Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Brand Switching Handphone GSM dari Nokia ke BlackBerry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU)

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN

KEBUTUHAN MENCARI VARIASI TERHADAP

KEPUTUSAN

BRAND SWITCHING

HANDPHONE

GSM DARI NOKIA KE

BLACKBERRY

(Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU)

DRAFT SKRIPSI

OLEH

GUSWAN ARISANDI 070521122 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

ABSTRAK

Guswan Arisandi (2009) “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Brand Switching Handphone GSM dari Nokia ke BlackBerry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU)”. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi Selaku Ketua Departemen Manajemen, Dra. Magdalena L Sibarani, MSi Selaku Dosen Pembimbing, Dra. Marhayanie, MSi Selaku Dosen Penguji I, Dra. Frida Ramadhini MM Selaku Dosen Penguji II.

Perkembangan teknologi handphone semakin hari semakin pesat, baik kehandalan, fasilitas serta fitur-fiturnya terus ditingkatkan untuk memanjakan penggunanya, dan sebagai sebuah produk teknologi maka setiap produsen handphone tidak akan pernah berhenti untuk terus meningkatkan kemampuannya, karena berhenti berinovasi berarti mati dan pasar akan direbut oleh produsen merek lain. Persaingan di bidang teknologi mengakibatkan terjadinya proses percepatan keusangan teknologi (Technological absolesence) baik yang direncanakan maupun tidak. Demikian pula dengan harga yang relatif semakin murah dibandingkan dengan teknologi yang ada didalamnya. Dengan kata demikian siklus kehidupan produk (product life cycle) untuk setiap tipe produk semakin pendek seiring dengan percepatan teknologi dan persaingan diantara para produsen.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap brand switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry pada mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU.

Metode penelitian yang dipergunakan adalah. metode analisis deskriptif, metode analisis regeresi berganda, uji simultan (Uji-F), uji parsial (Uji–t) dan koefisien determinasi (R2). Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan dari variabel pelanggan terhadap keputusan nasabah untuk menabung, dengan persamaan regresi Y = 4,581 + 0,511 X1 +

0,580 X2 + e . koefisien determinasi (R2), maka diperoleh nilai adjusted R Square

yang diperoleh sebesar 0,366. Angka ini menjelaskan bahwa 36,6 %. Proporsi dari nilai ini dapat dikatakan sangat tinggi dan juga sangat signifikan (Sig = 0,000). Sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Kata kunci: Ketidakpuasan konsumen, kebutuhan mencari variasi, Brand Switching.


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan rahmat dan ridho-nya khususnya bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana ekonomi pada Fakultas Ekonomi Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Brand Switching Handphone GSM dari Nokia ke BlackBerry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU)”.

Pada kesempatan ini penulis juga terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departamen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, M.BA selaku Sekretaris Departemen Manajemen. 4. Ibu Dra. Magdalena L Sibaranai MSi selaku Dosen Pembimbing yang telah

bersedia memberikan waktu, saran, tenaga dan pemikirannya untuk membantu penulis didalam penyempurnaan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Marhayanie, MSi selaku Dosen Penguji I yang telah menyediakan waktu, didalam penulisan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM selaku Dosen Penjuji II yang telah menyediakan waktu, didalam penulisan skripsi ini.


(4)

7. Seluruh staf pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yakni K’Dani, K’Vina, B’Jum, dan K, Nur, .

8. Sahabat–sahabat terbaikku anak-anak manajemen ekstensi 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih atas segala dorongan dan semangat kalian semua sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih atas semuanya yang telah membantu penulis hingga dapat menyelesaikan skripsi ini, dan kepada Allah SWT penulis mohon ampun atas segala kesalahan dan kehilafan selama membuat skripsi ini. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua khususnya kepada penulis.

Medan, Februari 2010 Penulis


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Kerangka Konseptual ... 4

D. Hipotesis ... 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian ... 5

2. Manfaat Penelitian ... 5

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional dan Identifikasi Variabel ... 6

2. Definisi Operasional ... 6

3. Skala Pengukuran Variabel ... 7

4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 8

5. Populasi dan Sampel ... 8

6. Teknik Pengumpulan Data ... 10

7. Jenis dan Sumber Data ... 10

8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 11

9. Metode Analisis Data ... 11

BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu ... 16

B. Produk 1. Pengertian Produk ... 16


(6)

2. Klasifikasi Produk ... 17

C. Merek ... 18

D. Perilaku Konsumen 1. Pengertian Perilaku Konsumen ... 19

2. Faktor–faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ... 19

E. Perpindahan Merek (Brand Switching) ... 23

F. Kepuasan dan Ketidakpuasan Konsumen ... 23

G. Mencari Variasi (Variet Seeking) ... 24

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Nokia ... 25

B. Blackberry 1. Sejarah Singkat Blackberry ... 27

2. Keunggulan Blackberry ... 29

3. Sistem Operasi Pada Blackberry ... 31

4. Perangkat Lunak Blackberry ... 32

5. Jenis-jenis Blackberry ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A Uji Validitas dan Reliabilitas 1 Uji Validitas ... 38

2 Uji Reliabilitas ... 39

B. Analisis Deskriptif 1 Analisis Deskriptif Responden a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 40

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

2 Analisis Deskriptif Variabel a. Ketidakpuasan Konsumen (X1) ... 41

b. Kebutuhan Mencari Variasi (X2) ... 42


(7)

D. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas ... 45 2. Uji Heterokesdatisitas ... 46 3. Uji Multikolinieritas ... 48 E. Analisis Regresi Berganda

1. Uji Simultam/Serempak (Uji-F) ... 49 2. Uji Parsial/Individual (Uji-t) ... 50 3. Uji Goodness of Fit (R2) ... 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan ... 54 B.Saran ... 55


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Definisi Operasional Variabel ... 7

Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert ... 8

Tabel 1.3 Daftar Populasi ... 9

Tabel 1.4 Mahasiswa FISIP yang Melakukan Brand Switching dari Nokia ke Blackberry ... 9

Tabel 4.1 Item Total Statistic ... 38

Tabel 4.2 Reliability ... 39

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Beradasakan Usia ... 40

Tabel 4.4 Karaktersitik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 40

Tabel 4.5 Frekuensi Responden Terhadap Ketidakpuasan Konsumen ... 41

Tabel 4.6 Frekuensi Responden Terhadap Kebutuhan Mencari Variasi ... 42

Tabel 4.7 Frekuensi Responden Terhadap Brand Switching ... 43

Tabel 4.8 One Sampel Kolmogrov-Sumirnov Test ... 46

Tabel 4.9 Uji Glejser ... 47

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas ... 48

Tabel 4.11 Uji Simultam/Serempak (Uji-F) ... 49

Tabel 4.12 Uji Parsial/Individual (Uji-t) ... 50


(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kerangka Konspetual ... 4 Gambar 4.1 Pengujian Normalitas ... 45 Gambar 4.2 Pengujian Heterokesdatisitas ... 47


(10)

ABSTRAK

Guswan Arisandi (2009) “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Brand Switching Handphone GSM dari Nokia ke BlackBerry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU)”. Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi Selaku Ketua Departemen Manajemen, Dra. Magdalena L Sibarani, MSi Selaku Dosen Pembimbing, Dra. Marhayanie, MSi Selaku Dosen Penguji I, Dra. Frida Ramadhini MM Selaku Dosen Penguji II.

Perkembangan teknologi handphone semakin hari semakin pesat, baik kehandalan, fasilitas serta fitur-fiturnya terus ditingkatkan untuk memanjakan penggunanya, dan sebagai sebuah produk teknologi maka setiap produsen handphone tidak akan pernah berhenti untuk terus meningkatkan kemampuannya, karena berhenti berinovasi berarti mati dan pasar akan direbut oleh produsen merek lain. Persaingan di bidang teknologi mengakibatkan terjadinya proses percepatan keusangan teknologi (Technological absolesence) baik yang direncanakan maupun tidak. Demikian pula dengan harga yang relatif semakin murah dibandingkan dengan teknologi yang ada didalamnya. Dengan kata demikian siklus kehidupan produk (product life cycle) untuk setiap tipe produk semakin pendek seiring dengan percepatan teknologi dan persaingan diantara para produsen.

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap brand switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry pada mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU.

Metode penelitian yang dipergunakan adalah. metode analisis deskriptif, metode analisis regeresi berganda, uji simultan (Uji-F), uji parsial (Uji–t) dan koefisien determinasi (R2). Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh positif dan signifikan dari variabel pelanggan terhadap keputusan nasabah untuk menabung, dengan persamaan regresi Y = 4,581 + 0,511 X1 +

0,580 X2 + e . koefisien determinasi (R2), maka diperoleh nilai adjusted R Square

yang diperoleh sebesar 0,366. Angka ini menjelaskan bahwa 36,6 %. Proporsi dari nilai ini dapat dikatakan sangat tinggi dan juga sangat signifikan (Sig = 0,000). Sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Kata kunci: Ketidakpuasan konsumen, kebutuhan mencari variasi, Brand Switching.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi sekarang ini dimana perubahan teknologi dan arus informasi yang semakin maju dan cepat mendorong timbulnya laju persaingan dalam dunia usaha. Melihat banyaknya produk yang ditawarkan maka konsumen akan mulai melihat merek yang dapat memenuhi kebutuhannya.

Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan adalah dengan meningkatkan kepuasan konsumen/pelanggan. Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan menjadi topik yang banyak dibicarakan perusahaan. Kepuasan pelanggan ditentukan oleh kualitas barang atau jasa yang dikehendaki oleh pelanggan, sehingga jaminan kualitas menjadi prioritas utama bagi setiap perusahaan, yang pada saat ini khususnya dijadikan tolak ukur keunggulan daya saing perusahaan. Ketidakpuasan konsumen/pelanggan merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perpindahan merek karena pelanggan yang tidak puas akan mencari variasi baru terhadap produk lain.

Saat ini perkembangan teknologi handphone semakin hari semakin pesat, baik kehandalan, fasilitas serta fitur-fiturnya terus ditingkatkan untuk memanjakan pemiliknya, dan sebagai sebuah produk teknologi maka setiap produsen handphone tidak pernah akan berhenti untuk terus meningkatkan kemampuannya, karena berhenti berinovasi berarti mati dan pasar akan direbut oleh produsen


(12)

merek lain. Persaingan di bidang teknologi mengakibatkan terjadinya proses percepatan keusangan teknologi (Technological absolesence) baik yang direncanakan maupun tidak, demikian pula hargapun relatif semakin murah dibandingkan dengan teknologi yang ada didalamnya. Dengan kata demikian siklus kehidupan produk (product life cycle) untuk setiap tipe produk semakin pendek seiring dengan percepatan teknologi dan persaingan diantara para produsen.

Bervariasinya merek, jenis dan model handphone memberikan banyak pilihan kepada pengguna handphone. Namun demikian market leader adalah provider handphone yang memiliki keunggulan teknologi serta mampu memberikan variasi produk pada berbagai segmen pasar potensial. Setiap tipe handphone sering juga ditujukan khusus untuk kalangan tertentu dengan status sosial dan jenis pekerjaannya.

Perusahaan-perusahaan handphone GSM saat ini banyak yang menawarkan produknya ke pasar, sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan-perusahaan tersebut, misalnya Nokia, BlackBerry, Sony Ericsson, Samsung, LG, Motorola, iPhone, dan lain-lain.

Penelitian ini difokuskan pada Brand Switching atau perpindahan merek handphone GSM dari Nokia ke BlackBerry. Jika dibandingkan dengan handphone Nokia, BlackBerry merupakan perangkat genggam nirkabel yang memiliki kemampuan layanan push e-mail, telepon selular, sms, faksimili internet, menjelajah internet, dan berbagai kemampuan nirkabel lainnya (www.


(13)

Blackberry.com) yang memiliki harga bersaing dibandingkan dengan handphone merek lainnya.

Produk yang dijadikan sebagai obyek penelitian dalam penelitian ini adalah produk handphone GSM. Pertimbangan pemilihan produk handphone GSM ini adalah karena dari sisi pertumbuhan bisnis, industri handphone GSM merupakan salah satu industri yang mengalami tingkat pertumbuhan yang cukup tinggi. Sebagai akibatnya adalah dari tahun ke tahun produk handphone GSM semakin bervariasi dan konsumen dihadapkan pada banyak pilihan merek dan kemungkinan konsumen berpindah merek juga semakin besar, khususnya bagi mereka yang berorientasi pada harga dan menyukai hal-hal baru.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul: “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi terhadap Keputusan Brand Switching Handphone GSM dari Nokia ke BlackBerry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Imu Komunikasi S-1 Reguler USU)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapatlah di rumuskan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap brand switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry pada mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU ?


(14)

C. Kerangka Konseptual

Ketidakpuasan konsumen/pelanggan dan mencari variasi merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perpindahan merek karena pelanggan yang tidak puas akan mencari variasi baru dari produk lain.

Kebutuhan mencari variasi merupakan perilaku konsumen atau pembeli yang mencari variasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen namun perbedaan merek dianggap cukup berarti (Sunarto, 2004 : 110).

Menurut Day dalam Tjiptono (2000 : 24) kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respon konsumen terhadap ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaiannya

Kerangka konseptual dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Sumber : Sunarto (2004) dan Tjiptono (2000) (Diolah Penulis) Gambar 1.1 : Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Hipotesis yang dikemukakan di dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap brand switching handphone GSM dari Nokia ke Ketidakpuasan Konsumen (X1)

Kebutuhan Mencari Variasi (X2)


(15)

Blackberry pada mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU ?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap brand switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry pada mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU ?

2. Manfaat Penelitian

Manfaat di penelitian ini adalah : a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengelola dan mempertahankan merek agar tetap menjadi pilihan pelanggan mengingat persaingan antar merek yang semakin meningkat.

b. Bagi Penulis

Memberikan kesempatan kepada penulis untuk menerapkan teori yang telah didapatkan di bangku kuliah dan menambah wawasan penulis dalam bidang pemasaran khususnya brand switching.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan referensi yang dapat memberikan perbandingan dalam melakukan penelitian selanjutnya, khususnya mengenai brand switching.


(16)

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional didalam penelitian ini meliputi satu variabel terikat (independent variable) yakni brand switching (Y) dan dua variabel bebas (dependent variable) yakni ketidakpuasan konsumen (X1) dan kebutuhan

mencari variasi (X2).

2. Definisi Operasioanal Variabel

Definisi operasional variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut : a. Ketidakpuasan Konsumen (X1)

Menurut Beatty, Kahle dan Homer dalam Waluyo (2003 : 8) ketidakpuasan konsumen merupakan pengalaman dengan produk yang dapat menyebabkan konsumen merasa tertarik untuk mencari merek lain diluar merek yang biasanya.

b. Kebutuhan Mencari Variasi (X2)

Kebutuhan mencari variasi merupakan perilaku konsumen atau pembeli yang mencari variasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen namun perbedaan merek dianggap cukup berarti (Sunarto, 2004 : 110) c. Brand Switching (Y)

Brand Switching adalah saat dimana seorang pelanggan atau sekelompok pelanggan berpindah kesetiaan dari satu merek ke sebuah produk tertentu ke merek lainnya, dapat dijelaskan bahwa konsumen yang seringkali melakukan peralihan merek (brand switching) dalam pembeliaanya


(17)

termasuk tipe perilaku pembelian yang mencari keragaman (Aaker dalam Simamora, 2002 : 27).

Penguraian definisi operasional variabel dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.1

Definisi Operasional Variabel

Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Ketidakpuasan Konsumen

(X1)

1. Perbedaan fitur handphone yang lama dengan yang baru.

2. Perbedaan harga

3. Spesifikasi produk Nokia yang di iklankan.

Likert

Kebutuhan Mencari Variasi

(X2)

1. Mencoba merek yang belum pernah dicoba.

2. Tertantang memiliki handphone dengan teknologi tercanggih. 3. Mencoba sejumlah variasi tipe

handphone yang tersedia.

4. Mencoba handphone yang terkenal.

Likert

Brand Swiching

(Y)

1. Kerusakan handphone.

2. Adanya kebosanan dengan merek hanphone yang lama.

3. Kecanggihan tekhnologi.

4. Fitur multimedia lebih berkompeten. 5. Tergiur dengan promosi.

Likert

Sumber : Sunarto (2004), Waluyo (2003), dan Simamora (2002) (Data Diolah).

3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Skala Likert merupakan skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2005 : 86).

Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada Tabel 1.3 berikut ini :


(18)

Tabel 1.2

Instrumen Skala Likert

No Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber : Sugiyono (2005: 86).

Pada penelitian ini responden diharapkan memilih salah satu dari kelima alternatif jawaban yang tersedia, kemudian setiap jawaban yang diberikan akan diberikan nilai tertentu (1, 2, 3, 4, 5). Nilai yang diperoleh akan dijumlahkan dan jumlah tersebut menjadi nilai total. Nilai total inilah yang akan ditafsirkan sebagai posisi responden dalam Skala Likert.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dalam penelitian ini dilakukan pada Fakultas ISIP USU, Jl. Dr. A. Sofyan. No. 1, sedangkan waktu Penelitian dimulai dari bulan Agustus 2009 sampai dengan bulan Februari 2010.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Fisip Jurusan Ilmu Komunikasi S1 Reguler USU Angkatan 2006 sampai dengan 2008, yaitu sebanyak 354 orang.


(19)

Tabel 1.3 Daftar Populasi

Angkatan Departemen Ilmu Komunikasi

2006 103

2007 115

2008 136

Jumlah 354

Sumber : Fakultas Fisip Departemen Ilmu Komunikasi USU,Agustus 2009 (diolah oleh penulis).

Sedangkan yang melakukan mahasiswa FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S1 Reguler USU angkatan 2006 sampai dengan 2008 yang melakukan perpindahan merek dari pengguna handphone GSM Nokia ke BlackBerry sebesar 55 Orang .

Tabel 1.4

Mahasiswa FISIP yang Melakukan Brand Switching dari Nokia Ke BlackBerry

Angkatan Jumlah Mahasiswa

2006 15

2007 23

2008 27

Jumlah 55

Sumber : Hasil Survey, 2009 (diolah oleh penulis)

b. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah semua populasi yang ada yang penarikannya adalah di ambil secara sensus yakni 100 % dari jumlah populasi (Sugiyono, 2005 : 74).

Alasan dilakukannya penarikan sampel secara sensus adalah karena kecilnya jumlah populasi yang ada ditempat dimana diadakan pengujian.


(20)

6. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data didalam penelitian ini adalah : a. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab kepada konsumen BlackBerry, yang dilakukan secara sistematik dan berlandaskan pada tujuan penelitian.

b. Daftar Pertanyaan (Questionnaire)

Daftar pertanyaan (Questionnaire) adalah teknik pengumpulan data dengan menyebarkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh konsumen BlackBerry di Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S–1 reguler USU. c. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dan mempelajari data dari buku-buku, jurnal, majalah dan internet yang memiliki relevansi dengan penelitian.

7. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data didalam penelitian ini adalah : a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih pada lokasi penelitian. Data primer diperoleh melalui wawancara (interview) dan memberikan daftar pertanyaan (questionnaire).


(21)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, dan informasi dari internet untuk mendukung penelitian ini.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk menguji apakah suatu kuesioner layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Validitas menunjukkan seberapa nyata suatu pengujian mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata atau benar. Reliabilitas menunjukkan akurasi dan konsistensi dari pengukurannya. Pengukuran dikatakan konsisten apabila terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang tidak berbeda (Sugiyono, 2005 : 120). Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 15. Uji ini dilakukan kepada populasi yang tidak termasuk didalam sampel penelitian yaitu dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang melakukan Brand Switching dari Nokia ke BlackBerry sebanyak 30 orang.

9. Metode Analisis Data

Metode analisis data didalam penelitian ini adalah : a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai


(22)

permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan dengan mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh gambaran yang jelas tentang distribusi jawaban responden.

b. Uji Asumsi Klasik

Syarat asumsi klasik yang harus dipenuhi model regresi berganda sebelum data tersebut dianalisis adalah sebagai berikut :

1). Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% (0,05) maka jika nilai Asymp.Sig. (2–tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variable residual berdistribusi normal (Situmorang, dkk, 2008 : 55)

2). Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Artinya, jika varians variabel independent adalah konstan (sama) untuk setiap nilai tertentu variabel independen disebut homoskedastisitas. Sedangkan, heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser, dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi


(23)

heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikan di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang, dkk, 2008 : 63)

3). Uji Multikolinearitas

Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel dan Variante Inflation Factor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut :

a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas

b. Tolerante > 0,1 maka tidak terdapat multikoliniearitas

c. Metode Analisis Regresi Berganda

Peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Peneliti menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 15.0 agar hasil yang diperoleh lebih terarah

Persamaan regresi berganda yang digunakan adalah sebagai berikut : Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Dimana :

Y = Perpindahan Merek (brand switching) a = Konstanta


(24)

X1 = Ketidakpuasan Konsumen

b2 = Koefisien Regresi X2

X2 = Kebutuhan Mencari Variasi

e = Variabel Penganggu (standard error)

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak), sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima.

Pengujian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1) Uji secara Simultan / Serempak (Uji -F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (serempak) terhadap variabel terikat.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) H0 : b1 = b2 = 0, artinya secara serempak tidak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Ha : b1 = b2 ≠ 0, artinya secara serempak terdapat pengaruh yang

signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

a) H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%


(25)

2) Uji secara Parsial / Individual (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel dependen.

Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a) H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan

dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang signifikan dari

variabel bebas terhadap variabel terikat

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : a) H0 diterima jika – thitung < ttabelpada α = 5%

b) Ha diterima jika – thitung > ttabel pada α = 5%

1) Pengujian Goodness of Fit (R2)

Koefisien Goodness of Fit atau koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel-variabel bebas dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi (R2) ini berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R 2 ≤ 1), dimana semakin tinggi R2 (mendekati 1) berarti variabel-variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel terikat dan apabila R2 = 0 menunjukkan variabel bebas secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel terikat.


(26)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Veramayanti (2009) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone dari Nokia ke Sony Ericsson”. Hasil penelitian menunjukkan ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi memiliki pengaruh yang positif dan singnifikan terhadap perpindahan merek (Brand Switching) dari Nokia ke Sony Ericsson pada mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU dengan hubungan antar variabel 41,8 % keputusan perpindahan merek konsumen dapat dijelaskan oleh ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi, sedangkan sisanya 58,2 % dapat dijelaskan oleh faktor lainnya.

Waluyo (2003) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Perilaku Brand Switching Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone di Semarang” Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa banyaknya pengalaman yang lalu berpengaruh signifikan positif terhadap pengetahuan produk.

B. Produk

1. Pengertian Produk

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli dan digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan


(27)

(Tjiptono, 2000 : 95). Produk yang ditawarkan tersebut meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, computer, TV), jasa (restoran, penginapan, transportasi), orang atau pribadi dan lain – lain.

Menurut Simamora (2002 : 139), produk adalah atribut fisik, psikologi, servis dan simbolis yang secara kolektif menghasilkan kepuasan atau manfaat bagi pembeli atau pengguna. Jadi produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari ,dibeli, digunakan, atau dikonsumsi sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan sehingga produk dibeli konsumen karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu atau memberi manfaat tertentu.

2. Klasifikasi Produk

Klasifikasi produk dapat dilakukan dengan berbagai macam sudut pandang. Menurut Tjiptono (2000 : 98) berdasarkan wujudnya produk dapat dibedakan menjadi 2 (dua) kelompok yaitu:

a. Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga dapat dilihat, diraba/disentuh, dirasa, dipegang, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya terdapat dua macam barang yakni :

1). Barang Tidak Tahan Lama (Nondurable Goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang yang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal


(28)

kurang dari satu tahun. Contohnya adalah sabun, minuman dan makanan ringan, kapur tulis, gula dan garam.

2). Barang Tahan Lama (Durable Goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya dapat tahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun atau lebih)

b. Jasa

Jasa merupakan aktivitas manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual. Contohnya bengkel reparasi, salon kecantikan, kursus, hotel, dan lain – lain.

C. Merek

Menurut Undang – Undang No 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1 (Tjiptono, 2005 : 2) merek adalah tanda yang berupa gambar, nama, kata, huruf – huruf, angka – angka, susunan warna atau kombinasi dari unsur – unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang atau jasa.

American Marketing Association (Keller dalam Tjiptono, 2005 : 93) mendefinisikan merek (Brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol atau desain atau kombinasi diantaranya yang dimaksudkan untuk mengindentifikasi barang dan jasa dari satu penjual atau sekolompok penjual dan membedakannya dari barang dan jasa pesaingnya.


(29)

D. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

James F.Engel et al dalam Mangkunegara (2004 : 3) menyatakan bahwa perilaku konsumen didefinisikan sebagai tindakan – tindakan individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh dan menggunakan barang – barang jasa ekonomis termasuk proses pengambilan keputusan mendahului dan menentukan tindakan – tindakan tersebut.

Gerald Zaltman dan Melanie Wallendorf dalam Mangkunegara (2004 : 3) menjelaskan bahwa :

Perilaku konsumen adalah tindakan – tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber – sumber lainnya.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen adalah tindakan – tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok, atau organisasi yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan dan menggunakan barang – barang atau jasa yang dapat dipengaruhi oleh lingkungan (Mangkunegara, 2004 : 4). 2. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Mangkunegara (2004 : 39) ada dua faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu sosial budaya dan psikologis. Sosial budaya terdiri dari faktor budaya, tingkat sosial, kelompok dan keluarga.


(30)

Sedangkan faktor psikologis terdiri dari pengalaman belajar, kepribadian, sikap dan keyakinan, konsep diri.

a). Faktor Sosial Budaya 1). Faktor Budaya

Budaya sebagai hasil kreativitas manusia dari satu generasi ke generasi berikutnya yang sangat menentukan bentuk perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat.

Kebudayaan merupakan suatu hal yang kompleks yang meliputi ilmu pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, adat, kebiasaan, dan norma – norma yang berlaku pada masyarakat.

2). Faktor Sosial

Kelas sosial merupakan suatu kelompok yang terdiri dari sejumlah orang mempunyai kedudukan yang seimbang dalam masyarakat. Kelas sosial berbeda dengan status sosial walaupun sering kedua istilah tersebut diartikan sama. Sebenarnya kedua istilah tersebut merupakan dua konsep yang berbeda. Contohnya, walaupun seorang konsumen berada pada kelas sosial yang sama, memungkinkan status sosialnya yang berbeda, atau yang satu lebih tinggi status sosialnya daripada lainnya.

3). Faktor Kelompok

Kelompok merupakan suatu kelompok orang yang mempengaruhi sikap, pendapatan, norma, dan perilaku konsumen. Kelompok ini merupakan kumpulan keluarga, kelompok, atau organisasi tertentu.


(31)

Misalnya, perhimpunan artis, atlit, kelompok pemuda, kelompok mesjid dan organisasi lainnya.

4). Faktor Keluarga

Keluarga merupakan suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempergaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Keluarga dapat berbentuk keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Dalam menganalisis perilaku konsumen, faktor keluarga dapat berperan sebagai berikut: a. Siapa pengambil inisiatif

b. Siapa yang memberi pengaruh c. Siapa pengambil keputusan b. Faktor Psikologis

1). Faktor Pengalaman Belajar

Pengalaman belajar merupakan suatu perilaku akibat pengalaman sebelumnya. Perilaku konsumen dapat dipelajari karena sangat dipegaruhi oleh pengalaman belajarnya. Pengalaman belajar konsumen akan menentukan tindakan dan pengambilan keputusan membeli.

2). Faktor Kepribadian

Kepribadian merupakan suatu bentuk dari sifat – sifat yang ada pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. Kepribadian konsumen sangat ditentukan oleh faktor internal dan faktor eksternal.


(32)

Kepribadian konsumen akan mempengaruhi persepsi dan pengambilan keputusan dalam membeli.

3). Faktor Sikap dan Keyakinan

Sikap dan keyakinan merupakan suatu penilaian seseorang terhadap suka atau tidak suka, perasaan emosional yang tindakannya cenderung ke arah berbagai objek atau ide. Sikap dapat pula diartikan sebagai kesiapan seseorang untuk melakukan tindakan atau aktivitas. Sikap sangat mempengaruhi keyakinan, begitu pula sebaliknya, keyakinan menentukan sikap.

Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, sikap dan keyakinan sangat berpengaruh dalam menentukan suatu produk, merek, dan pelayanan. Sikap dan keyakinan konsumen terhadap suatu produk atau merek dapat diubah melalui komunikasi yang persuasif dan pemberian informasi yang efektif kepada konsumen. Dengan demikian konsumen dapat membeli produk atau merek baru, atau produk yang ada pada toko itu sendiri.

4). Konsep Diri

Konsep diri sebagai cara kita melihat diri sendiri dan dalam waktu tertentu sebagai gambaran tentang apa hyang dipikirkan. Para ahli psikologis membedakan konsep diri yang nyata dan konsep diri yang ideal. Konsep diri yang nyata ialah bagaimana kita melihat diri dengan sebenarnya. Sedangkan konsep diri idealnya bagaimana diri kita yang kita inginkan.


(33)

Dalam hubungannya dengan perilaku konsumen, kita perlu menciptakan situasi yang sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen. Begitu pula menyediakan dan melayani konsumen dengan produk dan merek yang sesui dengan yang diharapkan oleh konsumen

E. Perpindahan Merek (Brand Switching)

Brand Switching adalah saat dimana seorang pelanggan atau sekelompok pelanggan berpindah kesetiaan dari satu merek ke sebuah produk tertentu ke merek lainnya, dapat dijelaskan bahwa konsumen yang seringkali melakukan peralihan merek (brand switching) dalam pembeliaanya termasuk tipe perilaku pembelian yang mencari keragaman. Peralihan merek ditandai dengan adanya perbedaan signifikan antar merek. Konsumen dalam hal ini tidak mengetahui banyak mengenai produk yang ada (Aaker dalam Simamora, 2002 : 27).

F. Kepuasan atau Ketidakpuasan Konsumen

Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidakpuasan konsumen telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini. Pihak yang paling banyak berhubungan langsung dengan kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah pemasar, konsumen, konsumeris dan perilaku konsumen. Menurut Day dalam Tjiptono (2000 : 24) kepuasan atau ketidakpuasan konsumen adalah respon konsumen terhadap ketidaksesuaian yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakan setelah pemakaiannya.


(34)

G. Mencari Variasi (Variety Seeking)

Kebutuhan mencari variasi merupakan perilaku konsumen atau pembeli yang mencari variasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan konsumen namun perbedaan merek dianggap cukup berarti (Sunarto, 2004 : 110).

Mencari variasi adalah komitmen secara sadar untuk membeli merek lain karena terdorong untuk terlibat atau mencoba hal-hal yang baru, rasa ingin tahu dengan hal-hal baru, novelty (kesenangan baru), atau untuk mengatasi masalah kejenuhan terhadap hal yang lama atau biasanya (Peter dan Olson, 2000 dalam Setiyaningrum, 2005 : 7).


(35)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Singkat Nokia

Nokia didirikan pada tahun 1860, saat Fredrik Idestman yang menempuh studinya di Jerman untuk mendapatkan gelar insinyur pertambangan mengunjugi sebuah pabrik lokal. Dalam kunjungannya tersebut, Idestman mengamati mesin baru yang memproses pengelohan kayu menjadi pulp dan dia melihat besarnya tingkat permintaan terhadap pulp. Sekembalinya dia dari Filandia, Idestman memesan mesin yang sama dengan yang dilihatnya di Jerman dan mendirikan perusahaan pengolahan hasil hutan pada tahun 1865. Perusahaan inilah yang akan menjadi cikal bakal Nokia Corporation.

Pada tahun 1960, Westerlund mendirikan divisi elektronik untuk merintis jalannya Nokia menyongsong dekade berikutnya. Selanjutnya, dalam bidang sistem telekomunikasi dimulai pada tahun 1962 dengan konsentrasi pada transmisi radio. Pengembangan telepon radio yang menjadi cikal bakal handphone dirintis pada tahun 1963.

Pada tahun 1967, divisi elektronik hanya mengembangkan 3 % dari jumlah penjualan bersih Nokia dan menyerap sekitar 460 orang tenaga kerja. Momentum mulai terbentang lebar pada awal tahun 1970-an dan mulai pada tahun 1980-an divisi ini berkembang pesat serta menjadi bagian yang sangat penting dalam operasi bisnis Nokia. Berbagai cabang divisi elektronik secara bertahap dikembangakan menjadi kelompok bisnis yang mandiri. Bagian telepon radio


(36)

berubah nama menjadi Mobira pada tahun 1979, selanjutnya pada tahun 1989 Mobira menjadi Nokia Mobile Phones.

Selama masa resesi tahun 1990-an, Nokia Mobile Phones dan Nokia Telecomunication menjadi tulang punggung Nokia Group. Melalui perampingan di bidang usahanya, Nokia berhasil melewati resesi yang sangat dahsyat dan cepat.

Pada tahun 1991, Nokia berada dalam situasi yang sangat menentukan yaitu saat resesi ekonomi melanda dunia. Untuk mengatasi masa sulit itu, berbagai perusahaan memutuskan untuk memfokuskan pada kinerja jangka pendek dan menunda investasi mereka. Sebaliknya, Nokia justru tetap mempertahankan rencananya untuk terus meningkatkan penelitian dan pengembangan serta pemasaran secara global merupakan keputusan yang ternyata sangat tepat dan menguntungkan.

Pada tahun1992, Jarmo Olila terpilih menjadi CEO dan presiden Nokia Group. Pada saat itulah Nokia mengambil keputusan besar dan strategis yaitu memfokuskan bisnis pada bidang telekomunikasi dan melepas bisnis yang bukan intinya.

Nokia menjadi bisnis inti di sektor telekomunikasi dalam kurun waktu 10 tahun (1986-1996) transformasi yang berlangsung dramatis, dimana hanya 17 % di tahun 1986 menjadi 90 % di tahun 1996. Sesungguhnya, upaya ke arah transformasi dalam tubuh Nokia Group telah mulai dirintis satu dasawarsa sebelumnya yaitu sejak divisi elektronik Nokia telah melakukan penelitian yang mendalam atas sistem transmisi radio analog pada tahun 1960.


(37)

Melalui penelitian dan pengembang yang instensif dan insfrastrktur jaringan GSM, Nokia berhasil memperkenalkan jaringan GSM pertamanya di dunia pada tahun 1991-an diikuti oleh handphone GSM pertamanya Nokia 1110 pada tahun 1992. Saat ini dengan jajaran produknya yang merambah sebagian besar pasar dunia, Nokia berhasil meraih pangsa pasar terbuka.

Nokia saat ini mempunyai bagian penjualan, pelayanan, konsumen, produksi, serta dan pengembangan di lebih 25 negara di Asia Pasifik. Solusi Nokia dalam hal inovasi dan gaya hidup selalu terdepan dengan beragam rangkaian produk telekomunikasi yang mudah digunakan.

B. Blackberry

1. Sejarah Singkat Blackberry

Blackberry pertama kali diperkenalkan pada tahun 1997 oleh perusahaan Kanada, Research In Motion(RIM). Kemampuannya menyampaikan informasi melalui jaringan data nirkabel dari layanan perusahaan telepon genggam mengejutkan dunia.

Blackberry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama Blackberry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi Blackberry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server


(38)

Pasar Blackberry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di

tanah air yakni Excelkom dan Telkomsel.

pilihan layanan yaitu Blackberry Internet Service dan Blackberry Enterprise Server (BES).

BES adalah layanan gabungan dari BES dan BIS, ditujukan bagi pelanggan korporasi sehingga pelanggan dapat menerima dan mengirim email kantor yang berbasis Microsoft Exchange, Novel Wise, Lotus Domino dan 10 akun e-mail berbasis korporasi dengan Blackberry Enterprise Server.

Pada awalnya, layanan Blackberry hanya bisa diakses melalui smartphone Blackberry saja. Tetapi seiring dengan berjalannya waktu, ketiga operator ini telah menyediakan fasilitas Blackberry Connect yang memungkinkan Blackberry Internet Solution diakses melalui smartphone jenis lain seperti Nokia (N-9500, N-9300, N-9300i, E61. E71), Sony Ericsson P910i, M600i, Palm Treo, Dopod, dan lainnya.

Sejauh ini, fasilitas Blackberry memang baru dimanfaatkan oleh para pengguna pribadi dan korporasi, belum merambah hingga bidang pemerintahan dan intelijen seperti di negara-negara lain.


(39)

2. Keunggulan Blackberry

Produk yang menjadi andalan utama dan membuat Blackberry digemari di pasar adalah e gegas (push e-mail). Produk ini mendapat sebutan surat-e gsurat-egas karsurat-ena ssurat-eluruh surat-surat-e baru, daftar kontak, dan informasi jadwal (calendar) masuk ke dalam Blackberry secara otomatis.

Keunggulan dari Blackberry, yaitu push e-mail. Dengan push e-mail semua e-mail masuk dapat diteruskan langsung ke ponsel. mengalami proses kompresi dan scan di server Blackberry sehingga aman dari virus. Lampiran file berupa dokumen Microsoft office dan PDF dapat dibuka dengan mudah. sebuah e-mail berukuran 1 MB, jika diterima melalui push e-mail dapat menjadi 10 kb dengan isi yang tetap. (RBA4762)

Pengguna tidak perlu mengakses internet terlebih dulu dan membuka satu persatu surat-e yang masuk, atau pemeriksaan surat-e baru. Hal ini dimungkinkan karena pengguna akan terhubung secara terus-menerus dengan dunia maya melalui jaringan telepon seluler yang tersedia. Alat penyimpanan juga memungkinkan para pengguna untuk mengakses data yang sampai ketika berada di luar layanan jangkauan nirkabel. Begitu pengguna terhubung lagi, Blackberry Enterprise Server akan menyampaikan data terbaru yang masuk.

Kelebihan lainya adalah kemampuan Blackberry yang dapat menampung e-mail hingga puluhan ribu tanpa ada risiko hang, asalkan masih ada memori


(40)

tersisa. Blackberry juga bisa digunakan unt Yahoo Messenger, namun dilakukan melalui jaringan Blackberry dengan memasukan nomor identitas.

Semua layanan Blackberry ini dikenal sangat aman baik e-mail, chatting,

maupun browsing. Untuk browsing

dikompresi sehingga lebih cepat dibuka.

Fasilitas lain yang menjadi andalan Blackberry adalah pesan instan. Blackberry. Teknologi terkini memang memungkinkan kita untuk chatting di internet melalui telepon genggam dan Personal Digital Assistant (PDA). Tetapi yang berbeda pada Blackberry adalah proses instalasi lengkap yang bisa dilakukan nya melalui jaringan nirkabel.

Melihat fenomena Blackberry yang digemari masyarakat karena keunggulan fasilitas komunikasinya, membuat banyak perusahaan IT berkembang dan berlomba-lomba menciptakan aplikasi yang paling mutakhir untuk pengguna Blackberry. Salah satu diantaranya adalah aplikas

Keunggulan lain juga hadir melalui teknologi kompresi yang menyebabkan biaya akses menjadi murah dan pemberitahuan jawaban pesan melalui tanda getar pada Blackberry.

Penggunaan Blackberry semakin meluas dengan hadirnya fasilitas koneksi Blackberry (Blackberry Connect). Dengan Blackberry Connect, pengguna


(41)

tidak lagi harus menggunakan perangkat genggam Blackberry untuk memanfaatkan Blackberry Internet Solution. Pengguna hanya perlu menginstalasi Blackberry Connect pada smartphone merek apapun yang dimiliki, kita bisa memanfaatkan Blackberry Internet Solution.

Pengguna handset non BlackBerry terdapat perbedaan dengan handset Blackberry. Dimana untuk handset non BlackBerry apabila aplikasinya membutuhkan koneksi GPRS/EDGE/3G maka koneksi akan dikenakan biaya GPRS sesuai operator. Jumlah email yang bisa di integrasikan jika menggunakan HP Blackberry adalah 10 email account dan jika menggunakan Blackberry Connect tergantung memori HP

3. Sistem Operasi Pada Blackberry

RIM menyediakan sistem operasi multi-tugas (multi-tasking operating system -OS) bagi Blackberry yang memungkinkan penggunaan secara intens dari sebuah alat . OS menyediakan dukungan bagi MIDP 1.0 dan WAP 1.2. Versi sebelumnya memungkinkan sinkronisasi nirkabel melalui e-mail dan kalendar Microsoft Exchange Server, dan juga e-mail Lotus Domino. Sementara OS 4 yang terbaru merupakan pelengkap dari MIDP 2.0, dan memungkinkan aktivasi nirkabel lengkap dan sinkronisasi dengan e-mail, kalendar, daftar tugas, catatan dan buku telepon, serta tambahan dukungan bagi Novell GroupWise and Lotus Notes.


(42)

4. Perangkat Lunak Blackberry

Blackberry menyediakan berbagai perangkat lunak yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasi:

a. Blackberry Enterprise Server (BES)

Perangkat genggam Blackberry terintegrasi pada sistem e-mail yang terorganisasi melalui paket perangkat lunak yang disebut Blackberry Enterprise System (BES). BES dapat digunakan oleh jaringan e-mail yang berbasis Microsoft Exchange, Lotus Domino, dan Novell Group Wise. Khusus pada pengguna individu, mereka dapat menggunakan layanan e-mail nirkabel yang disediakan oleh provider tanpa harus menginstalasi BES. Para pengguna individu dapat menggunakan Blackberry Internet Solution tanpa harus menginstalasi BES di smartphone mereka. BES memang ditujukan bagi pelanggan korporasi dengan cakupan usaha yang besar. Perangkat lunak ini mengintegrasikan seluruh smartphone Blackberry pada suatu organisasi dengan sistem perusahaan yang telah ada. Keuntungan yang diperoleh adalah memperluas komunikasi nirkabel dan data perusahaan kepada pengguna aktif dengan cara yang aman.

b. BlackBerry Professional Software (BPS)

BPS merupakan komunikasi nirkabel dan kolaborasi solusi bagi usaha kecil dan menengah. Ia menghadirkan berbagai fitur yang dibutuhkan


(43)

karyawan, dalam sebuah paket yang mudah dipasang dan harga yang lebih murah.

c. BlackBerry Internet Service (BIS)

Perangkat lunak yang diperuntukkan bagi pengguna pribadi ini memungkinkan Anda untuk mengintegrasikan smartphone dengan 10 akun e-mail yang berbasis Post Office Protocol (POP3) dan Internet Message Access Protocol (IMAP), menerima dan mengirim pesan instan, serta berselancar di Internet. Dengan BIS, kita juga dapat membuka tambahan data (attachment) dalam bentuk excel, word, powerpoint, pdf, zip, jpg, gif dengan tingkat kompresi data yang tinggi.

d. BlackBerry Mobile Data System (BlackBerry MDS)

Sebuah aplikasi optimisasi pengembangan kerangka kerja untuk BlackBerry Enterprise Solution, menyediakan Anda sebuah alat pengembangan untuk membangun, menyebarluaskan, serta mengatur interaksi antara BlackBerry smartphones dan aplikasi perusahaan.

e. Jaringan Seluler

Smartphone Blackberry dapat beroperasi pada berbagai jaringan seluler berikut, yaitu


(44)

1). CDMA2000 1X Ev-DO

Jaringan CDMA2000 1X memungkinkan kita untuk memelihara koneksi jaringan nirkabel untuk layanan data. Jaringan ini menyokong layanan untuk data berkecepatan-tinggi, dirancang untuk komunikasi data di area luas serta menawarkan layanan suara berkualitas tinggi. Dukungan oleh Ev-DO (Evolution Data Optimized atau Evolusi Optimalisasi Data). Operator CDMA di Indonesia yang sudah mengoperasikan jaringan CDMA2000 1X Ev-DO yakni Telkom flexi, Mobile-8, dan Smart Telecom. Telkom adalah operator pertama di Indonesia yang mengoperasikan jaringan ini di Surabaya. Teknologi terakhir baru mencapai Ev-DO Rev 0 yang mana kecepatannya baru mencapai 2,4 Mbps sedangkan Smart Telecom dan Mobile-8 sudah mencapai kecepatan 3,1 Mbps.

2). GSM/GPRS/EDGE/UMTS

Jaringan GSM/GPRS/EDGE/UMTS memungkinkan kita untuk memelihara koneksi virtual dengan jaringan nirkabel untuk layanan data. GPRS (General Packet Radio Service), EDGE (Enhanced Data rates for Global Evolution) dan UMTS (Universal Mobile Telecommunications System) adalah sebuah jaringan paket yang bisa dipakai bergantian, dirancang untuk komunikasi data pada area luas. sementara GSM (Global System for Mobile Communications) memberikan layanan suara berkualitas tinggi. UMTS, atau biasa dikenal sebagai 3GSM,


(45)

memberikan sinkronisasi suara dan fungsionalitas data, memberikan dukungan bagi perpindahan data dengan kecepatan tinggi.

4). Mike

Jaringan Mike mengggunakan teknologi Digital Enhanced Network (DEN) yang telah terintegrasi. Teknologi yang serba digital ini dirancang untuk menyediakan suara berkualitas tinggi serta transmisi yang berskala nasional

5). Mobitex dan Nextel

Jaringan Mobitex dan Nextel adalah jaringan yang dirancang untuk komunikasi data nirkabel pada area yang luas. Ia menyediakan cakupan yang luas dan penetrasi ke dalam gedung, pencarian data dengan mulus, pengiriman dan peneriman pesan dengan sangat cepat, serta layanan pesan tingkat lanjut yang dapat diandalkan.

6). Wireless Local Area

Wireless Local Area Networks (WLAN) beroperasi pada frekuensi yang tidak memiliki izin dan biasanya digunakan untuk mengalihkan kemacetan jaringan perusahaan di udara. Hal ini diperlukan untuk meminimalisir kebutuhan akan jaringan LAN yang tradisional. WLAN dirancang dengan tujuan agar departemen IT bisa mengatur jaringan nirkabel mereka sendiri, memungkinkan mobilitas internal bagi fasilitas


(46)

yang diperuntukkan bagi karyawan perusahaan. Dengan adanya Voice over IP (VoIP), WLANs kini bisa digunakan untuk menghantarkan data maupun suara.

5. Jenis-jenis Blackberry

Model Awal : 850, 857, 950, 957 Model Monokrom berbasis Java : seri 5000 dan seri 6000 Model Warna : seri 7200, seri 7500 dan seri 7700 Model dengan kemudahan mengetik : seri 7100 Model Blackberry Modern : seri Huron (8800), termasuk BlackBerry Pearl (8100) dan BlackBerry Curve (8300) Model Terkini (2008): Seri Bold (9000), Pearl Flip (8220), Storm (9500), Javeline (8900), dan Gemini (8520) lalu yang terbaru adalah blackberry bold 9700 dan blackberry storm II. Umumnya Blackberry dijual sepaket dengan nomor operator dikunci dengan tiga operator. Namun ada juga unit Blackberry sebagai unit yang terpisah atau sudah di-unlock sehingga bisa dipakai oleh seluruh operator. Blackberry seperti ini berasal dari luar negeri. (RBA4762)

Saat ini ada banyak tipe Blackberry yang ada di Indonesia. Tipe lama seperti 7290, 7730, dan tipe baru misalnya 81xx series, 83xx series, 88xx series, dan 87xx series. Yang terbaru adalah Blackberry 9000 atau disebut juga dengan Blackberry Bold.


(47)

Blackberry 83xx series (curve) yang ada di pasaran, misalnya Blackberry 8300, 8310, dan 8320. Blackberry 8300 hanya mempunyai tanpa fitur tambahan lain. Blackberry 8310 memiliki kamera dan Sedangkan Blackberry 8320, yang merupakan tipe terlaris dari 83xx series, memiliki kamera dan

Series selanjutnya adalah Blackberry 88xx series atau Huron. Dengan varian Blackberry 8800 dengan fitur GPS, dan 8820 dengan GPS dan WiFi. Blackberry 81xx series atau Pearl memiliki varian 8100, 8110, dan 8120. Model-model baru Blackberry adalah 87xx series. Terdiri dari Blackberry 8700 dan 8707. Tipe ini adalah Blackberry


(48)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas. 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program Statisitic Product and Service Solution (SPSS) 15.0 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid.

b. Jika rhitung positif atau r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid.

Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden diluar dari responden penelitian. Nilai rtabel dengan

ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikasi sebesar 5 %, angka yang diperoleh = 0,361.

Tabel 4.1 Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

Pertanyaan 1 69,33 40,368 ,459 ,904

Pertanyaan 2 69,50 38,603 ,554 ,902

Pertanyaan 3 69,57 38,185 ,632 ,899

Pertanyaan 4 69,40 38,869 ,621 ,900

Pertanyaan 5 69,60 37,972 ,678 ,898

Pertanyaan 6 69,47 37,913 ,635 ,899

Pertanyaan 7 69,33 37,954 ,676 ,898

Pertanyaan 8 69,50 38,328 ,590 ,901

Pertanyaan 9 69,53 37,775 ,674 ,898

Pertanyaan 10 69,50 38,190 ,608 ,900

Pertanyaan 11 69,37 37,757 ,704 ,897


(49)

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa seluruh pertanyaan valid, karena nilai corrected item total correlaction seluruh pernyataan bernilai lebih besar atau sama dengan nilai r tabel 0,361.

2. Uji Reliabilitas

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15.0 dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika r alpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika r alpha positif atau lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel.

Tabel 4.2 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,906 12

Sumber : SPSS (Data Diolah)

Pada Tabel 4.2. dapat diketahui bahwa nilai r alpha sebesar 0,906 dan r tabel sebesar 0,361 sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r alpha positif dan lebih besar dari r tabel (0,906 > 0,361) maka kuesioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian.


(50)

B. Analisis Deskriptif

1. Analisis Deskriptif Responden

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.3

Karakteristik Respoden Berdasarkan Usia Usia Jumlah Responden %

17 – 20 27 49

21 - 23 20 36

> 23 8 15

Jumlah 55 100

Sumber : Data diolah (2010)

Berdasarkan Tabel 4.3. yang berusia 17 sampai dengan 20 tahun berjumlah 27 responden atau 49 %, yang berusia 21 sampai 23 tahun berjumlah 20 responden atau 36 %, yang berusia >23 tahun berjumlah 8 responden atau 15%.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.4

Karakteristik Respoden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden %

Laki-Laki 26 47

Perempuan 29 53

Jumlah 55 100

Sumber : Data diolah (2010)

Berdasarkan Tabel 4.4. dapat dilihat bahwa yang berjenis kelamin laki-laki sebesar 26 responden atau 47 %, dan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 29 orang atau 53 %.


(51)

2. Analisis Deskriptif Variabel. a. Ketidakpuasan Konsumen (X1).

Tabel 4.5

Frekuensi Responden Terhadap Ketidakpuasan Konsumen Tanggapan

Responden

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Netral Setuju Sangat Setuju

Total

Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 15 27,3 31 56,4 9 16,4 0 0 0 0 55 100

2 21 38,2 23 41,8 11 20 0 0 0 0 55 100

3 19 34,5 29 52,7 7 12,7 0 0 0 0 55 100

Sumber : Data Diolah (2010)

Dari Tabel 4.5 dapat dilihat :

1. Yang melakukan perpindahan merek handphone karena Nokia tidak memiliki fitur yang memuaskan jika dibandingkan dengan Blackberry. 15 responden menyatakan sangat tidak setuju, 31 responden menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan netral, dan tidak ada yang menyatakan setuju dan sangat setuju.

2. Yang menyatakan harga produk Nokia lebih mahal jika dibandingkan dengan Blackberry. 21 responden menyatakan sangat tidak setuju, 23 responden menyatakan tidak setuju, 11 responden menyatakan netral, dan tidak ada responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju. 3. Yang menyatakan spesifikasi produk Nokia yang di iklankan tidak

sesuai dengan yang sebenarnya. 19 responden menyatakan sangat tidak setuju, 29 responden menyatakan tidak setuju, 7 responden yang menyatakan netral, dan tidak ada responden yang menyatakan setuju dan sangat setuju.


(52)

b. Kebutuhan Mencari Variasi (X2)

Tabel 4.6

Frekuensi Responden Terhadap Kebutuhan Mencari Variasi Tanggapan

Responden

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Netral Setuju Sangat Setuju

Total

Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 3 5,5 12 21,8 31 56,4 9 16,4 0 0 55 100 2 0 0 3 5,5 28 50,9 23 41,8 1 1,8 55 100 3 1 1,8 32 58,2 20 36,4 2 3,6 0 0 55 100 4 0 0 10 18,2 14 25,5 31 56,4 0 0 55 100

Sumber : Data Diolah (2010).

Dari tabel 4.6 dapat dilihat :

1. Untuk pernyataan saya suka mencari merek handphone yang belum pernah di coba. 3 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 12 responden yang menyatakan tidak setuju, 31 responden yang menyatakan netral, 9 responden yang menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju.

2. Untuk pernyataan saya merasa tertantang untuk memiliki handphone yang memiliki teknologi telepon seluler tercanggih. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 3 responden yang menyatakan tidak setuju, 28 responden yang menyatakan netral, 23 responden yang menyatakan setuju, dan 1 responden yang menyatakan sangat setuju.

3. Untuk pernyataan jika merek handphone tersedia dalam sejumlah variasi tipe, saya pasti mencobanya. 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 32 responden yang menyatakan tidak setuju, 20


(53)

responden yang menyatakan netral, 2 responden yang menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju.

4. Untuk pernyataan saya tertarik mencoba handphone yang terkenal. Tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 10 responden yang menyatakan tidak setuju, 14 responden yang menyatakan netral, 31 responden yang menyatakan setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju.

c. Brand Switching (Y)

Tabel 4.7

Frekuensi Responden Terhadap Brand Switching Tanggapan

Responden

Sangat Tidak Setuju

Tidak Setuju

Normal Setuju Sangat Setuju

Total

Pernyataan F % F % F % F % F % F %

1 2 3,6 25 45,5 22 40 6 10,9 0 0 55 100 2 1 1,8 22 40 26 47,3 6 10,9 0 0 55 100 3 2 3,6 21 38,2 26 47,3 6 10,4 0 0 55 100 4 1 1,8 14 25,5 29 52,7 10 18,2 1 1,8 55 100 5 2 3,6 2 3,6 21 38,2 29 52,7 1 1,8 55

Sumber : Data Diolah (2010).

Dari tabel 4.7 dapat dilihat :

1. Untuk pernyataan saya berpindah merek handphone GSM ke Blackberry karena handphone Nokia saya sering mengalami kerusakan (hang). 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 25 responden yang menyatakan tidak setuju, 22 responden yang menyatakan netral, 6 responden yang menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju.


(54)

2. Untuk pernyataan saya berpindah merek handphone GSM ke Blackberry karena saya sudah bosan dengan handphone Nokia saya. 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 22 responden yang menyatakan tidak setuju, 26 responden yang menyatakan netral, 6 responden yang menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju.

3. Untuk pernyataan saya berpindah merek handphone GSM ke Blackberry karena saya teknologi yang terdapat pada handphone Blackberry lebih canggih. 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 21 responden tidak setuju, 26 responden yang menyatakan netral, 6 responden yang menyatakan setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat setuju.

4. Untuk pernyataan saya berpindah merek handphone GSM ke Blackberry karena fitur multimedia. 1 responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan 14 responden yang menyatakan tidak setuju, 29 responden yang menyatakan netral, 10 responden yang menyatakan setuju dan 1 responden yang menyatakan sangat setuju.

5. Untuk pernyataan saya berpindah merek handphone GSM ke Blackberry karena saya tergiur dengan promosi dari Blackberry yang menawarkan hadiah menarik ketika pembelian. 2 responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan 2 responden yang menyatakan tidak setuju, 21 responden yang menyatakan netral, 29 responden yang menyatakan setuju dan 1 responden yang menyatakan sangat setuju.


(55)

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik yaitu pada Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual. Apabila titik menyebar di sekitra garis diagonal maka data telah berdistribusi normal. Normal P-P Plot of Regression Standarizied Residual

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

E

xpect

ed

C

um

P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: Brand Switching

Gambar 4.1 : Pegujian Normalitas.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010).

Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar mengikuti data di sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal. Selain itu, uji normalitas juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji


(56)

Kolmogorov-Sumirnov pada tingkat signifikan 5 % (0,05). Hasil uji kolmogrov-Kolmogorov-Sumirnov dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut:

Tabel 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardize

d Residual

N 55

Normal Parameters(a,b) Mean ,0000000

Std. Deviation 2,16511803

Most Extreme Differences

Absolute ,058

Positive ,057

Negative -,058

Kolmogorov-Smirnov Z ,430

Asymp. Sig. (2-tailed) ,993

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010).

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal karena nilai Asympy.Sig (2-tailed) sebesar 0,254 ditas tingkat signifikansi 0,05 atau 5 %. Atau Asympy.Sig (2-tailed) > 0,05.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan grafik dan analisis statistic berupa Uji Glejser. Melalui analisis grafik, suatu model regresi dianggap tidak terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.


(57)

Regression Standardized Predicted Value 2 1 0 -1 -2 -3 R egressi on S tudent iz ed R esi dual 2 1 0 -1 -2 -3 Scatterplot

Gambar 4.2 : Pengujian Heteroskedastisitas. Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010)

Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedasitisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai untuk memprediksi keputusan Brand Switching Handphone GSM dari Nokia ke Blackberry berdasarkan variabel independennya.

Tabel 4.9 Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) -1,056 1,775 -,595 ,554

Ketidakpuasan

Konsumen ,197 ,112 ,235 1,760 ,084

Kebutuhan Mencari

Variasi ,137 ,137 ,134 1,001 ,321


(58)

Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa tidak terdapat satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen. Hal ini terlihat dari probabilitas variabel bebas di atas signifikan 5 %. Jadi dapat dinyatakan bahwa model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinieritas

Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor). Kedua ukuran ini menunjukkan bahwa setiap variabel independen dijelaskan oleh variabel dependen lainnya. Tolerance adalah mengukur variabilitas variabel independent yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1 dan VIF < 1, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.10 Uji Multikolinieritas Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7,507 2,983 2,517 ,015

Ketidakpuasan

Konsumen ,610 ,188 ,405 3,244 ,002 1,000 1,000

Kebutuhan

Mencari Variasi ,286 ,230 ,155 1,245 ,219 1,000 1,000

a Dependent Variable: Brand Switching

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010).

Pada Tabel 4.10 memperlihatkan semua nilai variabel independent memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 1. Hal ini berarti tidak terjadi multikolinieritas.


(59)

D. Analisis Regresi Berganda

1. Uji Simultan/ Serempak (Uji-F)

Uji-F (uji serempak) dilakukan untuk melihat secara bersama-sama (serempak) pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu X1, X2, berupa ketidakpuasan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi

terhadap variabel terikat yaitu Y berupa Brand Switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU).

Tabel 4. 11

Uji Simultam/Serempak (Uji-F) ANOV Ab

169,914 2 84,957 16,607 ,000a

266,014 52 5,116

435,927 54

Regres sion Residual Total Model 1

Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), Kebutuhan Menc ari V ariasi, K etidakpuasan Konsumen a.

Dependent Variable: Brand Swit ching b.

sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010)

Pada Tabel 4.11, memperlihatkan bahwa nilai Fhitung adalah 16,607 dengan

tingkat signifikan 0,000. Sedangkan, nilai Ftabel pada tingkat signifikan 95

% (α = 0,05) adalah 3,175. Oleh karena itu menunjukkan adanya pengaruh

ketidakpuasan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi secara serempak adalah postif dan signifikan terhadap Brand Switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU).


(60)

2. Uji Parsial/Individual (Uji-t)

Uji-t (uji parsial) dilakukan untuk melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel bebas (independent) yaitu X1,

dan X2 berupa ketidakpuasan konsumen, dan kebutuhan mencari variasi

terhadap Brand Switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU).

Tabel 4.12

Uji Parsial/Individual (Uji-t) Coeffi cientsa

4,581 1,682 2,724 ,009 1,206 7,955

,511 ,213 ,288 2,400 ,020 ,084 ,939

,580 ,156 ,445 3,714 ,000 ,267 ,894

(Constant) Ketidakpuasan Konsumen Kebutuhan Mencari Varias i Model

1

B Std. Error

Unstandardized Coeffic ients

Beta Standardiz ed

Coeffic ients

t Sig. Lower Bound Upper Bound

95% Confidenc e Interval for B

Dependent Variable: Brand Switching a.

Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010)

a. Uji t menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut : Y = 4,581 + 0,511 X1 + 0,580X2 + e

Dimana :

Y = perpindahan merek atau Brand Switching

a = Konstanta sebesar 4,581, artinya jika ketidakpuasan konsumen (X1) dan kebutuhan mencari variasi (X2) nilainya 0, maka

perpindahan merek atau Brand Switching (Y) nilainya positif, yaitu 4,581.


(61)

b1 = Koefisien regresi variabel ketidakpuasan konsumen (X1) sebesar

0,511, artinya jika variabel independen lainnya tetap dan ketidakpuasan konsumen mengalami kenaikan 1 satuan, maka perpindahan merek atau Brand Switching (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,511.

b2 = Koefisien regresi variabel kebutuhan mencari variasi (X2) sebesar

0,580, artinya jika variabel independen lainnya tetap kebtuhan mencari variasi mengalami kenaikan 1 satuan, maka perpindahan merek atau Brand Switching (Y) akan mengalami kenaikan sebesar 0,580.

b. Ketidakpuasan Konsumen (X1)

Nilai thitung ketidakpuasan konsumen adalah 2,400 dan nilai ttabel

sebesar 2,000 maka nilai thitung > ttabel (2,400 > 2,000) sehingga dapat

disimpulkan bahwa ketidakpuasan konsumen berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Brand Switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU).

c. Kebutuhan Mencari Variasi (X2)

Nilai thitung kebutuhan mencari variasi adalah 3,714 nilai ttabel sebesar

2,000 maka nilai thitung > ttabel (3,714 > 2,000) sehingga dapat

disimpulkan bahwa kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Brand Switching handphone


(62)

GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU).

3. Uji Goodness of Fit (R2).

Pengujian koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur proporsi atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien deteminasi berkisar antara nol sampai satu (0< R2 < 1). Jika R2 semakin besar (mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X) adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.

Tabel 4.13

Uji Goodness of Fit (R2)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 ,624(a) ,390 ,366 2,26178

a Predictors: (Constant), Kebutuhan Mencari Variasi, Ketidakpuasan Konsumen Sumber : Hasil Perhitungan SPSS (2010)

Dari tabel diatas terlihat bahwa :

a. R = 0,624, yang artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap Brand Switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU) sebesar 62,4 %. Hal ini menunjukkan hubungan antar variabel erat. b. Adjusted R Square 0,366 berarti 36,6 % pengaruh antara ketidakpuasan


(63)

signifikan secara parsial terhadap Brand Switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU), sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor–faktor lain diluar penelitian ini.

c. Standard Error of the Estimate (Standar error) bernilai 2,26178 yang berarti model dinilai baik karena standar deviasinya semakin kecil.


(64)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, yang dilakukan penulis maka dapat diambil kesimpulan adalah sebagai berikut :

1. Ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Brand Switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU). Hal tersebut dapat diketahui dari hasil uji simultan (Uji-F), dimana nilai Fhitung sebesar 16,607 lebih

besar dari Ftabel sebesar 3,175 pada tingkat signifikansi 5 %.

2. Kebutuhan mencari variasi merupakan variabel yang paling dominan yang mempengaruhi Brand Switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU). Hal ini dapat dilihat dari tingkat signifikansi yang tinggi jika dibandingkan dengan variabel bebas yang lainnya..

3. Nilai Adjusted R Square sebesar 36,6 % ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap Brand Switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU). Sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar penelitian ini.


(65)

4. Nilai Adjusted R Square sebesar 36,6 % ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi terhadap Brand Switching handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU). Sedangkan sisanya dapat dipengaruhi oleh faktor – faktor lain diluar penelitian ini

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan evaluasi, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut :

1. Kebutuhan mencari variasi dalam penelitian ini merupakan variabel yang memiliki pengaruh dominan untuk diperhatikan bagi perusahaan handphone GSM. Untuk itu perusahaan harus meningkatkan kualitasnya.

2. Penelitian mendatang hendaknya untuk topik tentang brand switching perlu mempertimbangkan variabel lain selain ketidakpuasan konsumen dan kebutuhan mencari variasi, karena perilaku brand switching tidak hanya dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.


(66)

DAFTAR PUSTAKA

Irawan, Handi, 2008. Prinsip kepuasan Pelanggan. Jakarta: Alex Media Komputindo.

Kotler P. Dan Gary Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Kotler P dan Kevin L Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta:Indeks. Mangkunegara, 2004. Perilaku Konsumen. Penerbit Rineka Cipta.

Jogiyanto.2004. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta : BPFE

Setiyaningrum, Ari. 2005. Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Variety Seeking terhadap Keputusan Perpindahan Merek. Jakarta : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Simamora, Bilson. 2002. Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta : Gramedia.

Situmorang, dkk.2008. Analisis Data Penelitian. Medan : USU Press Sugiyono.2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta. Sunarto, 2004. Prinsip-prinsip Manajemen. UST Yogyakarta.

Supranto, J dan Nandan Limakrisna.2007. Perilaku Consumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Mitra Wacana Media.

Tjiptono, Fandy, 2000. Strategi Pemasaran. Andi Yogyakarta.

Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Veramayanti, 2009. “Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone dari Nokia ke Sony Ericsson. (Tidak Dipublikasikan).

Waluyo, Agus, 2003. “Analisis Perilaku Brand Switching Konsumen dalam Pembelian Produk Handphone di Semarang”. Jurnal Bisnis & Manajemen Hal 1-22.


(1)

VAR00005

3 5,5 5,5 5,5

28 50,9 50,9 56,4

23 41,8 41,8 98,2

1 1,8 1,8 100,0

55 100,0 100,0

2,00 3,00 4,00 5,00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00006

1 1,8 1,8 1,8

32 58,2 58,2 60,0

20 36,4 36,4 96,4

2 3,6 3,6 100,0

55 100,0 100,0

1,00 2,00 3,00 4,00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00007

10 18,2 18,2 18,2

14 25,5 25,5 43,6

31 56,4 56,4 100,0

55 100,0 100,0

2,00 3,00 4,00 Total Valid

Frequency Percent Valid P ercent

Cumulative Percent

VAR00008

2 3,6 3,6 3,6

25 45,5 45,5 49,1

22 40,0 40,0 89,1

6 10,9 10,9 100,0

55 100,0 100,0

1,00 2,00 3,00 4,00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(2)

VAR00009

1 1,8 1,8 1,8

22 40,0 40,0 41,8

26 47,3 47,3 89,1

6 10,9 10,9 100,0

55 100,0 100,0

1,00 2,00 3,00 4,00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00010

2 3,6 3,6 3,6

21 38,2 38,2 41,8

26 47,3 47,3 89,1

6 10,9 10,9 100,0

55 100,0 100,0

1,00 2,00 3,00 4,00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00011

1 1,8 1,8 1,8

14 25,5 25,5 27,3

29 52,7 52,7 80,0

10 18,2 18,2 98,2

1 1,8 1,8 100,0

55 100,0 100,0

1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

VAR00012

2 3,6 3,6 3,6

2 3,6 3,6 7,3

21 38,2 38,2 45,5

29 52,7 52,7 98,2

1 1,8 1,8 100,0

55 100,0 100,0

1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 Total Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(3)

Uji ASUMSI KLASIK

UJI NORMALITAS

Observed Cum Prob

1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0

E

xpect

ed

C

um

P

rob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: Brand Switching

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize d Residual

N 55

Normal Parameters(a,b) Mean Std. Deviation ,0000000 2,16511803 Most Extreme

Differences

Absolute ,058

Positive ,057

Negative -,058

Kolmogorov-Smirnov Z ,430

Asymp. Sig. (2-tailed) ,993


(4)

UJI HETEROKEDASTISITAS

Regression Standardized Predicted Value

2 1

0 -1

-2 -3

R

egressi

on

S

tudent

iz

ed

R

esi

dual

2

1

0

-1

-2

-3

Scatterplot Dependent Variable: Brand Switching

Uji Glejser

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta B Std. Error

1 (Constant) -1,056 1,775 -,595 ,554

Ketidakpuasan

Konsumen ,197 ,112 ,235 1,760 ,084

Kebutuhan

Mencari Variasi ,137 ,137 ,134 1,001 ,321


(5)

Kuesioner Penelitian

Kepada Yth

Saudara /i Konsumen Blackberry Di Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan adanya penelitian mengenai “Pengaruh Ketidakpuasan dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Brand Switching Handphone GSM dari Nokia ke Blackberry (Study Kasus Mahasiswa Fakultas ISIP Jurusan Ilmu Komunikasi S-1 Reguler USU)”, maka Saya mohon kepada saudara/i untuk mengisi kusioner di bawah ini. Atas perhatian dan kerja samanya Saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Mohon Saudar/i mengisi semua pertanyaan yang ada dalam kuesioner ini. :

2. Petunjuk mengisi kuesioner:

Silahkan saudara/i mengisi kuesioner dibawah ini dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang sesuai menurut Anda.

1. STS = Jika Anda SANGAT TIDAK SETUJU 2. TS = Jika Anda TIDAK SETUJU

3. N = Jika Anda NETRAL 4. S = Jika Anda SETUJU

5. SS = Jika Anda SANGAT SETUJU

Identitas Responden

1. Nama :

2. Usia :


(6)

I. KETIDAKPUASAN KONSUMEN (X1)

No. Pernyataan STS TS N S SS

1. Anda melakukan perpindahan merek handphone karena Nokia tidak memiliki fitur yang memuaskan jika dibandingkan dengan Blackberry

2. Harga produk Nokia lebih mahal jika dibandingkan dengan Blackberry.

3. Spesifikasi produk Nokia yang diiklankan tidak sesuai dengan yang sebenarnya.

II. KEBUTUHAN MENCARI VARIASI (X2)

No. Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya suka mencari merek handphone yang belum pernah dicoba

2. Saya merasa tertantang untuk memiliki

handphone yang memilki teknologi telepon

seluler yang tercanggih

3. Jika merek handphone tersedia dalam sejumlah variasi tipe, Saya pasti mencobanya. 4. Saya tertarik mencoba handphone yang tenar.

III. PERPINDAHAN MEREK (Y)

No. Pernyataan STS TS N S SS

1. Saya berpindah merek handphone GSM ke

Blackberry karena handphone nokia saya

sering mengalami kerusakan (hang).

2 Saya berpindah merek handphone GSM ke

Blackberry karena Saya sudah bosan dengan

handphone Nokia saya.

3. Saya berpindah merek handphone GSM ke

Blackberry karena teknologi yang terdapat


Dokumen yang terkait

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

6 122 86

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Dari Nokia Ke Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Hukum S-1 USU

1 32 99

Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen Dan Kebutuhan Mencari Variasi Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Handphone Gsm Dari Nokia Ke Sony Ericsson (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomi S-1 Reguler USU)

0 38 108

Analisis Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen, Kebutuhan Mencari Variasi dan Iklan Pesaing Terhadap Keputusan Perpindahan Merek Dari Pasta Gigi Pepsodent Ke Pasta Gigi Lain Pada Mahasiswa Program S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU

1 62 115

PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN VARIETY PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN VARIETY SEEKING TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE DARI NOKIA KE BLACKBERRY.

0 4 12

PENDAHULUAN PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN VARIETY SEEKING TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE DARI NOKIA KE BLACKBERRY.

0 3 7

LANDASAN TEORI PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN VARIETY SEEKING TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE DARI NOKIA KE BLACKBERRY.

0 13 7

KESIMPULAN DAN SARAN PENGARUH KETIDAKPUASAN KONSUMEN DAN VARIETY SEEKING TERHADAP KEPUTUSAN PERPINDAHAN MEREK HANDPHONE DARI NOKIA KE BLACKBERRY.

0 3 49

Pengaruh ketidakpuasan konsumen, harga dan kebutuhan mencari variasi produk terhadap keputusan perpindahan merek dari Handphone BlackBerry (Studi terhadap mahasiswa yang pernah menggunakan Handphone BlackBerry pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unive

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh ketidakpuasan konsumen, harga dan kebutuhan mencari variasi produk terhadap keputusan perpindahan merek dari Handphone BlackBerry (Studi terhadap mahasiswa yang pernah menggunakan Handphone BlackBerry pada J

0 0 14