BlackBerry www.jeruk nipis.com. Mailing List ini dimanfaatkan sebagai wadah komunikasi antar pengguna BlackBerry di Indonesia untuk memaksimalkan
performa BlackBerry handheld, mendapatkan tips dan trik penggunaan BlackBerry, troubleshooting, gangguan networking operator hingga informasi
terkini mengenai BlackBerry. Selain itu, menjadi anggota di komunitas ini memiliki keuntungan tersendiri, seperti jaringan yang semakin luas dan rasa
kekeluargaan yang tinggi antar anggota. Komunitas id-BlackBerry turut mewujudkan sebuah pasar maya
dengan market yang begitu besar. Dengan ditandai mulai bermunculannya para penjual BlackBerry, aksesoris BlackBerry hingga bengkel reparasi BlackBerry. Di
penghujung pekan, id-BlackBerry turut membicarakan gadget-gadget lain di luar BlackBerry dan mempersilahkan bagi mereka yang ingin menjajakan
dagangannya. Telkomsel juga membentuk Telkomsel BlackBerry community dengan
target komunitas pengguna dan calon pengguna BlackBerry yang menggunakan kartu Halo, Simpati dan kartu AS. Melalui komunitas ini pelanggan BlackBerry
bisa berdiskusi segala hal tentang BlackBerry dan layananya Swa23, 2011:60.
2.1.6 Kebutuhan Mencari Variasi
Mowen dan Minor 2002;11 mengemukakan bahwa mencari variasi variety seeking mengacu kepada kecenderungan konsumen untuk mencari secara
spontan dan membeli merek baru meskipun mereka terus mengungkapkan kepuasan mereka dengan merek yang lama. Salah satu penjelasan tentang mencari
Universitas Sumatera Utara
variasi adalah bahwa konsumen mencoba untuk mengurangi kejenuhan dengan membeli merek baru.
Pembelian berdasarkan mencari variasi diklasifikasikan sebagai bersifat pengalaman, Karena pembelian tersebut dilakukan untuk mempengaruhi
perasaan. Apabila konsumen merasa jenuh, mereka akan merasa di bawah optimal. Dengan membeli merek yang baru, mereka mencoba untuk membuat diri
mereka menjadi lebih baik. Givon mendefinisikan kebutuhan mencari variasi sebagai fenomena
perpindahan merek konsumen secara individual dengan harapan ia akan mendapatkan manfaat lebih dari perpindahan merek tersebut. Selanjutnya Kalwani
dan Morrissons 1986 menyatakan bahwa perilaku mencari variasi ditandai dengan penurunun frekuensi pembelian ulang dari produk yang sebelumnya
digunakan, dengan kata lain kemungkinan konsumen untuk membeli produk yang sebelumnya digunakan lebih rendah daripada kemungkinan untuk membeli
produk baru yang selama ini belum pernah digunakan Goukens et all.,2003:471. Kebutuhan mencari variasi adalah perilaku dari konsumen yang
berusaha mencari keberagaman merek di luar kebiasaannya karena tingkat keterlibatan produk rendah Sulistiyani, 2006 dikutip oleh Raviany, 2011.
Pembelian yang bersifat mencari variasi didorong oleh adanya ketidakpuasan atas pembelian yang telah dilakukan, tetapi sifatnya lebih pada rekreasi belanja yang
bertujuan mengurangi kebosanan dengan membeli merek baru. Menurut Simamora 2003:27 perilaku pembeli yang mencari
keragaman memiliki keterlibatan yang rendah, namun masih terdapat perbedaan
Universitas Sumatera Utara
merek yang jelas. Konsumen berperilaku dengan tujuan mencari keragaman bukan kepuasan. Jadi merek dalam perilaku ini bukan merupakan sesuatu yang
mutlak. Kebutuhan mencari variasi adalah keputusan pembelian yang dilakukan
oleh konsumen, dimana mereka bersedia untuk mencoba merek yang berbeda untuk megatasi kebosanan, perilaku ini biasanya terjadi pada produk yang
memiliki tingkat keterlibatan rendah http:dictionary.babylon.com. Perilaku pembelian yang mencari variasi adalah situasi pembelian
yang ditandai oleh keterlibatan konsumen yang rendah, tetapi perbedaan antar merek signifikan Kotler dan Keller, 2008:246. Dalam kasus semacam ini
konsumen sering sekali mengganti merek. Dalam menghadapi pemimpin pasar, perusahaan-perusahaan penantang akan mendorong pencarian variasi dengan
penawaran khusus, kupon, sampel gratis, dan iklan yang menunjukkan alasan untuk mencoba sesuatu yang baru Kotler Armstrong,2001:222.
Perilaku pencarian variasi merupakan perilaku eksploratori yang tidak disebabkan oleh perubahan sikap, artinya konsumen yang sudah memiliki
kepuasan pada suatu merek, dapat mencari variasi merek lain Hansen, 1980; Raju, 1981:1984, Ganesh, Arnold Reynolds, 2000 dalam Mayasari 2008:48.
Tujuan konsumen mencari variasi adalah untuk mencapai suatu sikap terhadap merk yang favorable. Tujuan lain perilaku mencari variasi konsumen ini
dapat berupa hanya sekedar mencoba sesuatu yang baru atau mencari suatu kebaruan dari sebuah produk. Kahn, 1995, p.286 dalam Waluyo dan Pamungkas,
2003:76. Perilaku variety seeking ini cenderung akan terjadi pada waktu
Universitas Sumatera Utara
pembelian sebuah produk yang menimbulkan resiko minimal yang ditanggung oleh konsumen dan pada waktu konsumen kurang memiliki komitmen terhadap
merek tertentu Assael, 1995 p.20 dalam Waluyo dan Pamungkas, 2003:76. Beberapa literatur menyebutkan bahwa perilaku mencari variasi ini akan
menimbulkan perilaku brand switching konsumen. Schiffman dan Kanuk seperti yang dikutip oleh Raviany 2011:60,
mengklasifikasikan beberapa tipe konsumen yang mencari variasi antara lain: a.
Exploratory purchase behavior, merupakan keputusan perpindahan merek yang bertujuan untuk mendapatkan pengalaman baru dan kemungkinan
alternatif yang lebih baik. b.
Vicarious exploration, konsumen mencari informasi tentang suatu produk yang baru atau alternatif yang berbeda kemudian mencoba
menggunakannya. c.
Use innovativeness, konsumen telah menggunakan dan mengadopsi suatu produk dengan mencari produk yang lebih baru dengan teknologi yang
lebih tinggi.
2.1.5 Perpindahan Merek Brand Switching