RANCANGAN PERCOBAAN METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN DAN ALAT

8. Uji Organoleptik Uji organoleptik yang digunakan ialah uji penerimaan menyangkut penilaian seseorang terhadap sifat produk, dilakukan dengan menggunakan uji rangking hedonik terhadap tingkat kerenyahan produk. Panelis yang digunakan ialah panelis tidak terlatih sebanyak 24 orang. Pemilihan produk yang digunakan untuk uji organoleptik ialah berdasarkan nilai dari kekerasan objektif menggunakan texture analyzer. Dalam uji kesukaan ini, panelis diminta tanggapan pribadinya tentang kesukaan atau ketidaksukaannya terhadap kerenyahan produk kemudian mengurutkan berdasarkan tingkat kesukaannya sehingga diketahui urutan tingkat kesukaan panelis terhadap nilai kekerasan produk. Dari tiga sampel yang mewakili nilai kekerasan objektif berdasar perhitungan dengan texture analyzer, maka dapat diketahui sampel dengan kerenyahan yang paling disukai panelis. Kuesioner uji organoletik dapat dilihat pada Lampiran 11.

D. RANCANGAN PERCOBAAN

Percobaan dilakukan dengan berbagai perlakuan, yaitu kombinasi dari tinggi dan rendah ukuran partikel dan kadar air tepung jagung serta kecepatan ulir ekstruder yang digunakan. Perlakuan yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Perlakuan Pada Percobaan Ukuran Partikel mesh Kadar Air Kecepatan Ulir rpm 24 11 ≥ 585 24 11 585 24 13 ≥ 585 24 13 585 60 11 ≥ 585 60 11 585 60 13 ≥ 585 60 13 585 Setelah dilakukan proses ekstrusi produk sesuai dengan perlakuan, kemudian dilakukan analisis kimia, fisik, dan organoleptik tekstur produk. Data yang didapatkan kemudian diolah menggunakan analisis statistik yaitu ANOVA Analysis of Variance sehingga dapat ditentukan interaksi antara parameter yang berpengaruh terhadap respon akhir. Berdasar ANOVA dapat diketahui interaksi antara ukuran partikel dan kadar air tepung jagung serta kecepatan ulir ekstruder terhadap karakteristik snack ekstrusi yang dihasilkan kadar air produk sebelum pengeringan, kadar air produk setelah pengeringan, tekstur secara objektif, derajat pengembangan, water absorption index WAI, water solubility index WSI, derajat gelatinisasi, dan bulk density. Setelah diketahui adanya interaksi antara ukuran partikel dan kadar air tepung jagung serta kecepatan ulir ekstruder terhadap karakteristik snack yang dihasilkan kemudian dilakukan analisis korelasi untuk mengetahui parameter proses yang memiliki nilai korelasi paling kuat terhadap karakteristik snack yang dihasilkan. Garis besar pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4. Garis Besar Pelaksanaan Penelitian Pengukuran kadar air awal bahan dan kadar air campuran bahan Penentuan kisaran penambahan air untuk mencapai kadar air yang sesuai Proses ekstrusi dengan perlakuan perbedaan ukuran partikel dan kadar air awal tepung jagung serta kecepatan ulir ekstruder Penentuan parameter proses ekstrusi Delapan produk terbaik Analisis :  Kadar air produk  Derajat pengembangan  Tekstur secra objektif  Water absorption index WAI  Water solubility index WSI  Derajat gelatinisasi  Bulk density  Tekstur secara subjektif Analisis Menggunakan Statistika Nilai hubungan ukuran partikel dan kadar air Tepung jagung serta kecepatan ulir ekstruder terhadap karakteristik snack produk ekstrusi yang dihasilkan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENENTUAN KADAR AIR AWAL BAHAN