spiritualitas, individu menemukan tujuan, makna, kekuatan, dan bimbingan dalam perjalanan hidup.
1.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Spiritualitas
Menurut Taylor, et al 1997, ada beberapa faktor yang mempengaruhi spiritualitas seseorang yaitu
1.4.1 Perkembangan
Setiap individu memiliki bentuk pemenuhan spiritualitas yang berbeda- beda sesuai dengan usia, jenis kelamin, agama, dan kepribadian individu.
Spiritualitas merupakan bagian dari kehidupan manusia dan berhubungan dengan proses perubahan dan perkembangan pada manusia. Semakin bertambah usia,
individu akan memeriksa dan membenarkan keyakinan spiritualitasnya Taylor, et al, 1997. Menurut Westerhoff’s 1976 dalam Kozier, et al, 1995, perkembangan
spiritualitas berdasarkan usia terdiri dari yaitu : 1.
Pada masa anak-anak, spiritualitas pada masa ini belum bermakna pada dirinya. Spiritualitas didasarkan pada perilaku yang didapat yaitu melalui interaksi
dengan orang lain seperti keluarga. Pada masa ini, anak-anak belum mempunyai pemahaman salah atau benar. Kepercayaan atau keyakinan mengikuti ritual atau
meniru orang lain. 2.
Pada masa remaja, spiritualitas pada masa ini sudah mulai pada keinginan akan pencapaian kebutuhan spiritualitas seperti keinginan melalui
berdoa kepada penciptaNya, yang berarti sudah mulai membutuhkan pertolongan melalui keyakinan atau kepercayaan. Bila pemenuhan kebutuhan spiritualitas
tidak terpenuhi, akan menimbulkan kekecewaan.
Universitas Sumatera Utara
3. Pada masa dewasa awal, spiritualitas pada masa ini adanya pencarian
kepercayaan diri, diawali dengan proses pernyataan akan keyakinan atau kepercayaan yang dikaitkan secara kognitif sebagai bentuk yang tepat untuk
mempercayainya. Pada masa ini, pemikiran sudah bersifat rasional. Segala pertanyaan tentang kepercayaan harus dapat dijawab dan timbul perasaan akan
penghargaan terhadap kepercayaan. 4.
Pada masa dewasa pertengahan dan lansia, spiritualitas pada masa ini yaitu semakin kuatnya kepercayaan diri yang dipertahankan walaupun
menghadapi perbedaan keyakinan yang lain dan lebih mengerti akan kepercayaan dirinya. Perkembangan spiritualitas pada tahap ini lebih matang sehingga
membuat individu mampu untuk mengatasi masalah dan menghadapi kenyataan.
1.4.2 Budaya
Setiap budaya memiliki bentuk pemenuhan spiritualitas yang berbeda-beda. Budaya dan spiritualitas menjadi dasar seseorang dalam melakukan sesuatu dan
menjalani cobaan atau masalah dalam hidup dengan seimbang Taylor, et al, 1997.
Pada umumnya seseorang akan mengikuti budaya dan spiritualitas yang dianut oleh keluarga. Individu belajar tentang nilai moral serta spiritualitas dari
hubungan keluarga. Apapun tradisi dan sistem kepercayaan yang dianut individu, pengalaman spiritualitas merupakan hal yang unik bagi setiap individu Hamid,
1999.
1.4.3 Keluarga