dahulu karena panelis ini tidak melakukan penginderaan berdasarkan kemampuan seperti dalam uji inderawi Kartika dkk, 1988:4.
3.5 Metode Analisa Data
Metode analisa data adalah proses mencari atau menyusun secara sistematis
data yang
diperoleh dari
hasil pengujian
dengan cara
mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan
yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan dalam menjawab permasalahan pada penelitian sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain
Sugiyono, 2013:335. Adapun metode analisis data yang akan digunakan yaitu : metode analisis data untuk mengetahui kualitas inderawi terbaik dari
muffinsubtitusi tepung ganyong hasil eksperimen yaitu 10, 20, dan 30, metode analisis data untuk mengetahui tingkat kesukaan masyarakat terhadap
muffin subtitusi tepung ganyong hasil eksperimen dan metode analisis data untuk mengetahui kandungan karbohidrat dan kandungan serat pada muffin subtitusi
tepung ganyong hasil eksperimen.
3.5.1 Uji Prasyarat
Uji prasyarat meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 3.5.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah data yang di peroleh dari hasil penilaian normal atau tidak.Untuk membuktikan apakah data
yang diperoleh dari penilaian panelis agak terlatih itu normal atau tidak, maka penelitian ini digunakan uji normalitas yang dihitung menggunakan SPSS.Untuk
melihat uji normalitias menggunakan tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada Asymp. Sig. 2-tailed apabila hasil uji menunjukkan tidak ada
perberdaan antar kedua distribusi atau koefisien signifikansi p lebih besar dari 0,05 p0,05, maka dapat dikatakan distribusi data normal.
3.5.1.2 Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah data yang di
peroleh dari penilaian panelis agak terlatih homogen atau tidak.Uji homogenitas pada penelitian ini dihitung menggunakan SPSS.Untuk melihat uji homogenitas
menggunakan tabelTest of Homogenity of Variances pada tingkat signifikansinya apabila hasil uji menunjukkan tidak ada perberdaan antar kedua distribusi atau
koefisien signifikansi p lebih besar dari 0,05 p0,05, maka dapat dikatakan data homogen.
3.5.1.3 Analisis Varian Klasifikasi Tunggal Analisis Varian Klasifikasi Tunggal merupakan teknik statistik parametris
inferensial parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata- rata k sampel secara serempak Sugiyono, 2012:166. Dalam penelitian ini
komponen yang diuji mutu inderawi yaitu rasa, aroma, tekstur, dan warna. Analisa ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan kualitas inderawi
muffin hasil eksperimen dengan rumus seperti yang tertera dibawah ini:
Tabel 3.3 Analisis Varian Klasifikasi Tunggal
Sumber Variasi
SV Derajat
Bebas db Jumlah Kuadrat
JK Mean
Kuadrat MK
Harga F hasil
Ft Kep
Total db
tot
= N-1
Ʃ
JK
tot 2
-
Tab F Fh Ft
Ha diterima
Antar db
ant
= m-1
Ʃ
-
Dalam db
dal
= N-m
JK
dal
= JK
tot
– JK
ant
Sumber: Sugiyono 2013:279 Keterangan :
X
= nilai per sampel m
= jumlah panelis per sampel N
= total panelis semua sampel Tab F = Tabel F untuk 5 atau 1
Apabila diperoleh harga dari F hitung Fo F tabel F1 pada taraf signifikan 5 , maka hipotesis nol Ho ditolak dan hipotesis kerja Ha diterima
dan jika F hitung Fo ≤ F tabel F1 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Apabila F hitung Fo f tabel F1 maka dapat dikatakan bahwa diantara sampel terdapat
perbedaan yang nyata.
3.5.1.4 Uji Tukey Uji tukey digunakan apabila dari perhitungan anava klasifikasi tunggal
menyebutkan adanya perbedaan, jika tidak ada perbedaan maka tidak perlu dilakukan uji lanjutan atau uji tukey. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan
antara sampel muffin substitusi tepung ganyong hasil eksperimen, dilakukan uji tukey dengan nilai pembanding.
Nilai pembanding = Standar Error×Nilai Least Signifikan Difference
= SE x LSD 5 Dalam uji tukey digunakan rumus sebagai berikut :
Standar Error =
Panelis Jumlah
Error Kuadrat
Jumlah Rerata
Jika anava klasifikasi menunjukkan adanya perbedaan, maka diperlukan uji lanjutan yang dapat dilakukan dengan uji TukeyKartika, 1988 : 83.
Selanjutnya diketahui LSD Least Signifikan Difference dari tabel, nilai LSD ini digunakan untuk mencari perbandingan antara sampel dengan rumus
standart error kali nilai LSD untuk melakukan perbandingan antar sampel yang dilakukan dengan cara mengurangkan rata-rata antara sampel sesuai dengan besar
rata-rata, kemudian hasilnya dibandingkan dengan nilai pembanding. Peneliti akan menggunakan bantuan program SPSS 19 dalam perhitungan analisis uji
Tukey dengan tujuan hasil data analisis lebih akurat.
3.5.2 Metode Analisis Data untuk Mengetahui Muffin Keseluruhan