memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang belum jelas, hanya beberapa siswa saja yang berani bertanya atau memberikan tanggapan.
Selain itu, jarang adanya kesempatan tutor sebaya, yaitu siswa yang tergolong pandai dan telah memahami materi pelajaran dengan cukup baik membantu te-
mannya yang masih merasa kesulitan. Sedangkan pada saat diskusi kelompok atau mengerjakan tugas, tidak semua anggota kelompok berpartisipasi aktif, hanya
sebagian siswa yang mendominasi jalannya diskusi. Selanjutnya, persentase siswa tuntas belajar untuk bidang studi Matematika de-
ngan Kriteria Ketuntasan Minimal KKM 70 masih tergolong rendah tabel 1.1. Ini ditunjukkan dengan nilai ujian semester ganjil kelas VII SMP Negeri 10 Ban-
dar Lampung tahun pelajaran 20112012. Mencermati uraian di atas, perlu dilakukan penelitian mengenai efektivitas model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS dalam pembelajaran matematika ditinjau dari aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandar Lampung se-
mester genap tahun pelajaran 20112012.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
TSTS efektif diterapkan da- lam pembelajaran matematika
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran koope- ratif tipe TSTS dalam pembelajaran matematika ditinjau dari aktivitas dan hasil
belajar siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 20112012.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah: 1. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran dalam upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar matematika.
2. Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori dalam pengembangan
ilmu pengetahuan tentang suatu alternatif model pembelajaran yang dapat mengoptimalkan potensi siswa dalam pembelajaran matematika, salah satunya
adalah model pembelajaran kooperatif tipe TSTS.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi kesimpangsiuran dalam pelaksanaan penelitian, maka disusun suatu pembatasan di dalam ruang lingkup, yaitu sebagai berikut:
1. Efektivitas
Efektivitas pembelajaran adalah ketepatgunaan pembelajaran untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Efektivitas pembelajaran ditinjau dari dua aspek,
yaitu: a. Aspek proses pembelajaran dilihat dari aktivitas belajar. Pembelajaran di-
katakan efektif apabila minimal 60 siswa aktif. b. Aspek hasil pembelajaran dilihat dari hasil belajar. Pembelajaran dikatakan
efektif apabila minimal 60 siswa tuntas belajar. 2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS
Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada kelompok untuk berbagi informasi dengan ke-
lompok lain. Setiap kelompok terdiri dari 4 5 siswa 2
3 siswa akan ber- tamu ke kelompok lain, sedangkan 2 siswa yang lainnya tetap tinggal dalam
kelompok tersebut. 3. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan siswa yang dilakukan selama pembelajaran matematika dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe TSTS, meliputi: bertanya pada guru atau teman, mengerjakan LKK secara berkelompok, menjelaskan hasil kerja kelompok
kepada tamu yang datang tahap stay atau bertanyamenanggapi hasil kerja kelompok yang didatangi tahap stray, kembali bekerja kelompok setelah
staystray, mempresentasikan hasil kerja kelompok, serta menjawab atau me- nanggapi pertanyaan.
4. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah sesuatu yang ingin dicapai setelah mengikuti kegiatan pembelajaran. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini adalah hasil be-
lajar yang dilihat dari aspek kognitif dan ditunjukkan dengan nilai yang diper- oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dengan me-
nerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS, yang diukur melalui tes.
II. TINJAUAN PUSTAKA