Analisis capaian instar larva chironomida

43 perbedaan yang nyata pada kandungan oksigen terlarut antara lokasi KJA dengan Non-KJA di kedalaman yang sama dengan oksigen terlarut di lokasi KJA lebih kecil dibanding lokasi Non KJA. P0,05; Lampiran 3c. Adapun nilai BOD dan COD tidak berbeda nyata baik antar kedalaman maupun antar lokasi P0,05. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 100 200 300 400 500 600 700 800 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 100 200 300 400 500 600 700 800 K e p a d a ta n in d m 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 100 200 300 400 500 600 700 800 J u m la h t a k sa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 100 200 300 400 500 600 700 800 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 100 200 300 400 500 600 700 800 Minggu ke- Gambar 9. Jumlah taksa dan kepadatan individum 2 larva chironomida dari setiap kedalaman berturut-turut dari atas 2 m, 3,5 m, dan 5 m di kedua lokasi penempatan substrat buatan dari setiap waktu pengambilan contoh. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 100 200 300 400 500 600 700 800 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 5 m 3,5 m 5 m 3,5 m 2 m KJA Non-KJA 2 m 44 Pada penelitian tahap ini dilakukan juga pengambilan sampel di substrat alami atau dasar perairan yang memiliki kedalaman sama dengan kedalaman terbesar dari substrat buatan, yaitu 5 m sampel diambil dengan menggunakan alat sampling benthos konvensional Ekman Grab. Akan tetapi pada tahap ini di lokasi KJA tidak dijumpai jenis-jenis larva chironomida, sedangkan di lokasi Non-KJA ditemukan jenis Ablabesmyia. Sudarso 2008 dalam penelitian mengenai komunitas benthos di Waduk Saguling pada kedalaman 5 m hanya menemukan dua jenis chironomida. Kedua genera tersebut termasuk dalam Sub Famili Chironominae Kiefferulus dan Tanypodinae Tanytarsus. Jarang ditemukannya jenis-jenis chironomida di dasar perairan suatu danau atau waduk lebih banyak disebabkan oleh faktor ketersedian oksigen terlarut pada kedalaman tersebut. Real et al. 2000 yang melakukan penelitian di 114 danau dan waduk di Spanyol hanya menemukan larva chironomida di beberapa danau oligotrof, bahkan sampai kedalaman sekitar 20 m. Para peneliti tersebut juga mendapatkan bahwa Chironomus bernensis ditemukan di daerah litoral dan sub litoral yang kaya oksigen dengan kisaran 6,8 –8,5 mgL. Dalam penelitian lain yang dilakukan Heinis Davids 1993 di danau dengan status trofik meso- oligotrof di Belanda juga menemukan bahwa kandungan oksigen di sekitar substrat tempat hidup larva chironomida merupakan faktor utama yang mempengaruhi keberadaan dan penyebaran spesies chironomida. Tabel 4. Kisaran nilai hasil pengukuran kualitas air di lokasi KJA dan Non-KJA di ketiga posisi kedalaman substrat buatan. Parameter KJA Non-KJA Kedalaman 2 m 3.5 m 5 m 2 m

3.5 m 5 m

Kekeruhan NTU 1,5 –2,7 2,9 –7,4 3,1 –5,1 3 –5,1 3,7 –16 5 –28 Suhu o C 26,3 –27,9 25,1–27,6 24,8–27,4 25,6–27,9 25,6–27,1 25,3–26,8 TSS mgL 8 –12 10 –34 4 –18 2 –22 4 –24 12 –116 TDS mgL 130 –244 108 –172 10 –174 98 –176 104 –164 110–186 pH 6,45 –7,06 6,20–6,69 6,16–6,80 6,97–7,30 6,93–7,32 6,76–7,43 DO mgL 2,74 –6,31 1,69–2,73 –1,69 4,85 –8,47 2,73–7,9 5,04–6,96 BOD mgL 1,27 –4,99 0,49–3,09 0,25–3,2 0,75–3,97 0,37–3,98 –2,9