Sosial Ekonomi Sejarah Spiritual Budaya

cukup alami. Hal ini berhubungan dengan kepadatan penduduk pada aspek sosial ekonomi dari setiap nagari. Gambar 21. Ilustrasi Penampang Danau BAPPEDA, 2010

4.4.2. Sosial Ekonomi

Pertumbuhan penduduk pada Kecamatan Tanjung Raya selama 12 tahun sangat rendah, hanya mencapai 4,38. Indikator dari aspek sosial ekonomi yang sangat mempengaruhi keberlanjutan lanskap budaya secara spasial adalah kepadatan penduduk. Klasifikasi kepadatan penduduk per-nagari di Kecamatan Tanjung Raya dari data sensus tahun 2007 adalah sebagai berikut:  Maninjau : 2.579 jiwa dengan luas 3,4 km² 759 jiwa km² sangat padat;  Duo Koto : 2.775 jiwa dengan luas 6,6 km² 420 jiwa km² sangat padat;  Bayua : 4.679 jiwa dengan luas 13,6 km² 344 jiwa km² cukup padat;  Kt. Kaciak : 4.012 jiwa dengan luas 12,3 km² 326 jiwa km² cukup padat;  Paninjauan : 1.767 jiwa dengan luas 6,3 km² 280 jiwa km² cukup padat;  Kt. Gadang : 1.799 jiwa dengan luas 7,3 km² 246 jiwa km² kurang padat ;  Tj. Sani : 5.606 jiwa dengan luas 40,2 km² 139 jiwa km² kurang padat;  S. Batang : 3.385 jiwa dengan luas 25 km² 135 jiwa km² kurang padat;  Kt. Malintang : 2.509 jiwa dengan luas 21,8 km² 115 jiwa km² kurang padat.

4.4.3. Sejarah Spiritual Budaya

Karakter budaya dari masing-masing nagari ini pada dasarnya memiliki kesamaan akar budaya, tetapi perkembangannya berjalan masing-masing dengan pengaruh dan ketahanan yang berbeda-beda. Hasil analisis, dari data jumlah titik- titik situs sejarah budaya dan peran lembaga adat kemasyarakatan dalam mengorganisir dan melestarikan kegiatan-kegiatan adat kemasyarakatan Lampiran 5, menunjukkan bahwa Nagari Sungai Batang adalah satu-satunya nagari yang termasuk dalam kriteria nagari dengan nilai sejarah, spiritual, dan budaya tinggi, dengan jumlah situs sejarah budaya mencapai sembilan titik dan kegiatan lembaga adat kemasyarakatan cukup baik. Nagari yang termasuk dalam kelompok nilai sejarah, spiritual, dan budaya rendah adalah Nagari Koto Gadang dan Koto Malintang dengan jumlah situs sejarah budaya dan kegiatan lembaga adat kemasyarakatan yang terdata kurang dari tiga. Enam nagari lainnya termasuk dalam kelompok nilai sedang. Gambar 22. Klasifikasi Lanskap Budaya

4.4.4. Total Nilai Karakteristik Keberlanjutan Lanskap Budaya