Grafik 10 Faktor geometri partikel yang berpengaruh terhadap MOE papan partikel.
Haygreen dan Bowyer 1996 menyatakan bahwa selain kerapatan dan kadar perekat, geometri partikel merupakan ciri utama yang menentukan sifat-
sifat papan yang dihasilkan. Papan partikel sekam padi yang sudah memenuhi standar JIS A 5908 :
2003 yaitu 20400 kgcm
2
diantaranya papan partikel dengan perlakuan perendaman dingin 20 mesh, 40 mesh, dan 60 mesh dan papan partikel dengan
perlakuan perendaman panas 20 mesh dan 40 mesh.
4.2.2 Keteguhan patah Modulus of rupture, MOR
MOR Modulus of rupture merupakan kemampuan papan menahan beban
hingga batas maksimum keteguhan patah. Hasil pengujian keteguhan patah dapat dilihat pada Gambar 10 dan Lampiran 4.
MOE papan partikel
10000 20000
30000 40000
geometri partikel M
O E
k g
c m
2
rataan MOE kgcm2
35503.63 29770.63
20840.6 20 mesh
40 mesh 60 mesh
MOR papan partikel
113.45 99.80
65.90 93.98
69.09 54.82
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00
D20 D40
D60 P20
P40 P60
perendaman dan geometri partikel M
O R
k g
c m
2
JIS A 5908 82 kgcm
2
Gambar 10 Histogram keteguhan patah MOR papan partikel.
Keterangan : D = perendaman dingin P = perendaman panas
Nilai MOR yang diperoleh berkisar antara 54,82 kgcm
2
-113,45 kgcm
2
. Nilai MOR terendah pada papan partikel 60 mesh yang diberikan perlakuan
perendaman panas sedangkan tertinggi pada papan partikel 20 mesh yang diberikan perlakuan perendaman dingin.
Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh dari perendaman dan geometri partikel terhadap sifat keteguhan papan partikel dapat dilihat pada Tabel 11 dan
hasil uji jarak Tukey pada Lampiran 14. Tabel 11. Analisis keragaman MOR papan partikel
Sumber Keragaman Db
Jumlah Kuadrat
Kuadrat Tengah
Nilai F
Pr F perendaman
1 1876.393800 1876.393800 5.95
0.0312 geometri
2 5662.634033 2831.317017 8.97 0.0041
perendamangeometri 2
290.837033 145.418517
0.46 0.6415
Keterangan : = nyata, = sangat nyata
Hasil analisis keragaman diatas dapat dikatakan bahwa perendaman dan geometri partikel berpengaruh nyata terhadap MOR papan partikel sekam padi.
Berdasarkan hasil uji Tukey, papan partikel dengan perendaman dingin memiliki nilai MOR yang lebih tinggi dibandingkan papan partikel dengan perendaman
panas. Jika dilihat dari geometri partikel, partikel 20 mesh, 40 mesh, dan 60 mesh saling berbeda nyata terhadap MOR papan partikel. Akan tetapi MOR dengan
partikel 20 mesh lebih besar dibandingkan 40 mesh dan 60 mesh. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 11 dan Grafik 12. Dengan demikian, perendaman dan geometri
partikel yang optimal untuk respon MOR papan partikel adalah perendaman dingin dan partikel 20 mesh. Semakin kecil ukuran partikel maka keteguhan
patahnya semakin rendah.
Grafik 11 Faktor perendaman yang berpengaruh terhadap MOR papan partikel.
Grafik 12 Faktor geometri partikel yang berpengaruh terhadap MOR papan partikel.
Penelitian Setiawan 2008 menghasilkan MOR papan partikel tanpa perlakuan pendahuluan berkisar antara 13,31 kgcm
2
-45,20 kgcm
2
, sedangkan penelitian Hasni 2008 menghasilkan MOR papan partikel dari limbah plastik
daur ulang polypropylene dengan sekam padi yang sebelumnya diberikan perlakuan perendaman panas sebesar 70-109 kgcm
2
. Faktor yang mempengaruhi nilai MOR papan partikel adalah berat jenis kayu, geometri partikel, kadar
perekat, kadar air lapik, prosedur kempa Koch 1972 diacu dalam Fajarwati 2009. Maloney 1993 menyatakan bahwa nilai MOR dipengaruhi oleh
kandungan dan jenis perekat yang digunakan, daya ikat perekat, dan ukuran partikel.
Pada penelitian ini, ada beberapa papan partikel yang sudah memenuhi standar JIS A 5908 : 2003 yaitu minimal 82 kgcm
2
diantaranya papan partikel 20
MOR papan partikel
50 100
perendaman M
O R
k g
c m
2
rataan MOR kgcm2
93.05 72.63
Dingin Panas
MOR papan partikel
50 100
150
gemetri partikel M
O R
k g
c m
2
rataan MOR kgcm2
103.72 84.45
60.36 20 mesh
40 mesh 60 mesh
mesh dan 40 mesh yang diberikan perlakuan perendaman dingin dan papan partikel 20 mesh yang diberikan perlakuan perendaman panas.
4.2.3 Internal bond