Simulasi 4 Hasil dan Analisis Simulasi

Universitas Indonesia Bandwidth didefinisikan sebagai wilayah kerja transduser pada daerah frekuensi. Bandwidth menggambarkan kemampuan maksimum transduser untuk mentransmisikan ultrasonik per satuan waktu. Hasil sinyal pada gambar 5.3 menunjukkan bahwa bandwidth mempengaruhi panjang pulsa echo yang dihasilkan. Gambar 5.4 a dan b merupakan sinyal dengan bandwitdth sempit, yaitu 1 dan 1,4 MHz. Dari gambar tersebut dapat diamati bahwa jarak antara echo 1 dan echo 2 sangat sedikit sehingga tampak seperti gelombang kontinu. Hal ini menunjukkan resolusi bandwidth sempit kurang baik. Apabila dibandingkan echo 1 gambar 5.4 b yang diperbesar menjadi gambar 5.5 a dengan echo 1 gambar 5.4 c yang diperbesar menjadi gambar 5.5 b, maka dapat dilihat pulsa pada gambar 5.5 a lebih panjang dan jumlah gelombang yang lebih banyak dari pada pulsa pada gambar 5.5 b. Hal ini menunjukkan bandwidth yang lebih sempit akan menghasilkan jumlah gelombang yang lebih banyak. a b Gambar 5.5 Pulsa ultrasonik a bandwidth 1,4 MHz ; b bandwidth 1,8 MHz Dari sinyal yang diperoleh dan mengacu pada persamaan 4.2 semakin lebar bandwidth, maka panjang pulsa yang dibangkitkan transduser berbanding terbalik dengan bandwidth frekuensi transduser tersebut. Panjang pulsa akan mempengaruhi resolusi sinyal yang dihasilkan. Pulsa yang panjang menyebabkan jarak antar echo sedikit sehingga sulit untuk dibedakan.

5.1.4 Simulasi 4

Karakterisasi Sinyal..., Neni Wahyuni Yatarif, FMIPA UI, 2008 Universitas Indonesia Impedansi akustik merupakan parameter penting dalam menetapkan transmisi dan refleksi gelombang di batas antara jaringan yang memiliki impedansi akustik yang berbeda. Impedansi akustik suatu medium dipengaruhi oleh kecepatan ultrasonik merambat dalam medium tersebut. Pada gambar 5.6 a jaringan abnormal yang memiliki kecepatan 1650 ms sudah dapat dideteksi dengan adanya echo yang dipantulkan. Untuk mencari hubungan antara impedansi akustik dengan intensitas ultrasonik yang ditransmisikan oleh transduser, maka pada simulasi ini dilakukan variasi impedansi akustik jaringan abnormal. Variasi kecepatan dilakukan dari 1900 hingga 2600 ms gambar b sampai i. a b c Karakterisasi Sinyal..., Neni Wahyuni Yatarif, FMIPA UI, 2008 Universitas Indonesia d e f g h i Gambar 5.6 Sinyal dengan variasi kecepatan ultrasonik jaringan abnormal :a 1650 ms ; b 1900 ms ; c 2000 ms ; d 2100 ms ; e 2200 ms ; f 2300 ms ; g 2400 ms ; h 2500 ms ; i 2600 ms Karakterisasi Sinyal..., Neni Wahyuni Yatarif, FMIPA UI, 2008 Universitas Indonesia Apabila diperhatikan mulai dari gambar 5.6 b sampai dengan 5.6 i intensitas echo semakin lama semakin besar seiring dengan bertambahnya kecepatan ultrasonik dalam jaringan abnormal. Seperti yang telah dibahas pada 5.1, semakin besar kecepatan ultrasonik maka semakin besar impedansi akustik. Dengan impedansi akustik yang semakin besar, selisih impedansi akustik hati dan jaringan abnormal juga semakin besar ketidakhomogenan semakin besar. Hal ini yang menyebabkan pulsa yang direfleksikan dan intensitas echo semakin besar. Hubungan antara kecepatan gelombang ultrasonik dalam jaringan abnormal dengan intensitas relatif echo ditunjukkan pada grafik 5.1. Grafik 5.1 menunjukkan hubungan antara kecepatan ultrasonik dalam jaringan abnormal dan intensitas echo berbanding lurus, artinya semakin besar kecepatan ultrasonik dalam jaringan abnormal maka semakin besar pula intensitas echo yang dihasilkan. Grafik 5.1 Hubungan kecepatan ultrasonik dalam jaringan abnormal dengan intensitas relatif echo

5.1.5 Simulasi 5