Teori Tentang World Class Company

9

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Teori Tentang World Class Company

Di tengah era globalisasi, tak ada pilihan lain bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk berusaha meraih kesejajaran dengan perusahaan-perusahaan kelas dunia, c o r d e fd gh s f i jk g l m . Menurut Susanto 2012, sebuah perusahaan yang layak masuk dalam c o r d e fd gh s f i jk g n y , setidaknya mempunyai lima karakteristik utama, yaitu : a. Kompetensi b. Kemampuan berdaptasi ge gkn g o pd p ty c. Mempunyai budaya kualitas d. Inovatif e. Sifat q n tr q p r q n q u r Kelima karakteristik itu saling terkait dan harus terintegrasi dengan baik. Kompetensi dapat diartikan sebagai kemampuan untuk beroperasi dalam standar yang tinggi. Makna “standar yang tinggi” bersifat dinamis, karena standar ini bukan hanya memiliki dimensi internal, tetapi harus berorientasi eksternal, yaitu berorientasi kepada para st g r q s id e q r dan kepada dinamika persaingan. Dari sisi internal, dapat dicapai melalui t o n t p n u o u s pj p ro v q j q n t agar lebih baik dari yang telah dicapai sebelumnnya. Dari sisi eksternal, menurut Susanto 2012 perusahaan harus berlomba dengan standar yang telah dicapai oleh kompetitor dan berlomba dengan Universitas Sumatera Utara 10 ekspektasi konsumen yang meningkat. u o n t v n u o u s v w p ro v xw x n t saja tidaklah cukup, tetapi harus melakukan yx z { | r } ~ melalui langkah-langkah inovatif. Untuk menjadikan perusahaan menjadi sebuah  o r y € u y z s u }w { z ‚ y menurut Susanto 2012 terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yakni : a. Kemampuan finansial, kehandalan SDM, kemampuan memanfaatkan teknologi, kepemilikan jejaring bisnis business network dan penguasaan informasi strategis. b. Dibutuhkan pola kepemimpinan yang handal. c. Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance GCG, sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan pola manajemen yang bermutu “World Class” dan dapat berdiri sejajar dengan korporasi manapun di dunia. Pada dasarnya GCG mengarahkan perhatian pada peningkatan kinerja korporasi corporate performance melalui supervisi atau monitoring dari kinerja manajemen dan sekaligus memastikan akuntabilitas manajemen kepada pemegang saham dan stakeholders lain. GCG merupakan upaya memotivasi manajemen untuk meningkatkan keberhasilan effectiveness dan sekaligus juga mengendalikan perilaku manajemen agar tetap mengindahkan kepentingan stakeholders, dalam kerangka yang sudah disepakati bersama. Secara umum GCG meliputi empat hal pokok yaitu fairness, transparency, accountability dan responsibility. GCG merupakan proses dan struktur dari berbagai kegiatan untuk memastikan bahwa kinerja perusahaan sesuai dengan yang diinginkan stakeholders. Sehubungan dengan itu berbagai sarana yang pada Universitas Sumatera Utara 11 umumnya digunakan untuk memastikan keberhasilan korporat dan sekaligus menjaga kepentingan para st ƒ keholders. GCG dapat dimanfaatkan untuk mengelola perusahaan agar tingkat profesionalisme, akuntabilitas dan kinerjanya dapat disejajarkan dengan perusahaan-perusahaan terbaik di dunia, serta dapat meningkatkan daya tahan dan daya saing. Hambatan-hambatan yang bersumber pada kondisi budaya kerja internal, kualitas sumber daya manusia, maupun infrastruktur budaya masyarakat yang belum kondusif untuk mengembangkan prinsip-prinsip GCG dapat dihilangkan dengan upaya-upaya perbaikan secara terus-menerus. Pentingnya implementasi GCG dilaksanakan dengan seksama, memperhatikan berbagai kondisi yang dihadapi serta didasarkan berbagai kaidah perubahan organisasi yang realistis, sehingga implementasi didasarkan pada asumsi nyata kondisi yang dihadapi dan tahapan perubahan yang harus dilaksanakan. Implementasi GCG yang berhasil akan medukung tercapainya World Class Company Susanto, 2012

2.2 Manajemen Strategis