Perkembangan Ketenagakerjaan Sektor Industri di Sumatera Utara

Tabel 4.5 Perkembangan Investasi Sektor Industri Sumatera Utara Tahun Investasi Asing juta rupiah Investasi dalam Negeri juta rupiah Total Investasi juta rupiah 1986 3472,830 479,363 3952,193 1987 4030,930 509,110 4540,04 1988 4321,160 552,798 4874,958 1989 2854,050 543,496 3397,546 1990 4624,310 592,956 5217,266 1991 3127,440 626,583 3754,023 1992 6706,260 665,709 7371,969 1993 11436,66 654,709 12041,369 1994 19923,25 688,443 20611,693 1995 9491,930 690,657 10182,587 1996 10114,33 700,062 10814,392 1997 35457,42 721,549 36178,969 1998 43763,53 744,203 44507,733 1999 31663,87 630,387 32294,257 2000 32157,82 733,878 32891,698 2001 29301,68 737,464 30039,144 2002 29667,49 746,375 30413,865 2003 35465,47 770,883 36236,353 2004 55327,95 780,993 56108,943 2005 20501,30 810,000 21311,3 2006 24705,31 879,564 25584,874 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, 2006

4.1.5 Perkembangan Ketenagakerjaan Sektor Industri di Sumatera Utara

Pertumbuhan pendudduk yang tinggi di Indonesia sebenarnya memang memiliki segi yang positif, yaitu memberikan sumbangan sumber daya manusia yang besar bagi sektor industri yang mana sedang tumbuh dan berkembang. Perkembangan sektor industri yang diharapkan sebagai salah satu pendorong pengangguran diharapkan dapat menyerap jumlah tenaga kerja yang ada sehingga jumlah pengangguran dapat berkurang. Universitas Sumatera Utara Dalam pembangunan nasional salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam program pembangunan yaitu menempatkan sektor industri sebagai penyedia lapangan kerja sebagai titik tolak dalam mengupayakan bangsa Indonesia menjadi kekuatan utama dalam pembangunan. Untuk dapat menampung penyadian tenga kerja yang dimiliki secara produktif maka dibutuhkan pertumbuhan di sektor industri sehingga akan menyerap jumlah tenaga kerja yang tersedia, dimana pengangguran yang ada dapat dikurangi. Dari tabel perkembangan tenaga kerja Sumatera Utara dapat kita simpulkan bahwa penyerapan jumlah tenaga kerja mengalami perkembangan setiap tahunnya.walaupun perkembangan penyerapanya masih sangat rendah yaitu hanya berkisar antara 0,30 sampai dengan 5,7 setiap tahunnya. Jumlah tenaga kerja yang terendah adalah adalah pada tahun 1986 yaitu sebesar 134861 orang dan jumlah yang tertinggi yaitu pada tahun 1999 yaitu sebesar 366.563 orang. Walaupun jumlah tenaga kerja di sektor industri setiap tahunnya mengalami peningkatan tetapi penyerapan tenaga kerja yang ada masihlah sangat rendah. Rendahnya penyerapan disektor ini disebabkan karena investasi yang ditanamkan di sektor ini pada umumnya bersifat capital intensive atau padat modal dan bukan bersifat labour intensive atau padat karya dimana bila intensitasnya bersifat capital intensive maka tenaga kerja yang dibutuhkan pastilah sangat sedikit dibanding dengan labour intensive. Universitas Sumatera Utara Karena yang akan dibutuhkan adalah mesin-mesin yang akan memproduksi dan bukan tenaga kerja dalam jumlah yang banyak yang bila intensitasnya bersifat labour intensive maka jumlah tenaga kerja yang relatif lebih banyak yang dibutuhkan untuk memproduksi barang bukan mesin-mesin atau capital intensive. Tabel 4.6 Perkembangan Ketenagakerjaan Sektor Industri di Sumatera Utara Tahun Tenaga Kerja orang 1986 164861 1987 120589 1988 130349 1989 259930 1990 167450 1991 177080 1992 182098 1993 189521 1994 191516 1995 186955 1996 332647 1997 174120 1998 169808 1999 366563 2000 166913 2001 158108 2002 158598 2003 152389 2004 152907 2005 160634 2006 167469 Sumber : Badan Pusat Statistik SUMUT Universitas Sumatera Utara 4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis dan Pengolahan Data