Pemilihan Kepala Desa LANDASAN TEORI

D. Pemilihan Kepala Desa

Dalam rangka perwujudan prinsip demokrasi, maka kepala desa dipilih langsung oleh dan dari penduduk desa warga Negara Republik Indonesia yang telah memenuhi persyaratan. Dengan masa jabatan 6 enam tahun dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Pemilihan kepala desa dalam kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan diakui keberadaannya berlaku ketentuan adat hukum adat setempat, yang diterapkan dalam peraturan daerah dengan berpedoman dengan peraturan daerah. Calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak dalam pemilihan kepala desa, ditetapkan sebagai kepala desa dan dilantik oleh Bupati atau Walikota paling lambat 30 hari setelah pemilihan dan sebalum pemangku jabatannya, kepala desa mengucapkan sumpah atau janji terlebih dahulu. Pasal 203,204,205 UU no. 32 th. 2004. Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggaraan pemerintah desa berdasrkan kebijakan yang ditetapkan bersama badan pemerintahan desa BPD. Masa jabatan kepala desa adalah 6 tahun dan dapat diperpanjang yntuk satu kali masa jabatan. Kepala desa juga memiliki wewenang untuk menetapkan peraturan desayang telah mendapat persetujuan bersama BPD.

a. Syarat-Syarat Menjadi Kepala Desa

Kepala desa dipilih langsung melalui pemilihan kepala desa oleh penduduk desa setempat.syarat-syarat untuk menjadi cain kepala desa sesuai peraturan pemerintah no. 72 tahun 2005 sebagai berikut : 1. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Setia kepada pancasila sebagai dasar Negara, UUD 1945dan kepada NKRI, serta pemerintah. 3. Berpendidikan paling rendah SLTP atau sederajat. 4. Berusia paling rendah 25 tahun. 5. Bersedia dicalonkan sebagai kepala desa. 6. Penduduk desa setempat. 7. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan dengan hukuman paling singkat 5 tahun. 8. Tidak dicabut hak pilihnya. 9. Belum pernah menjabat Kepala Desa paling lama 10 tahun atau 2 kali masa jabatan. 10. Memenuhi syarat lain yang telah diatur oleh Perda KabKota.

b. Prinsip-Prinsip Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa

Prinsip-prinsip dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa berdasarkan pasal 46 PP No. 72 Tahun 2005 adalah: 1. Kepala desa dipilih lansung oleh penduduk desa dari calon yang memenuhi persyaratan. 2. Pemilihan kepala desa bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. 3. Pemilihan kepala desa dilaksanakan melalui tahap pencalonan dan tahap pemilihan. b. Tahapan Pencalonan Kepala desa Pada tahap pencalonan panitia melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Mengumumkan kepada masyarakat desa tentang akan diadakannya pemilihan kepala desa. 2. Melakukan pendaftaran pemilih terhadap warga desa. 3. Mengumumkan kepada warga desa tentang pendaftaran bakal calon kepala desa. 4. Menyusun jadwal penyelenggaraan pemilihan kepala desa sesuai dengan tahapan pemilihan. 5. Menyusun rencana biaya penyelenggaraan pemilihan kepala desa dan mengajukannya kepada BPD. 6. Merancang tempat pemungutan suara. 7. Mempersiapkan administrasi penyelenggaran pemilihan kepala desa. 8. Menerima pendaftaran bakal calon kepala desa. 9. Melaksanakan penjaringan dan penyaringan bakal calon kepala desa sesuai persyaratan. 10. Menetapkan bakal calon kepala desa yang telah memenuhi persyaratan sebagai calon kepala desa. 11. Mengumumkan calon kepala desa yang berhak dipilih kepada masyarakat. 12. Menyiapkan surat undangan bagi penduduk yang berhak memilih. 13. Menyiapkan kartu suara dan kotak suara serta perlengkapan lainnya dalam rangka pemungutan suara dan perhitungan suara. 14. Melaksanakan pengundian tanda calon kepala desa yang disaksikan Pejabat Kecamatan, Kabupaten Kota, dan Perangkat Desa, BPD, serta tokoh masyarakat.

c. Tahapan Pemilihan Kepala Desa

Pada tahap pemilihan, dilaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Kampanye calon kepala desa. 2. Panitia pemilihan kepala desa mengirimkan undangan untuk memberikan suaranya pada waktu dan tempat diselenggarakannya pemunggutan suara kepada penduduk yang terdaftar dalam daftar pemilih. 3. Panitia pemilihan mempersiapkan tempat pemunggutan suara, pada tempat yang telah ditetapkan. 4. Guna menjaga keamanan dan ketertiban pada saat dilaksanakanya pemunggutan suara, panitia pemilihan dapat meminta bantuan keamanan POLRI. 5. Pemunggutan suara dilaksanakan oleh panitia pemilihan pada hari dan tempat yang telah ditetapkan, secara luber dan jurdil dengan dihadiri para calon dan saksi yang mewakili calon serta diawasi oleh pejabat. 6. Pemugutan suara dianggap sah apabila pemilih yang hadir untuk memberikan suaranya memenuhi jumlah quorum 23 dari jumlah pemilih. 7. Perhitungan suara pemilihan kepala desa dilaksanakan oleh panitia pemungutan suara segera setelah berakhirnya pemungutan suara. 8. Calon kepala desa yang memperoleh suara terbanyak dinyatakan sebagai calon kepala desa terpilih. 9. Calon kepala desa terpilih dituangkan dalam berita acara pemilihan yang dibuat oleh panitia pemilihan dan dilaporkan kepada BPD. 10. BPD membuat keputusan tentang penetapan calon kepala desa terpilih. 11. BupatiWalikota menerbitkan keputusan tenetang pengesahan pengangkatan kepala desa terpilih. 12. Kepala desa terpilih dilantik oleh BupatiWalikota paling lama 15 hari terhitung tanggal diterimanya penyapaian hasil pemilihan dari BPD. 13. Pelantikan kepala desa dilaksanakan di desa bersangkutan di hadapan masyarakat. 14. Sebelum memangku jabatannya kepala desa mengangkat sumpah atau janji dengan susunan kata- kata sebagai berikut: “ Demi Allah Tuhan, saya bersumpahberjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku kepala desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan memepertahankan Pancasila sebagai dasar Negara, dan saya akan menegakkan demokrasi dan UUD 1945 sebagai konstitusi negara serta segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya yang berlaku bagi desa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. ” Masa jabatan kepala desa adalah 6 tahun terhitug sejak tanggal pelantikan dan dapat dipilih kembali hanya untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Pemilihan kepala desa dalam kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan yang diakui keberadaanya berlaku ketentuan hukum adat setempat yang diatur dalam perda dan wajib memperhatikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat kesatuan masyarakat hukum adat setempat.

d. Tata Cara, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian

Kepala desa diatur dengan Peraturan Daerah KabupatenKota Pasal 53 PP No 72 tahun 2005 menegaskan ketentuan lebih lanjut mengenai Tata Cara, Pencalonan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala desa diatur dengan Peraturan Daerah KabupatenKota, sekurang-kurangnya memuat: 1. Mekanisme pembentukan panitia pemilihan. 2. Susunan, tugas, wewenang dan tanggung jawab panitia pemilihan. 3. Hak memilih dan dipilih. 4. Persyaratan dan alat pembuktiannya. 5. Penjaringan bakal calon. 6. Penyaringan bakal calon. 7. Penetapan calon berhak dipilih. 8. Kampanye calon. 9. Mekanisme pengaduan dan penyelesaian masalah. 10. Pemungutan suara. 11. Penetapan calon terpilih. 12. Pengesahan pengangkatan. 13. Pelantikan. 14. Sanksi pelanggaran. 15. Biaya pemilihan. Trisanto Bambang Soemantri, 2011;250

E. Kerangka Pikir

Dokumen yang terkait

Relasi Kekuasaan Kepala Daerah Dengan Kepala Desa (Melihat Good Governance Kepala Desa Nagori Dolok Huluan, Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun)

4 83 107

Konstelasi Politik Dalam Pemilihan Kepala Desa (Studi Kasus : Pemilihan Kepala Desa Huta Ibus Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas)

5 85 73

Peran Kepemimpinan Kepala Desa Dalam Mewujudkan Good Governance"(Suatu Penelitian Deskriptif Kualitatif di Desa Sigalapang Julu Kecamatan Panyabungan Kabupaten Mandailing Natal)

27 139 108

Perilaku Pemilih Etnis Karo Dalam Pemilihan Bupati Kabupaten Karo Periode 2010-2015

4 65 219

Gambaran Perilaku Masyarakat Tentang Penyakit Malaria di Desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjung Balai Kabupaten Asahan Tahun 2004

1 37 82

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Peningkatan Pertisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan (Studi Pada Desa Galang Suka Kecamatan Galang Kabupaten Deli Serdang)

18 209 128

GAYA KOMUNIKASI CALON KEPALA DESA DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA TAHUN 2013 ( Penelitian Pada Pemilihan Kepala Desa di Desa Nglumpamg Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo )

0 0 14

KEWENANGAN KEPALA DESA DALAM PENGELOLAAN USAHA DESA DI DESA MORO KECAMATAN SEKARAN KABUPATEN LAMONGAN

0 0 114

MASYARAKAT DAN SAYYID DALAM PEMILIHAN KEPALA DESA DI DESA CIKOANG KECAMATAN MANGARABOMBANG KABUPATEN TAKALAR

0 0 85

IMPLEMENTASI PEMILIHAN KEPALA DESA DALAM KERANGKA DEMOKRASI LOKAL (STUDI KEGAGALAN PROSES PEMILIHAN KEPALA DESA DI DESA GEDANGAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO) - UNS Institutional Repository

1 1 12