1. Product
Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam Kartajaya 2009;87mendefenisikan produk sebagai,“segala sesuatu yang dapat ditawarkan, bisa berupa barang atau jasa
yang dapat ditawarkan oleh suatu perusahaan.Pihak yang membeli dan memanfaatkan nilai dari penawaran perusahaan untuk suatu atensi, akuisisi, kegunaan, atau
konsumsi dan ditujukan untuk memuaskan pelanggan.Suatu keinginan atau kebutuhan dari pelanggan yang membuat mereka memerlukan barang atau jasa
tersebut”.
2. Price
Philp Kotler dan Gary Amstrong dalam Kartajaya 2009;88mendefenisikan harga adalah, “jumlah yang harus disiapkan oleh pelanggan yang ingin mendapatkan barang
atu jasa. Dalam menetapkan harga, perusahaan dapat menggunakan empat pendekatan yaitu :
1. Market based pricing, yaitu penetapan harga yang disesuaikan dengan ekspektasi pasar. Pendekatan ini mengindikasikan produk yang ditawarkan
adalah komoditas dan mudah dibandingkan dengan produk lain dan mudah diimitasi dan diserang oleh produk yang lebih menawarkan nilai tambah.
2. Cost based pricing, yaitu perusahaan menetapkan biaya produksi lebih dahulu, baru setelah itu menetapkan harga melalui mark-up.
3. Competition based pricing, yaitu dimana harga untuk suatu produk ditentukan oleh perusahaan.
4. Value based pricing, yaitu penetapan harga dilakukan berdasarkan nilai dan benefit yang melekat pada produk, bukan berdasarkan pada biaya.
3. Places
Places dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara penyampaian
jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Lokasi atau tempat berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan melakukan
operasi.Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam Kartajaya 2009;91, mendefenisikan lokasi sebagai, “kumpulan dari organisasi-organisasi yang independen, yang
membuat suatu baranga atau jasa menjadi tersediasehingga pelanggan dapat menggunakan atau mengkonsumsi barang ataujasa tersebut”.Pelanggan yang
dimaksud bisa merupakan pelanggan individu maupunpelanggan bisnis, sedangkan menurut Oka A. Yoeti, Op.Cit, lokasi adalah, “suatu strategi yang menentukan
dimana dan bagaimana kita menjual suatu produk tertentu.Yang terpenting dalam strategi ini adalah menetapkan lokasi, distributor atau outlet dimana konsumen dapat
melihat dan membeli barang yang ditawarkan itu”.
Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu : a.
Pelanggan mendatangi penyedia jasa b.
Penyedia jasa mendatangi pelanggan c.
Penyedia jasa dan pelanggan mentransaksikan bisnis dalam jarak jauh.
4. Promotion