Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian

Ket: X = pembelajaran menggunakan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar Y = berpikir kritis siswa Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. H = Penggunaan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar tidak berpengaruh signifikan terhadap peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Ekosistem. 2. H 1 = Penggunaan lingkungan sekitar sekolah sebagai sumber belajar berpengaruh signifikan terhadap peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada Materi Ekosistem. X Y

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Lingkungan Sekitar Sekolah sebagai Sumber Pembelajaran

Belajar pada hakikatnya adalah suatu interaksi antara individu dan lingkungan. Lingkungan menyediakan rangsangan stimulus terhadap individu dan sebaliknya individu memberikan respons terhadap lingkungan. Dalam proses interaksi itu dapat terjadi perubahan pada diri individu berupa perubahan tingkah laku. Pengaruh lain yang akan terjadi adalah individu menyebabkan terjadinya perubahan pada lingkungan, baik yang positif atau bersifat negatif. Hal ini menunjukkan, bahwa fungsi lingkungan merupakan faktor yang penting dalam proses belajar mengajar Hamalik, 2010: 194. Tokoh-tokoh pendidikan masa lampau berpandangan bahwa faktor lingkungan sangat bermakna dan dijadikan sebagai landasan dalam mengembangkan konsep pendidikan dan pengajaran. Misalnya Rousseau dengan teorinya “Kembali ke Alam” menunjukkan betapa pentingnya pengaruh alam terhadap perkembangan anak didik. Karena itu pendidikan anak harus dilaksakan di lingkungan alam yang bersih, tenang, suasana menyenangkan, dan segar sehingga sang anak tumbuh sebagai manusia yang baik. Jan Ligthart terkenal dengan “Pengajaran Alam Sekitar”. Menurut tokoh ini pendidikan sebaiknya disesuaikan dengan keadaan alam sekitar Hamalik, 2010: 195. Ada beberapa pendapat lain mengenai alam sekitar, Menurut Millieu, alam sekitar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar kita. Pengajaran berdasarkan alam sekitar akan membantu anak didik untuk menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekitarnya. Decroly dikenal dengan teorinya , bahwa “Sekolah adalah dari kehidupan dan untuk kehidupan Ecole pour la vie par lavie ”. Dikemukakan bahwa “bawalah kehidupan ke dalam sekolah agar kelak anak didik dapat hidup di masyarakat”. Pandangan ketiga tokoh pendidikan tersebut sedikit banyak menggambarkan, bahwa lingkungan merupakan dasar pendidikanpengajaran yang penting, bahkan dengan dasar ini dapat dikembangkan suatu model persekolahan yang berorientasi pada lingkungan masyarakat, Hamalik, 2010: 195. Lingkungan environment sebagai dasar pengajaran adalah faktor kondisional yang mempengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting Hamalik, 2010: 195. Lingkungan yang ada disekitar kita dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Lingkungan tersebut meliputi: 1 masyarakat disekeliling sekolah 2 lingkungan fisik di sekitar sekolah bahan- bahan yang tersisa atau tidak dipakai dan bahan-bahan bekas dan bila di olah dapat dimanfaatkan sebagai sumber atau alat bantu dalam belajar, dan 3 peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dalam masyarakat Arsyad, 2009: 107. Sumber belajar learning resources adalah semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS LKS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 52

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 4 57

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

1 11 57

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS BELAJAR DAN PENGUASAAN MATERI OLEH SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 20 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20

2 23 109

PENGARUH PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEKITAR SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Perintis 1 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 11 154

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK TERHADAP PENGUASAAN MATERI SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Muhammadiyah 1 Pringsewu Tahun Ajaran 2012/2013)

1 8 46

PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 21 Bandar Lampung Tahun

0 11 67

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PERAN MANUSIA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII SMP Perintis 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2 26 71

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LINGKUNGAN (Studi Eksperimental terhadap Siswa Kelas X Semester Genap SMA Yadika Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 6 58

PENGARUH ACTIVE LEARNING TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATERI PENGELOLAAN LINGKUNGAN (Kuasi Eksperimental pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Bandar Mataram Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 27 50