Cara Penggunaan Antibiotik Sikap

5.3.3. Cara Penggunaan Antibiotik

Sikap mahasiswa USM Kampus Kejuruteraan Nibong Tebal, Pulau Pinang tentang cara penggunaan antibiotik diteliti dari sudut kewajaran meminta antibiotik, tempoh kegunaan dapat dilihat pada table 5.15. Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Sikap tentang Cara Penggunaan Antibiotik Antibiotik wajar diminta dari dokter Frekuensi Persen Sangat tidak setuju 15 15 Tidak setuju 24 24 Netral 23 23 Setuju 26 26 Sangat setuju 12 12 Waktu penggunaan harus dipatuhi Frekuensi Persen Sangat tidak setuju 6 6 Tidak setuju 12 12 Netral 15 15 Setuju 23 23 Sangat setuju 44 44 Antibiotik boleh disimpan dan digunakan kembali Frekuensi Persen Sangat tidak setuju 56 56 Tidak setuju 32 32 Netral 8 8 Setuju Sangat setuju 4 4 Antibiotik harus dihabiskan walaupun merasa sehat Frekuensi Persen Sangat tidak setuju 8 8 Tidak setuju 3 3 Netral 7 7 Setuju 28 28 Sangat setuju 54 54 Berjumpa dokter bila terjadi efek samping Frekuensi Persen Sangat tidak setuju 3 3 Tidak setuju 2 2 Netral 16 16 Setuju 30 30 Sangat setuju 49 49 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas, mayoritas mahasiswa yaitu sebanyak 39 orang 39 tidak bersetuju bahwa meminta antibiotik dari dokter adalah wajar manakala minoritas mahasiswa yaitu sebanyak 23 orang 23 bersikap netral terhadap hal tersebut. Sebanyak 88 orang 88 tidak setuju bahwa antibiotik boleh disimpan dan digunakan kembali sedangkan 4 orang 4 setuju. Sebanyak 67 orang 67 setuju bahwa waktu penggunaan antibiotik yang telah ditetapkan oleh dokter perlu dipatuhi manakala sebanyak 15 orang 15 netral. Sebanyak 82 orang 82 setuju antibiotik perlu dihabiskan walaupun telah merasa sembuh sedangkan 7 orang 7 bersikap netral. Pada tabel juga didapati sebanyak 79 orang 79 setuju bahwa pasien perlu berjumpa dengan dokter apabila antibiotik tidak berkesan manakala sebanyak 5 orang 5 tidak setuju. Penggunaan antibiotik yang benar adalah apabila diambil seperti yang disarankan oleh dokter atau ahli farmasi, digunakan bagi penyakit berjangkit yang dialami pada masa antibiotik itu dipreskripsi dan pasien harus berjumpa dokter atau ahli farmasi dengan segera jika mengalami efek samping semasa mengambil antibiotik Ibrahim, 1996. Hasil penelitian ini didapati bersesuaian dengan penelitian yang telah dilakukan pada masyarakat di Pulau Pinang, Malaysia yang mendapati sebanyak 47,3 bersetuju dokter harus memberikan antibiotik jika pasien mempunyai gejala8gejala selesema, sebanyak 88,5 mahasiswa tidak bersetuju antibiotik yang tidak habis dimakan digunakan kembali untuk penyakit lain, sebanyak 93,1 bersetuju antibiotik perlu dimakan mengikut arahan yang telah ditetapkan dan sebanyak 59,8 tidak bersetuju pengambilan antibiotik perlu dihentikan apabila sudah merasa sehat Oh et al., 2010. Ternyata sikap responden pada kedua8dua penelitian terhadap cara penggunaan antibiotik yang benar adalah baik. Universitas Sumatera Utara

5.3.4. Efek samping