yang di gunakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran umum. Mardiasmo, 2008; 2
Menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Pasal 1 angka 1, pajak adalah kontribusi wajib kepada
Negara yang terhutang oleh orang pribadi atau Badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung
dan di gunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
1.2. Fungsi Pajak
a. Fungsi Budgetair, pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk
membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
b. Fungsi Regulerend, pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan
ekonomi. Mardiasmo,2008;2
2. Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
2.1. Defenisi Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 adalah pajak penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, dan kegiatan yang dilakukan oleh Wajib Pajak Orang Pribadi
Subjek Pajak dalam negeri. PER-31PJ2009
Universitas Sumatera Utara
2.2. Pemotong Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
a. Pemberi kerja yang terdiri dari Orang Pribadi dan Badan.
b. Bendahara Pemerintah baik pusat maupun derah.
c. Dana pensiun atau badan lain seperti Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Jamsostek, PT.Taspen, PT. ASABRI. d.
Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain kepada jasa tenaga ahli, orang pribadi subjek pajak luar negeri, dan peserta
pendidikan, pelatihan dan magang. e.
Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas. f.
Penyelenggara kegiatan.
2.3. Penerimaan Penghasilan yang dipotong Pajak Penghasilan Pasal 21
a. Pegawai tetap.
b. Tenaga lepas seniman, olahragawan, penceramah, pemberi jasa,
pengelola proyek, peserta perlombaan, petugas dinas luar asuransi,distributor MLMdirect selling dan kegiatan sejenisnya.
c. Penerima pensiun, mantan pegawai, termasuk orang pribadi atau ahli
warisnya yang menerima Tabungan Hari Tua atau Jaminan Hari Tua. d.
Penerima honorarium. e.
Penerima upah. f.
Tenaga ahli Pengacara, Akuntan, Arsitek, Dokter, Konsultan, Notaris, Penilai.
g. Peserta kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
2.4. Penerapan Penghitungan PPh Pasal 21 untuk Pegawai Tetap
Penghasilan Kena Pajak dihitung dari penghasilan bruto dikurangi dengan biaya jabatan, iuran pensiun termasuk iuran Tabungan Hari TuaTunjangan Hari Tua
THT kecuali iuran Tabungan Hari TuaTHT pegawai negeri sipilanggota ABRIPejabat Negara, dan Penghasilan Tidak Kena Pajak PTKP.
2.5. Pengertian Biaya Jabatan dan Besarnya Tarif Biaya Jabatan
Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang besarnya 5 dari penghasilan bruto setinggi-tingginya Rp.
6.000.000,00 setahun atau Rp. 500.000,00 sebulan, mulai 1 Januari 2009.
2.6. Besarnya PTKP untuk pegawai tetap mulai 1 Januari 2009