defenisi-defenisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
defenisi organisasi adalah sebagai berikut : 1.
Organisasi merupakan wadah atau tempat terselenggaranya administrasi 2.
Didalam organisasi terjadi hubungan antar individu maupun kelompok, baik dalam organisasi itu sendiri maupun di luar organisasi.
3. Terjadi kerja sama dan pembagian tugas dalam organisasi tersebut.
4. Berlangsung proses aktivitas berdasarkan kinerja masing-masing
Pada dasarnya, organisasi tidak dapat berdiri sendiri, melainkan saling kait mengait dan merupakan satu kesatuan. Disini organisasi merupakan suatu wadah
atau tempat menjalin kerja sama diantara pelaksananya atau juga sebagai sistem kerja sama, sistem hubungan dan sistem sosial. Dalam defenisi ini organisasi
merupakan satu sistem, yang berarti adanya kesatuan dari berbagai faktor manusia yang membentuk organisasi tersebut maupun faktor pendukung, seperti
kemampuan bekerja, kemampuan untuk mempengaruhi orang lain, dan kemampuan untuk melaksanakan azas-azas organisasi.
Semua organisasi, baik formal maupun informal disatukan dan dipertahankan kesatuannya oleh kelompok yang melihat bahwa ada manfaat untuk
bekerja sama ke arah sasaran yang sama. Jadi elemen yang sangat mendasar dalam organisasi apapun adalah “sasaran atau tujuan”. Tanpa adanya suatu
sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, maka tidak ada organisasi yang dapat bertahan. Secara umum organisasi sebagai rangkaian kerja sama antar manusia
dapat dibedakan atas organisasi sektor publikpemerintahan dan organisasi sektor swasta, dengan perbedaan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.1 Perbedaan Organisasi Pemerintahan dengan Organisasi Swasta
No. Perbedaan Organisasi
Pemerintahan Organisasi Swasta
1. Tujuan organisasi
Non provite motive Provite motive
2. Sumber
pendanaan Pajak, retribusi, utang, obligasi, laba BUMN
BUMD, penjualan asset negara dan pendapat lain
yang sah a. Pembiayaan
internal, yaitu : modal sendiri, laba
ditahan, penjualan aktiva
b. Pembiayaan eksternal,
yaitu : utang bank,obligasi,
penerbitan saham
3. Pertanggungjawaban Kepada
publik masyarakata dan
parlemen DPRDPRD Kepada pemegang
saham dan kreditur
4. Struktur Organisasi
Birokratis, kaku dan hierarki
Fleksibel, datar, piramid, lintas
fungsional
5. Karakteristik
Anggaran Terbuka untuk public
Tertutup untuk
public 6.
Sistem Akuntansi Cash accounting
Accrual accounting 7. Kriteria
keberhasilan Ekonomis, efesiensi dan
efektivitas Laba
8. Kecebdrungan Sifat
Organisasi Politis Organisasi bisnis
9. Dasar Operasional
Di luar mekanisme pasar Berdasarkan
mekanisme pasar Sumber : Mahsun, 2006 : 16
Area sektor pemerintahan dan area sektor swasta di dalam organisasi membedakan dua bentuk kerjasama manusia secara umum. Khususnya pada
penelitian ini organisasi yang dilihat adalah organisasi pemerintahan, yaitu Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Koperasi Kabupaten Serdang Bedagai yang memiliki
tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang
Universitas Sumatera Utara
pengkoperasian pengUsaha Mikro Kecil Menengah serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya termasuk juga dalam upaya
pengembangan UMKM.
1.6.3 Manajemen Organisasi