38 permasalahan yang harus dihadapi dan diatasi dalam upaya mencapai tujuan
dan misi Pemerintah Kabupaten Bantul sebagai terlihat pada tabel berikut.
Tabel 3.1
Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan SKPD Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Visi: Bantul Projotamansari Sejahtera, Demokratis dan Agamis No
Misi dan Program KDH dan Wakil KDH terpilih
Permasalahan Pelayanan SKPD
Faktor Penghambat
Pendorong 1
2 3
4 5
1 Misi 3 : Meningkatkan
kesejhateraan masyarakat melalui peningkatan kualitas
pertumbuhan ekonomi, pemerataan pendapatan
berbasis pengembangan ekonomi lokal, dan
pemberdayaan masyarakat yang responsif gender
Pengembangan kebudayaan dan
pariwisata belum optimal dalam
memberikan kontribusi
terhadap peningkatkan
kesejhateraan masyarakat
Kulitas dan kuantitas daya tarik destinasi
wisata belum memadai
Kualitas dan kuantitas SDM
Pariwisata belum mendukung
sepenuhnya dalam peningkatan
pelayanan wisata; Tingkat persaingan
dengan daerah lain yang cukup tinggi;
Pemerataan area kunjungan wisatawan
masih yang terpusat pada beberapa
kawasan pariwisat; Kerjasama antar
sectorinstansi dalam pengembangan
kebudayaan dan pariwisata belum
optimal Daya dukung
Yogyakarta sebagai salah satu destinasi
utama di Indonesia; Aksesibilitas
destinasi yang relatif mudah dan
baik; Keanekaragaman
destinasi wisata yang cukup banyak;
kesadaran dan kepedulian
masyarakat yang cukup tinggi dalam
mengembangan potensi aset
pariwisata
Program : Peningkatan jumlah kunjungan dan lama tinggal
wisatawan serta pelestarian aset seni budaya daerah
3.3 Telahaan Rencana Strategis Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi DIY
Dalam konteks pembangunan daerah, kebijakan dan arahan pembangunan kebudayaan dan pariwisata di tingkat propinsi merupakan salah
satu dasar dalam merumuskan perencanaan strategis pembangunan di tingkat kabupaten. Pembangunan kebudayaan dan pariwisata Propinsi DIY
sebagaimana termuat dalam Rencana Strategis Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi DIY Tahun 2009-2013 secara implisit menyebutkan bahwa
pembangunan kebudayaan diarahkan pada kebijakan dan upaya-upaya untuk melestarikan aset dan potensi seni budaya, sejarah purbakala dan Benda Cagar
39 Budaya BCB daerah melalui program dan kegiatan terkait dengan
perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan seni budaya, sejarah purbakala dan Benda Cagar Budaya melalui penekanan pada aspek pemberdayaan
masyarakat lokal sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam
memelihara dan menjaga kelestarian aset-aset kebudayaan tersebut di satu sisi, serta disisi lain memberikan kontribusi pada pengembangan ekonomi
masyarakat. Kemudian pada sektor pariwisata, pembangunan dan pengembangan
diarahkan pada perwujudan Yogyakarta sebagai Daerah Tujuan Wisata Utama di Indonesia dengan meningkatkan jumlah kunjungan dan lama tinggal wisatawan
di DIY melalui pengembangan dan peningkatan daya saing keunggulan produk wisata secara berkualitas, berwawasan budaya, berwawasan lingkungan,
berkelanjutan dan menjadi salah satu pendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan. Penekanan secara konsep dalam pembangunan dan
pengembangan kepariwisataan di DIY diarahkan pada pembangunan dan pengembangan pada 4 pilar pariwisata yaitu:
1. Destinasi pariwisata 2. Pemasaran pariwisata
3. Industri pariwisata 4. Kelembagaan pariwisata.
3.4 Telahaan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bantul
Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW merupakan salah satu sumber arahan dan pedoman dalam penentuan peruntukan pembangunan dan
pengembangan kawasan. Berdasarkan RTRW Kabupaten Bantul, Rencana Pola Ruang Wilayah Daerah meliputi penetapan kawasan lindung dan kawasan
budidaya. Dikaitkan dengan RPJMD maka salah satu prioritas pembangunan adalah pengembangan kawasan strategis dengan sasaran berkembangnya
kawasan KPY, BKM, Pantai Selatan, GMT dan Kajigelem, Kawasan Industri Sedayu dan Piyungan, Kawasan Agrowisata dan Agroplitan, Gumuk Pasir
Parangtritis serta Kawasan Ibukota Kabupaten Bantul.
40
3.5 Penentuan Isu-Isu Strategis