Struktur Organisasi Gambaran Umum Organisasi

kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan. Hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian ataupun posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan tugas, wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu organisasi Kerangka kerja organisasi disebut sebagai desain organisasi Bentuk spesifik dari kerangka kerja organisasi dinamakan dengan struktur organisasi. Maka dari itu, maka struktur organisasi SESKOAD Bandung Jawa Barat, dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini : Sumber : Personalia SESKOAD Bandung Jawa Barat Gambar 4.2 Struktur Organisasi SESKOAD Bandung

4.2 Karakteristik Responden

Karakteristik responden merupakan gambaran dari keberadaan responden yang terlibat dalam penelitian yaitu berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir. Dari seluruh sampel pegawai sejumlah 50 orang yang diteliti, semuanya dapat mengisi dan mengembalikan kuisoner yang diberikan. Berdasarkan hasil pengisian kuisoner yang menjadi responden dalam penelitian ini, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Jenis Kelamin Jenis Kelamin Frekuensi Laki-Laki 30 60 Perempuan 20 40 Jumlah 50 100 Sumber : Hasil Pengolahan Data Kuisoner, 2016 Tabel 4.1 diatas memberikan informasi bahwa dari 50 pegawai terdiri dari 60 laki-laki dan 40 perempuan, dengan demikian mayoritas pegawai tersebut adalah laki-laki, akan tetapi perbedaannya tidak begitu jauh. Banyaknya pegawai laki-laki dikarenakan sifat pekerjaan khususnya di SESKOAD ialah sifat pekerjaan yang mengharuskan dilakukan oleh seorang laki-laki,yaitu seringnya bepergian keluar kota atau luar pulau untuk kepentingan tugas pekerjaan. Tabel 4.2 Usia Responden Usia Frekuensi 18-35 tahun 3 6 36-45 tahun 16 32 46-58 tahun 31 62 Jumlah 50 100 Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuisoner, 2016 Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, data responden dari 50 pegawai yang disebarkan menunjukkan bahwa pada umumnya usia responden yang paling banyak berumur 46-58 tahun yaitu mencapai 62 atau sebanyak 31 orang. Artinya banyak pegawai yang sudah berusia lanjut, dimana ini akan memudahkan organisasi untuk melakukan pekerjaan karena sudah berpengalaman akan tetapi di usia tersebut produktivitas kerja menjadi menurun yang berakibat pada menurunnya kinerja pegawai. Tabel 4.3 Tingkat Pendidikan Responden Tingkat Pendidikan Frekuensi SMASMK 38 76 Diploma D3 4 8 Sarjana S1 7 14 Magister S2 1 2 Jumlah 50 100 Sumber: Hasil Pengolahan Data Kuisoner, 2016 Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, responden berdasar tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan mayoritas responden berpendidikan SMASMK yaitu sebanyak 76. Cukup baiknya tingkat pendidikan pegawai sangat berpotensi sebagai modal untuk peningkatan kinerja pegawai, karena dengan tingkat pendidikan SMASMK memungkinkan pegawai untuk lebih cepat dalam beradaptasi dengan pekerjaan-pekerjaan yang lebih modern. Oleh karena itu maka untuk kedepannya organisasi harus lebih memperhatikan tingkat pendidikan pegawainya. Tingginya kesadaran akan pentingnya kinerja dapat mendorong pegawai melakukan tindakan yang produktif. Disamping itu, dengan tingkat keterampilan yang lebih tinggi maka diharapkan pegawai dapat berprestasi dalam bekerja.