Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Uji Ketuntasan Hasil Belajar.

2. Proses Pembelajaran pada Kelas Kontrol.

Pembelajaran pada kelompok kontrol yaitu pada kelas XI IPS 3 menggunakan model ceramah dengan media papan tulis dan alat tulis. Model ceramah mempunyai kekhasan tertentu, antara lain lebih mengutamakan hapalan dari pada pengertian, kontekstual, mengutamakan proses dan guru sebagai pusat informasi. Guru membagikan teks berupa lembaran pembelajaran pada setiap pertemuan sebagai bahan acuan dalam materi yang diterangkan. Pada saat pembelajaran siswa duduk dengan tenang dan mencatat apa saja yang dijelaskan oleh guru di depan kelas. Guru memberikan apersepsi pada kegiatan awal pembelajaran. Guru menerangkan materi Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia dan siswa mendengarkan lalu mencatat. Guru menyimpulkan materi yang telah dijelaskan di akhir kegiatan pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan sama pada pertemuan satu, pertemuan dua maupun pertemuan ketiga dengan sub materi yang sama pada kelas eksperimen. Guru melakukan evaluasi posttest berupa pilihan ganda dengan jumlah 35 butir dan dikerjakan selama 45 menit pada pertemuan terakhir untuk mengetahui sejauh mana siswa mampu menyerap materi yang telah diajarkan.

3. Deskripsi Tahap Awal Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 9 Semarang tentang Efektivitas Pembelajaran Sejarah dengan Mengunakan E- learning Materi Kolonialisme dan Imperialisme Barat di Indonesia pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 9 Semarang, dibawah ini dijelaskan hasil penelitian yang meliputi: hasil analisis data populasi, hasil analisis tahap awal, dan hasil analisis tahap akhir.

a. Hasil Analisis Data Pretest

Data yang digunakan adalah hasil belajar Sejarah. deskriptif data pretest il sebagai berikut. Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Jumlah siswa 34 34 Nilai rata-rata 66.39 65.13 Simpangan baku 6.49 7.73 Nilai tertinggi 80.00 77.14 Nilai terendah 54.29 48.57 Rentang 25.71 28.57 Keterangan: Data selengkapnya pada lampiran 14 dan 15. Dari tabel di atas, pada kelas eksperimen diperoleh keterangan nilai rata-rata = 66.39, simpangan baku = 6.49, nilai tertinggi = 80.00, dan nilai terendah adalah 54.29. sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata = 65.13, simpangan baku = 7.73, nilai tertinggi = 77.14, dan nilai terendah adalah 48.57.

a. Uji Homogenitas

Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Data Populasi Kelas Varians Dk F hitung F tabel Kriteria Eksperimen 42.1 33 1.42 1.97 Mempunyai varians yang sama Kontrol 59.8 33 Tabel 7. Gambaran Umum Hasil Pretest Keterangan: Data selengkapnya pada lampiran 18. Berdasarkan perhitungan uji homogenitas data pretest, diperoleh F hitung = 1.42F tabel = 1.97 , jadi dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama.

b. Uji Normalitas

Hasil perhitungan uji normalitas data populasi dapat dilihat pada tabel 9. Tabel 9. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Pretest Kelas χ 2 hitung dk χ 2 tabel Kriteria Eksperimen 5.88 6 11,07 Normal Kontrol 5.32 6 Normal Keterangan: Data selengkapnya pada lampiran 17. Karena χ 2 hitung χ 2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa data pretest berdistribusi normal. Hasil analisis ini digunakan sebagai pertimbangan dalam analisis selanjutnya dengan menggunakan statistik parametrik.

c. Uji Perbedaan Rata-Rata

Uji perbedaan rata-rata data pretest digunakan untuk mengetahui kondisi kecerdasan siswa sebelum diberikan model pembelajaran yang berbeda, hasil uji perbedaan rata-rata data pretest dapat dilihat pada tabel 10 dibawah ini. Kelas Rata-rata dk t hitung t tabel Kriteria Eksperimen 66.4 33.0 0.73 2.033 Tidak ada perbedaan Kontrol 65.1 33.0 Keterangan: Data selengkapnya pada lampiran 19. Tabel 10. Uji kesamaan 2 rata-rata pretest Hipotesis yang digunakan : Ho: Tidak Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ha: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan tingkat kepercayaan = 95 atau ð = 0,05. Banyaknya siswa untuk kelas eksperimen= 34 dan banyaknya siswa untuk kelas kontrol = 34 diperoleh t tabel = 2,028 Kriteria pengambilan keputusan: H diterima apabila t hitung t tabel. H ditolak apabila t hitung ≥ t tabel. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh t hitung = 0,73 dan t tabel = 2,033. Maka dapat disimpulkan bahwa t hitung t tabel , jadi tidak ada perbedaan nilai rata-rata data awal yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan rata rata kecerdasan siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen pada dasarnya adalah sama.

4. Deskriptif Tahap Akhir Hasil Penelitian

Data yang digunakan untuk melakukan analisis tahap akhir adalah nilai posttest dalam pembelajaran Sejarah. Gambaran umum hasil posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan pada Tabel 11. Sumber Variasi Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Jumlah siswa 34 34 Nilai rata-rata 79.66 75.04 Simpangan baku 7.83 8.96 Nilai tertinggi 94.29 97.14 Nilai terendah 65.71 60.00 Rentang 28.57 37.14 Keterangan: Data selengkapnya pada lampiran 22 dan 23. Dari tabel di atas,pada kelas eksperimen diperoleh keterangan nilai rata- rata = 79.66, simpangan baku = 7.83, nilai tertinggi = 94.29, dan nilai terendah adalah 65.71. sedangkan kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata = 75,04, simpangan baku = 8,96, nilai tertinggi = 97.14, dan nilai terendah adalah 60.

a. Uji Normalitas.

Hasil perhitungan uji normalitas data posttest disajikan pada Tabel 12. Kelas χ 2 hitung dk χ 2 tabel Kriteria Eksperimen 4.79 6 11,07 Normal Kontrol 5.38 6 Normal Keterangan: Data selengkapnya pada Lampiran 16 dan 17. Karena χ 2 hitung pada kedua kelas χ 2 tabel maka dapat disimpulkan bahwa data posttest berdistribusi normal. Hasil analisis ini digunakan sebagai pertimbangan dalam analisis selanjutnya dengan menggunakan statistik parametrik. Tabel 11. Gambaran Umum Hasil Posttest Tabel 12. Hasil Perhitungan Uji Normalitas Data Posttest

b. Uji Homogenitas

Hasil perhitungan uji homogenitas data posttestt dapat disajikan pada Tabel 13. Kelas Varians Dk F hitung F tabel Kriteria Keterangan Eksperimen 61.2 33 1.31 1.97 Mempunyai varians yang sama Tidak ada perbedaan Kontrol 80.3 33 Keterangan: Data selengkapnya pada lampiran 20. Berdasarkan perhitungan diperoleh F hitung = 1,31, sedangkan F tabel = 1,97. Karena F hitung F tabel jadi dapat disimpulkandata awal antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama.

c. Uji Perbedaan rata-rata.

Hasil perhitungan uji homogenitas data posttest disajikan pada Tabel 14. Kelas Rata-rata dk t hitung t tabel Keterangan Eksperimen 79.7 33.0 2.265 2.033 ada perbedaan Kontrol 75.0 33.0 Keterangan: Data selengkapnya disajikan pada lampiran 21. Hipotesis yang digunakan : Ho: Tidak Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimendankelompok kontrol. Ha: Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tabel 13. Hasil Perhitungan Uji Kesamaan Dua Varians Data Posttest Tabel 14. Hasil Perhitungan Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Data Posttest Kriteria pengambilan keputusan: Dengan tingkat kepercayaan = 95 atau = 0,05. Banyaknya siswa untuk kelas eksperimen= 34 dan banyaknya siswa untuk kelas kontrol = 34 diperoleh t tabel = H diterima apabila – t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel H ditolak apabila t hitung – t tabel atau t hitung t tabel Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung = 2.265, sedangkan t tabel = 2.033. Karena - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel , maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan nilai rata-rata data awal yang signifikan antara kelas eksperimendan kelas kontrol. Dengan demikian dapat dikatakan rata rata kecerdasan siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen berbeda dimana hasil belajar kelas eksperimen yang diberikan media internet memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dari siswa yang diberikan model ceramah.

5. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Analisis peningkatan hasil belajar siswa dilakukan untuk mengetahui seberapa besar e-learning mampu meningkatkan hasil belajar pada table 15. No Kelas nilai Rata rata Peningkat an Peningkatan Normal Gain Kriteria faktor g Pretest Posttestt pretest - posttestt pretest - posttestt pretest - posttestt pretest - posttestt 1 Eksperimen 66.39 79.66 13.28 9.1 40 Sedang 2 Kontrol 65.13 75.04 9.92 7.1 28.4 Rendah Tabel 15. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari tabel di atas diperoleh keterangan peningkatan untuk kelas eksperimen sebesar 9.1 dan termasuk dalam kategori sedang, peningkatan untuk kelas kontrol sebesar 7.1 dan termasuk dalam kategori rendah.

6. Uji Ketuntasan Hasil Belajar.

Perhitungan ketuntasan belajar ini mengacu pada KKM Kriteria Ketuntasan Minimal yang digunakan sekolah, yaitu sebesar 70. Rata-rata hasil belajar kelas eksperimen sebesar 85,29 dengan persentase ketuntasan hasil belajar klasikal mencapai 88,889 ≥85 . Rata-rata hasil belajar kelompok kontrolsebesar 70,59 dengan persentase ketuntasan hasil belajar klasikal mencapai 55.55685. Jadi hasil belajar kelompok eksperimen telah mencapai target ketuntasan kelas, sedangkan kelompok kontrol belum mencapai target ketuntasan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa siswa yang diajar dengan e-learning mencapai ketuntasan hasil belajar klasikal. Perhitungan ketuntasan belajar secara lengkap terdapat dalam Lampiran 22 dan 23.

B. Pembahasan

Belajar adalah suatu kegiatan yang melibatkan aktivitas jiwa dan raga seseorang yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik. Hasil belajar merupakan hasil yang dapat dicapai dalam penguasaan pengetahuan atau keterampilan setelah melakukan pembelajaran, biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru.