3
1.2. Perumusan Masalah
Proses-proses multipihak, seperti penerapan MSL ini, secara ideal difasilitasi oleh pihak-pihak yang dianggap netral tidak memiliki kepentingan
dalam sistem. Namun pelibatan fasilitator netral memiliki konsekuensi proses penanganan masalah yang relatif lama dan dukungan ketersediaan dana.
Padahal, keterbatasan dana merupakan situasi masalah yang umum dihadapi institusi-institusi pemerintah. Oleh karena itu, penelitian ini akan mengaplikasikan
MSL melalui fasilitasi reflektif, sebuah cara-cara fasilitasi yang dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang terlibat dalam situasi masalah sistem itu
sendiri. Penelitian mengambil contoh kasus ―tidak terkelolanya‖ Blok Agroforestri Hutan Penelitian Benakat, di Sumatera Selatan. Penelitian hendak menjawab
beberapa pertanyaan berikut: 1 Dapatkah proses penelitian dengan pendekatan MSL melalui fasilitasi reflektif membantu mengharmoniskan para pihak yang
berbeda kepentingan?, 2 Dapatkah proses penelitian dengan pendekatan MSL melalui fasilitasi reflektif menghasilkan langkah pengelolaan bagi Blok
Agroforestri?, 3 Apakah proses penelitian dengan pendekatan MSL mampu
mengubah sikap para pihak terhadap tata guna lahan Blok Agroforestri?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk: a. Mengetahui apakah proses penelitian berbasis MSL melalui fasilitasi
reflektif mampu mengubah suasana konflik menjadi media pembelajaran bersama sehingga menghasilkan langkah pengelolaan bagi Blok
Agroforestri Hutan Penelitian Benakat. b. Mengetahui apakah proses penelitian berbasis MSL dapat mengubah
sikap para pihak terhadap tata guna lahan di Blok Agroforestri.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: a. Memberikan alternatif metode penanganan masalah ketidakharmonisan
hubungan antara masyarakat lokal dengan pemerintah sebagai pengelola kawasan hutan.
b. Memberikan gambaran penerapan kerangkakerja Metodologi Sistem Lunak dalam konteks manajemen kawasan hutan rawan konflik.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Memahami Konflik 2.1.1. Definisi, Penyebab dan Jenisnya