Analisis Regresi Linier Berganda Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia

alpha dengan menggunakan metode uji statistik cronbach alpha α. Nilai alpha yang didapatkan kemudian dibandingkan dengan nilai batas reliabilitas minimum, yaitu 0,6 dan jika nilai uji koefisien reliabilitas diatas 0,6 maka item-item tersebut dapat dipercaya keandalannya Ghozali 2006; 42.

3.8. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi menurut Ghozali 2002; 42 adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel independen dengan suatu persamaan. Regresi linier berganda digunakan untuk menjelaskan analisis faktor teknikal dan faktor fundamental pengaruhnya terhadap pengambilan keputusan pada trading forex. Rumus untuk persamaan regresi linier berganda yang mempunyai dua variabel bebas adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan: Y = Variabel Pengambilan Keputusan a = Konstanta X1 = Variabel Faktor Teknikal X2 = Variabel Faktor Fundamental b1 = Koefisien regresi parsial yang mengukur besaran perubahan variable terikat Y sehubungan dengan perubahan variabel bebas X1 dengan asumsi X2 konstan b2 = Koefisien regresi parsial yang mengukur besaran perubahan variabel terikat Y sehubungan dengan perubahan variabel bebas X2 dengan asumsi X1 konstan e = variabel pengganggu

3.9. Uji Asumsi Klasik

Beberapa asumsi klasik yang harus dipenuhi untuk suatu hasil estimasi regresi linier agar hasil tersebut baik dan efisien.

3.9.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu memiliki distribusi normal serta untuk menghindari bias dalam model regresi. Untuk mendeteksi menggunakan analisis grafik dan yang lebih handal lagi dengan melihat normal probability plot, dimana: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.9.2. Uji Multikolinieritas

Di dalam persamaan regresi tidak boleh terjadi multikolinieritas, maksudnya tidak boleh ada korelasi atau hubungan yang sempurna antara variabel bebas yang membentuk persamaan tersebut. Jika pada model persamaan tersebut terjadi gejala multikolinieritas itu berarti sesama variabel bebasnya terjadi korelasi. Untuk mendeteksi gejala multikolinieritas adalah sebagai berikut: 1. Model dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas jika nilai Variance Inflation Factor VIF 10. 2. Model dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas jika nilai korelasi antar variabel independennya 0.5.

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini bertujuan apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah Homoskedastisitas atau tidak ada Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini menguji ada tidaknya Heteroskedastisitas dengan Uji Park. Untuk menganalisis heteroskedastisitas adalah sebagai berikut: Model dikatakan tidak mengalami gejala heteroskedastisitas jika nilai signifikansi 0.05.

3.10. Uji Kesesuaian Test of Goodness of Fit

3.10.1. Uji Koefisien determinasi regresi R

2 Uji Koefisien determinasi digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang diteliti secara bersama-sama mampu memberi penjelasan terhadap variabel dependen. Besarnya nilai koefisien determinasi berkisar antara 0 sampai dengan 1 0

3.10.2. Uji Signifikan parsial t tes

R 2 1. Uji signifikansi individual uji t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Ghozali 2006; 84, uji t dilakukan dengan tahap sebagai berikut: 1. Merumuskan hipotesis statistic Ho : b1 = 0 Berarti variabel-variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. H1 : b1 ≠ 0 Berarti variabel-variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Menentukan kriteria pengujian Sig.t α, Ho diterima Sig.t α, Ho ditolak Dengan jumlah data sampel sebanyak 50, maka dapat ditentukan nilai t tabelt α2 dengan taraf signifikansiα 0,05. Sesuai dengan t tabel dimana α2 = 0,052 = 0,025 df = jumlah data – 2 = 50 – 2 = 48 maka nilai t tabel adalah 2,011.

3.10.3. Uji F Statistik

Uji signifikansi simultan uji F dilakukan dengan tujuan signifikansi pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama. Ghozali 2006; 84, tahapan yang dilakukan dalam pengujian hipotesis dengan uji F adalah: 1. Merumuskan hipotesis statistik Ho : b1 = b2 = 0 Berarti variabel-variabel independen secara bersama-sama tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen H1 : b1 ≠ b2 ≠ 0 Berarti variabel-variabel independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 2. Menentukan kriteria pengujian Sig.F α, Ho diterima Sig.F α, Ho ditolak Dengan jumlah data sampel sebanyak 50, jumlah kelompok data sebanyak 3, maka dapat ditentukan nilai F tabel dengan taraf signifikansi 0,05. Cara menentukan F tabel yaitu melihat titik pertemuan Df1 dan Df2. Df1 = jumlah kelompok data – 1 = 3 – 1 = 2 Df2 = jumlah data – jumlah kelompok data = 50 – 3 = 47 Sesuai dengan Tabel F dengan taraf signifikansi 0,05, Df1 = 2 dan Df2 = 47 maka nilai F tabel adalah 3,195. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1. Profil Perusahaan

Inter Pan Pasifik Futures merupakan bagian dari Inter Pan Group yang dikenal dengan berbagai aktifitas bisnis seperti jasa keuangan, developer, manufaktur, dan perdagangan internasional sejak tahun 1989. Sejak berdirinya Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi BAPPEBTI, PT Inter Pan Pasifik Futures telah mendapat izin resmi dengan nomor izin 427BAPPEBTISIVII2004. PT Inter Pan Pasifik Futures juga merupakan anggota dari Bursa Berjangka Jakarta BBJ dengan nomor izin SPAB-056BBJ1203, dan juga anggota dari PT Kliring Berjangka Indonesia KBI dengan nomor izin 27AK-KBIIX2004. Komitmen PT Inter Pan Pasifik Futures kepada mitra bisnis yaitu dengan motto “Your No.1 Investment Partner” agar dapat memberi nasabah manfaat investasi yang terbaik, kami juga menyediakan wakil pialang yang profesional dan berpengalaman di pasar saham, mata uang dan komoditi dunia.

4.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Melihat pesatnya perkembangan industri keuangan baik di dunia maupun di Indonesia, dan tersedianya dukungan teknologi yang semakin lama semakin canggih yang diyakini bahwa industri pialang akan semakin merajai pasar industri keuangan. Dengan visi yang sangat jelas, PT Inter Pan Pasifik Futures termotivasi untuk menjadi salah satu pialang profesional berskala nasional di bidang industri keuangan yang terdepan. Dengan pengalaman sebagai pialang besar yang profesional selama 24 tahun mengarungi dunia industri keuangan, PT Inter Pan Pasifik Futures mencanangkan misi untuk melayani para nasabah kami lebih baik dan lebih dekat, dengan mendirikan lebih banyak kantor cabang di berbagai kota di seluruh Indonesia yang pada saat ini telah berjumlah 28 cabang; dan menjadi mitra terdepan dalam melayani kepentingan para nasabah kami dalam industri pialang berjangka sesuai dengan motto “Your No.1 Investment Partner”.

4.1.3. Lambang Perusahaan

Gambar 4.1 Lambang PT Inter Pan Pasifik Futures Lambang perusahaan tersebut di atas merupakan singkatan dari nama perusahaan yaitu i merupakan singkatan dari Inter, p merupakan singkatan dari Pan dan p yang ke dua merupakan singkatan dari Pasifik. Jadi lambang tersebut merupakan singkatan dari Inter Pan Pasifik. Perusahaan tersebut terdaftar menjadi salah satu perusahaan perseroan terbatas sehingga perusahaan tersebut adalah sebuah PT. Warna lambang adalah warna keemasan dimana warna ini memiliki arti bahwa perusahaan PT Inter Pan Pasifik bergerak dibidang saham, mata uang dan emas. PT Inter Pan Pasifik merupakan perusahaan yang bergerak dibidang futures. Oleh sebab itu perusahaan tersebut memiliki nama PT Inter Pan Pasifik Futures.

4.1.4. Gambaran Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah para trader yang sedang bekerja pada perusahaan PT Inter Pan Pasifik Futures Medan. Adapun sampel objek dalam penelitian ini adalah para trader yang masih aktif bekerja di perusahaan PT Inter Pan Pasifik Futures Medan. Agar penelitian ini sesuai dengan tujuan, maka disebarkan kuessioner kepada 50 orang, kemudian akan diketahui data responden berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lama bekerja.

4.2. Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia

Karakteristik perbandingan jenis kelamin dilakukan untuk mengetahui seberapa banyak jumlah pria dan wanita yang bekerja pada PT Inter Pan Pasifik Futures dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Adapun karakteristik penelitian yang di analisis meliputi jenis kelamin dan usia dijelaskan sebagai berikut: Tabel 4.1 Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Usia Total 15 - 20 thn 21 - 30 thn 30 thn JenisKelamin Pria Count 5 22 2 29 of Total 10.0 44.0 4.0 58.0 Wanita Count 1 20 21 of Total 2.0 40.0 .0 42.0 Total Count 6 42 2 50 of Total 12.0 84.0 4.0 100.0 Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa hasil yang diperoleh dari pengolahan data yang diberikan kepada 50 orang responden menunjukkan bahwa jumlah trader yang bekerja pada PT Inter Pan Pasifik Futures menurut jenis kelamin dan usia, maka didapatkan jumlah pria lebih banyak dibandingkan jumlah wanita. Dapat dilihat pada kisaran usia 15 – 20 tahun jumlah pria sebanyak 5 orang 10 dan jumlah wanita sebanyak 1 orang 2. Pada kisaran usia 21 – 30 tahun jumlah pria sebanyak 22 orang 44 dan jumlah wanita sebanyak 22 orang 40. Pada kisaran 30 tahun jumlah pria sebanyak 2 orang 4 dan jumlah wanita sebanyak 2 orang 4. Adapun yang mendominasi yaitu trader yang berumur antara 21 – 30 tahun dimana jumlah pria sebanyak 22 orang 44 dan wanita sebanyak 20 orang 40 . Dibawah ini disajikan grafik karakteristik berdasarkan jenis kelamin dan usia: Gambar 4.2 Grafik Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa jumlah trader pada PT Inter Pan Pasifik Futures lebih banyak kaum pria dan lebih banyak pada kaum muda yaitu kisaran usia 21 – 30 tahun. Maka dari itu PT Inter Pan Pasifik Futures memiliki prospek yang cerah karena memiliki trader-trader yang masih muda dan energik.

4.3. Karakteristik Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan