12
Gambar 4. Bagan alir desain rangka penebar pupuk
3.3.1. Identifikasi masalah
Pada  tahap  ini  dikumpulkan  berbagai  informasi  yang  dibutuhkan  dalam perancangan. Data lapangan yang dikumpulkan  berupa:
a. Karakteristik  budidaya  padi  di  lokasi  menyangkut  metode  pengolahan  tanah,
penanaman, pemupukan. Jenis dan karakteristik teknik dari tanah, benih padi dan pupuk yang digunakan.
b. Ketersedian sumber tenaga penggerak kualitas dan kuantitas, karakteristik teknik dan
kemampuan  transplanter  Yanmar  RR55,  serta  kapasitas  menumpu  beban  tarik  dari transplanter Yanmar RR55.
c. Posisi dan karakteristik sistem penggandengan pada transplanter Yanmar RR55.
3.3.2. Perumusan dan Penyempurnaan Ide
Pada tahap ini dilakukan analisis permasalahan yang ada kemudian mengumpulkan ide-ide  pemecahan  masalah  dengan  mempertimbangkan  berbagai  aspek  seperti  kondisi
lapangan,  sifat  fisik  dan mekanik  tanah,  karakteristik dari tanaman  padi,  bahan  pupuk  yang digunakan,  karakteristik  teknik  dan  kemampuan  transplanter  Yanmar  RR55.  Setelah
dilakukan  perumusan,  pada  tahap  ini  dihasilkan  beberapa  konsep  rancangan  fungsional maupun  struktural  dari  rangka  pemupuk  yang  potensial  untuk  dikembangkan  dilengkapi
13
dengan gambar  sketsa,  prasyarat  dan  sistem  yang  mendukung  efektifitas  operasional alat  di lapangan.  Konsep  yang  akan  digunakan  merupakan  inovasi  dari  penelitian  yang  telah
dilakukan oleh Tim TMBP selama ini. Konsep-konsep  perancangan  yang  diajukan  merupakan  alternatif  dari  beberapa
bentuk  rangka  untuk  menahan  hopper  pupuk  dan  menggandengkannya  ke  sistem penggandeng transplanter.
3.3.3. Desain Fungsional
Fungsi utama dari unit yang dirancang adalah menggandeng unit pemupuk dengan transplanter yang telah dicopot unit penanamnya. Adapun penguraian fungsi utama menjadi
sub-sub fungsi disajikan pada Gambar 5.
Gambar 5. Skema fungsi rangka unit penebar pupuk Komponen yang digunakan pada rangka unit penebar pupuk dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Tabel fungsi dari rangka unit penebar pupuk
No.  Fungsi Sub Fungsi
Komponen 1.
Fungsi tempat dudukan hopper pupuk
Menahan beban hopper yang diisi pupuk   Baja siku Dudukan  hopper
Baja plat
2. Fungsi menggandeng  rangka ke
transplanter Menyambungkan rangka dengan three
point hitch Baja poros
Menyambung titik gandeng  rangka dengan transplanter
Three point hitch
Mengatur ketinggian Baja poros,
hidrolik
3.
Fungsi  membawa pupuk Menempatkan pupuk
hopper Menyalurkan pupuk ke metering device
3.3.4. Desain Struktural
Desain  mesin  pemupuk  variable  rate  untuk  budidaya  padi  secara  struktural dilakukan  dengan  memodifikasi  implemen  transplanter  dengan  mencopot  bagian  tersebut
14
dan  menggantinya  dengan  unit  pemupuk.  Modifikasi  implemen  dan  desain  struktural    dari rangka utama pemupuk seperti dijelaskan berikut ini.
Hopper.  Wadah  pupuk  ini  terbuat  dari  bahan  akrilik  dengan  tebal  5  mm,  akrilik
merupakan bahan yang kuat dan tahan karat. Desain hopper berdasarkan sudut curah pupuk yang akan digunakan agar pupuk dapat meluncur dengan baik. Pupuk yang akan digunakan
yaitu urea, TSP, dan KCl dengan sudut curah  31
o
– 35
o
sehingga sudut kemiringan hopper dirancang sekitar 45
o
Gambar 6. Dimensi dan ukuran hopper Azis 2011
Rangka  alat .  Rangka  utama  pemupuk  dipasang  di  bagian  belakang  transplanter
Yanmar  RR55  dengan  mencopot  inplemen  transplanter  dan  menggantinya  dengan  unit pemupuk.  Pada  bagian  ujung  depan  rangka  utama  dihubungkan  pada  titik  gandeng.  Skema
penempatan unit di transplanter disajikan pada gambar 7.
Gambar 7. Skema penempatan unit pada transplanter Rangka  utama  direncanakan  dibuat  menggunakan  besi  siku  dengan  ukuran  yang
mampu menahan beban dari hopper pupuk dan isinya dihitung. Rangka utama diharapkan mampu menopang seluruh beban unit pemupuk hopper beserta isinya. Pada bagian rangka
yang menopang hopper dibuat mekanisme untuk mengatur letak hopper. Desain awal rangka unit penebar pupuk disajikan pada Gambar 8.
15
Gambar 9. Rangka unit penebar pupuk Tiga  titik  gandeng terdiri  dari  lower  link  dan top link.  Lower  link  dihubungkan  ke
hidrolik  transplanter  untuk  digunakan  mengatur  ketinggian  implemen.  Dimensi  yang digunakan  akan  ditentukan  dengan  merancang  berdasarkan  posisi  dan  karakteristik  dari
sistem  penggandengan  pada  transplanter  Yanmar  RR55.  Analisis  yang  dilakukan  adalah penentuan posisi dan berat maksimum transplanter Yanmar RR55.
Penentuan posisi dan berat maksimum transplanter Yanmar RR55 dilakukan dengan mengukur gaya vertikal ke bawah yang dihasilkan oleh roda depan Yanmar RR55 dan gaya
vertikal  ke  bawah  yang  dihasilkan  oleh  roda  belakang  Yanmar  RR55.  Dengan  mengetahui kedua  gaya  tersebut,  dapat  ditentukan  centroid  atau  titik  berat  dari  Yanmar  RR55.  Skema
penentuan titik berat Yanmar RR55 disajikan pada Gambar 9.
Gambar 10. Skema penentuan titik berat Yanmar RR55 1.1
Di mana: Lr = jarak titik berat transplanter ke titik pusat roda belakang
Lp = jarak titik berat transplanter ke titik pusat roda depan Ff = Gaya vertikal  roda depan
Fr = Gaya vertikal di roda belakang Setelah  ditentukan  titik  berat  dari  transplanter  Yanmar  RR55  dapat  ditentukan
panjang  lengan  titik  gandeng  L2  dan  beban  maksimum  W  yang  dapat  ditumpu  oleh
16
transplanter  melalui  analisis  keseimbangan  momen  di  titik  tumpu  roda  belakang.  Skema penentuan bobot maksimum dapat dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10. Skema penentuan bobot maksimum 1.2
Di mana: Lr = jarak titik berat transplanter ke titik gandeng
Lp = panjang lengan titik gandeng Wp = beban implement
Wt = bobot transplanter Rangka utama dibuat dengan ukuran 30 x 125 cm untuk memegang 4 unit variable
rate granular fertilizer applicator dengan ukuran 30 cm x 30 cm dengan sela setiap dua unit
hopper sebesar 3 cm. Rangka bagian bawah yang digunakan untuk menahan beban  variable rate  granular  fertilizer  applicator  terbuat  dari  besi  siku,  dan  pada  bagian  tengah  rangka,
ditarik dengan kawat baja untuk membagi dua beban, sehingga momen yang muncul akibat beban dapat diperkecil.
Gambar 11. Rangka wadah hopper Bahan yang digunakan untuk rangka bawah yang menopang beban adalah baja karbon
berbentuk siku, untuk menghitung momen yang terjadi  digunakan persamaan :
17
2.1 Di mana :
a
= nilai kekuatan lentur bahan yang diperbolehkan kgfmm
2
M = Momen yang terjadi pada tangkai kgf mm c  = Titik tengah bahan mm
l
m
= Inersia bahan mm
4
Bentuk momen yang terjadi pada rangka dapat digambarkan sebagai berikut,
Gambar 12. Momen rangka bawah Sehingga ;
M = F
1
L
1
+F
2
L
2
2.2 Setiap unit variable rate granular fertilizer applicator mampu menampung hingga 30
kgf ditambah dengan beban dari hopper 5 kgf, sehingga total F
1
= 35 kgf, dan  F
2
= F
1
, L
1
= 450 mm dan L
2
= 150 mm.  dengan menggunakan persamaan 2.2, diperoleh M = 21000 kgf mm.
Diasumsikan  bagian  dari  rangka  penebar  pupuk  yang  paling  kritis  menumpu  beban hopper  adalah  bagian  depan  dari  dudukan  hopper  yang  diberi  tanda  lingkaran  merah  pada
Gambar  13.
18
Gambar 13. Skema momen rangka bawah Bahan yang digunakan adalah baja karbon  berbentuk siku sama kaki, sehingga dapat
digambarkan sebagai berikut.
Gambar 14. Penampang baja siku Sehingga :
3.1
3.2 3.3
3.4 3.5
3.6
19
Di mana : a
= dimensi sisi kaki baja siku terluar yang sejajar sumbu geometris X mm b  = dimensi sisi kaki baja siku terluar yang sejajar sumbu geometris Y mm
t  = tebal baja siku mm Xs
=  jarak  dari  sisi  kaki  terluar  baja  siku  sisi kaki  yang    sumbu  geometris  X  ke  pusat berat penampang besi siku mm
Ys =  jarak  dari  sisi kaki  terluar  baja  siku  sisi kaki  yang    sumbu  geometris  Y  ke  pusat
berat penampang besi siku mm Baja siku yang digunakan adalah baja siku sama kaki, sehingga dapat diasumsikan a =
b  =  L.  Baja  siku  yang  digunakan  diasumsikan  memiliki  profil  ketebalan  t  =  340L.  Apabila ukuran L dari baja siku yang digunakan adalah 40 mm, maka dengan menggunakan persamaan
diatas dapat dihitung momen inertia maksimum untuk bahan tersebut adalah 0.09 x 10
6
mm
4
. Momen  inersia  tersebut  dimasukkan  ke  dalam  persamaan  2.1  dan  diperoleh
= 2.613  kgfmm
2
.  Momen  tersebut  lebih  kecil  dari  kekuatan  lentur  yang  diizinkan  untuk  baja karbon S30C sebesar 48 kgfmm
2
, sehingga baja siku dengan ukuran L = 40 mm dipilih untuk rangka unit penebar pupuk.
Pengatur ketinggian berasal dari lower link dari tiga titik gandeng, yang dihubungkan dengan  hidrolik  traktor,  perubahan  ketinggian  yang  dapat  dicapai  ±  60  cm  mengikuti  disain
tiga  titik    gandeng  yang  digunakan    transplanter.  Bahan  pengatur  ketinggian  tebuat  dari  besi hollow dengan ketebalan 3 mm dan ukuran 4 x 4 cm.
3.3.5. Pembuatan Prototipe